Proses Pembuatan Batik SELAYANG PANDANG KAUMAN 1. ASAL – USUL

yang mendominasi kehidupan masyarakat di wilayah tersebut dan pengusahanya dapat membangun rumah yang megah.

c. Proses Pembuatan Batik

Kauman dimata masyarakat umum memiliki pengkhususan produksi batik yang terkenal dengan batik halusnya atau lebih kita kenal dengan batik tulis dan batik tradisional, walaupun begitu para produsen batik yang ada di sekarang ini tidak hanya mengkhususkan diri memproduksi batik halus tetapi mereka juga ada yang memproduksi batik cap, batik printing, dan batik kombinasi baik itu batik bermotif klasik pakem ataupun kontemporer sumber hasil wawancara dengan pengusaha batik Kauman. Penggolongan jenis batik berdasar penjelasan ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu berdasarkan pola atau motif batiknya dan metode pembuatannya. Pembagian jenis batik berdasarkan pola dan motif yaitu: · Batik KlasikBatik PakemBatik Keraton yaitu jenis batik yang mempunyai desain motif atau pola yang pakemkuno yaitu motif yang dikembangkan dan diajarkan dari keraton. Pada zaman dulu batik keraton hanya digunakan masyarakat pada hari-hari tertentu yang telah ditetapkan. Misalnya Sidomukti, Sidoluhur, Sidodrajat dan lain-lain. · Batik Kontemporer yaitu jenis batik yang motifnya itu selalu mengikuti perkembangan zaman, motifnya itu disesuaikan dengan trend pasar yang disukai pada saat itu. Batik kontemporer ini tidak melulu motifnya sesuai perkembangan zamanmodern, namun ada juga motifnya ini merupakan kombinasi antara motif batik klasik dan motif batik modern atau bisa berupa motif batik klasik yang sudah dimodifikasi. Sedangkan untuk batik berdasarkan metode pembuatannya yaitu : · Batik tulis atau batik tradisonal, yang indah tercipta melalui serangkaian proses yang dimulai dengan, pemilihan kain yang baik dan terjamin kualitasnya. Gambar 2.6 Batik Tulis Belum Jadi Setelah kain berkualitas baik terpilih maka kemudian dipotong sesuai kebutuhan. Selanjutnya kain diproses sebagai berikut : 1. Layor : Kain mori pabrikan dibersihkan kanjinya dengan air panas dan dicampur dengan merang jerami. 2. Kemplong : Setelah kain bersih, kain dikemplong untuk dipadatkan seratnya. 3. NyorekMempola : Menggambarkan pola batikmotif pada kain mori putih memakai pensil. 4. MbathikMembatik : Menempelkan lilin batik pada pola yang sudah dibuat dengan menggunakan alat bernama canthing tulis. Gambar 2.7 Membatik 5. Nembok : Menutup bagian-bagian dari pola yang tetap dibiarkan berwarna putih saja dengan lilin batik tembokan. 6. Medel : Mencelup mori yang sudah diberi lilin batik ke dalam warna yang dikehendaki biasanya warna gelap memakai nila. 7. Ngerok dan Nggirah : Menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberi warna dengan alat kerokserut. 8. Mbironi : Menutup bagian-bagian yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat-tempat yang terdapat cecek titik-titik. 9. Nyoga : Mencelup kain mori kedalam warna soga. Gambar 2.8 Nyoga 10. Nglorod : Menghilangkan lilin batik dengan air mendidih. Dimana Gambar 2.9 Tungku Besar Untuk Nglorod Proses nglorod merupakan tahap akhir sebelum kain batik dikeringkan, dimana setelah proses nglorod selesai yaitu sebelum dijemur, kain setelah dicelupkan kedalam air mendidih kemudian dicelupkan lagi ke dalam air yang tidak mendidih diatas tungku. 11. Njemur : Batik yang terselesaikan kemudian dijemur diatas tratag pada kasau-kasau. Gambar 2.10 Njemur Proses njemur merupakan tahap yang paling akhir sebelum kain diproses lebih lanjut untuk dijadikan kain atau produk batik yang lain. Gambar. 2.11 Kain Batik Yang Sudah Dijemur dan Telah Siap Diproses Untuk Dijadikan Pakaian Atau Produk Lain · Batik cap adalah jenis batik yang sistem pengerjaannya bukan menggunakan canting melainkan menggunakan cap atau pelaksanaannya sering disebut dengan pengecapan. Pengecapan yaitu mori langsung dicap baru diberi obatnya. Untuk proses pembuatan batik dengan metode cap, prosesnya hampir sama dengan batik tradisional batik tulis yang membedakan pada proses ketiga dan keempat Jika pada proses pembuatan batik tradisional tulis tahap ketiga dan keempat adalah nyorek dan mbathik, sedangkan pada proses pembuatan batik cap pada kedua tahap ini adalah pengecapan. Selain itu semua perlakuan sama dengan proses pembuatan batik tradisional batik tulis. Gambar 2.12 Pengecapan KainMori · Batik printing adalah jenis batik dimana teknis pembuatannya menggunakan alat sejenis sablon dan sekaligus diberi obat dan kemudian diberi warna. Untuk proses pembuatan batiknya yaitu meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1. Persiapan, proses dimana kain telah siap untuk diproses. 2. Screen Making atau mempola yaitu proses pembautan desain atau gambar diatas screen yang berpola. 3. Printing yaitu proses yang dilakukan setelah screen making, kemudian menyiapkan obat pewarna untuk proses printing. Hal ini sesuai dengan konsep motif dan warna batik yang telah direncanakan sebelumnya. 4. Stearning yaitu proses fiksasi atau proses penguapan dengan maksud agar warna cepat luntur. 5. Washing yaitu proses pencucian kain setelah adanya proses stearning. Hal ini dimaksudkan apabila ada kotoran yang melekat pada kain dapat hilang dan kain menjadi bersih. 6. Resain finish yaitu suatu proses penyempurnaan kain untuk diukur dan dipotong-potong sesuai dengan standar yang ditetapkan. 7. Storage yaitu proses meneliti potongan-potongan hasil atau produk jadi apakah sesuai dengan standar atau belum. Jika sudah sesuai dengan sudah sesuai dengan standar maka dilakukan pembungkusan untuk dijual ke pasar. · Batik kombinasi yaitu jenis batik dimana teknis pembuatannya itu mengkombinasikan antara batik tulis dengan batik cap atau batik printing dengan batik tulis.

d. Perkembangan Industri Batik di Kauman