IMPLIKASI 1. IMPLIKASI TEORITIS PENUTUP
B. IMPLIKASI B.1. IMPLIKASI TEORITIS
Tindakan ekonomi merupakan suatu bentuk dari tindakan sosial. Selain itu terdapat pula tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial.
Memahami tindakan ekonomi sebagai bentuk tindakan sosial yang diajukan oleh Weber. Tindakan sosial merupakan suatu tindakan individu yang
diarahkan kepada tindakan orang lain dan tindakan tersebut mempunyai makna atau arti yang subyektif bagi dirinya.
Pengertian ini oleh Granovetter dikembangkan dengan mengajukan konsep keterlekatan untuk menjelaskan bagaimana perilaku dan institusi dipengaruhi oleh
hubungan sosial. Konsep keterlekatan menurut Granovetter, merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial
personal yang berlangsung diantara individu yang sedang menjalin hubungan. Keterkaitan antara modal sosial dan keberlangsungan usaha, teori
Granovetter ini dapat digunakan untuk memahami keterkaitan antara perilaku ekonomi yang tertambat pada jaringan-jaringan hubungan impersonal. Dalam
keterkaitan modal sosial dan keberlangsungan usaha dapat dikatakan bahwa ada pemanfataan modal sosial untuk kepentingan ekonomi dari pengusaha batik
Kauman Surakarta. Tindakan yang dilakukan pengusaha dalam keberlangsungan usahanya dan
interaksi yang terjalin antara pengusaha dengan relasi usahanya dalam kegiatan sosial dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi. Hal ini disebabkan kegiatan
yang dilakukan oleh kedua belah pihak tidak hanya mengandalkan kegiatan
ekonomi semata, melainkan pula dipengaruhi oleh tindakan sosial yang dipengaruhi oleh partisipasi jaringan, resiprositas, trust, norma, nilai dan tindakan
proaktif, untuk mempermudah proses kegiatan ekonomi keberlangsungan usaha batik yang dilakukan. Perlakuan tersebut akhirnya menjadi sesuatu yang umum
dilakukan oleh pengusaha batik dalam menjalankan kegiatan ekonominya, karena kegiatan tersebut membawa keuntungan bagi pengusaha sendiri dan relasi-relasi
usahanya pemodal, tenaga kerja, pemasok bahan baku, pelanggankonsumen atau membawa keuntungan bagi kedua belah pihak sehingga permanfaatan modal
sosial yang terangkum dalam perlakuan-perlakuan pengusaha tersebut, untuk keberlangsungan usaha batik senantiasa dilakukan secara berulang-ulang.
B.2. IMPLIKASI EMPIRIS
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah, adanya pemanfaatan modal sosial untuk kepentingan ekonomi. Secara empiris kesimpulan
ini didapat dari adanya pemaparan keterkaitan antara modal sosial dengan keberlangsungan usaha pengusaha batik Kauman Suarakarta. Dalam memaparkan
keterkaitannya, perilaku-perilaku dalam modal sosial mendasari perilaku–perilaku dalam upaya melakukan keberlangsungan usaha.
Setelah melakukan penelitian muncul pemahaman bahwa : 1. Ada pemanfaatan modal sosial untuk keberlangsungan usaha.
2. Modal sosial yang terbentuk dalam kelompok pengusaha batik Kauman beretnis Jawa begitu erat, hal ini dipengaruhi oleh spirit jiwa
pengusaha yang mengakar dalam perilaku hidupnya, karena mereka juga merupakan keturunan saudagar atau pengusaha batik tempo dulu.
3. Perilaku-perilaku ekonomi yang disituasikan dan didasari oleh perilaku sosial menumbuhkan, mewarnai dan memperlancar jalannya
keberlangsungan usaha yang yang dilakukan oleh pengusaha batik Kauman Surakarta.
4. Jaringan dan pola hubungan sosial pengusaha batik Kauman Surakarta dalam hubungan ekonomi menunjukkan sifat saling ketergantungan.