rumpun aplikasi Vitazyme dibandingkan dengan kontrol sebesar 23,2 dan 29,7.
Tabel 13. Pengaruh Aplikasi Vitazyme Dosis Standar terhadap Jumlah Anakan dan Anakan Produktif Padi per Rumpun Varietas
Mamberamo Parameter
Kontrol SD
Vitazyme SD
Peningkatan Anakan
17,7 2,79
21,8 2,20
23,2 Anakan Produktif
15,5 2,64
20,1 2,77
29,7
Standar Deviasi
4.1.5 Pengaruh Aplikasi Vitazyme terhadap Produksi Gabah Kering Panen
Hasil pengukuran pada tiga titik dilapangan menunjukkan bahwa aplikasi Vitazyme dosis standar pada padi varietas Mamberamo meningkatkan produksi
gabah kering panen GKP. Peningkatan produksi GKP disajikan dalam Tabel 14.
Tabel 14. Pengaruh Aplikasi Vitazyme Dosis Standar terhadap Produksi GKP Padi Varietas Mamberamo, Ukuran Ubinan 2 M x 2 M
Parameter Kontrol
Vitazyme Peningkatan
……kg….. Produksi ha
6.933 8.937
29 Stadar Deviasi
908 262
Tabel 14 menunjukkan bahwa produksi GKP perlakuan Vitazyme pada semua titik pengukuran lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan
bobot GKP pada perlakuan Vitazyme adalah 29 jika dibandingkan dengan
kontrol.
4.2 Pembahasan
Aplikasi Vitazyme dosis rendah berdasarkan uji statistik tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan bobot basah tanaman bagian atas dan akar caisim.
Meskipun demikian aplikasi Vitazyme dosis rendah pada perlakuan 50 NPK+Vitazyme meningkatkan bobot basah tanaman bagian atas sebesar 32 jika
dibandingkan dengan perlakuan 50 NPK. Aplikasi Vitazyme dosis rendah juga meningkatkan bobot basah akar pada perlakuan 50 NPK + Vitazyme dan 75
NPK + Vitazyme sebesar 137 dan 29 jika dibandingkan dengan perlakuan 50 NPK dan 75 NPK. Sementara itu pada perlakuan pemupukan 100 NPK
bobot basah tanaman bagian atas dan akar caisim perlakuan Vitazyme justru lebih rendah daripada kontrol sebesar 13 dan 11. Pada perlakuan pemupukan 75
NPK bobot basah tanaman bagian atas perlakuan 75 NPK + Vitazyme juga lebih rendah sebesar 19 dibandingkan dengan perlakuan 75 NPK. Hal ini
menunjukan bahwa aplikasi Vitazyme dosis rendah berperan efektif dalam meningkatkan bobot basah akar dan tanaman bagian atas pada dosis pemupukan
NPK yang lebih rendah 50 NPK. Menurut Vital Earth Resources 2011b Vitazyme mengurangi penggunaan pupuk terutama nitrogen dan untuk
menggunakan Vitazyme sebaiknya pemupukan nitrogen dikurangi 50-80. Hasil penelitian ini berbeda dengan Sugianta dan Amilia 2011 yang
menguji Vitazyme pada tanaman pakcoy dan hasilnya meningkatkan pertumbuhan dan produksi secara nyata berdasarkan uji statistik. Salah satu faktor yang diduga
menyebabkan perbedaan hasil adalah karena dosis yang digunakan dalam penelitian ini terlalu rendah. Jumlah total Vitazyme yang diberikan pada
penelitian ini adalah 2,1 literha, sedangkan Sugianta dan Amilia 2011 sebesar 7,5 literha. Tambahan pula pada aplikasi kedua yakni ketika tanaman berumur 1
minggu setelah tanam, dosis yang digunakan sebesar 0,1 literha. Pemberian dosis terendah pada caisim dilakukan ketika tanaman sedang
tumbuh dengan cepat. Menurut Salisburi dan Ross 1995b terdapat tiga fase pertumbuhan utama yang mudah dikenali yaitu logaritmik pertumbuhan cepat,
linier pertumbuhan konstan dan penuaan pertumbuhan melambat dan berhenti. Pemberian dosis Vitazyme rendah membuat Vitazyme tidak bekerja secara
optimal, karena Vitazyme mengandung berbagai macam zat pengatur tumbuh. Menurut Franklin et al. 1991 dalam Turaini 2009 zat pengatur tumbuh efektif
pada jumlah tertentu, konsentrasi terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan, sedangkan konsentrasi rendah tidak efektif.
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa bobot basah bagian atas dan akar caisim perlakuan 50 NPK lebih rendah dari perlakuan 75 NPK dan 100
NPK, maka diduga dosis 50 NPK belum mencukupi kebutuhan hara untuk produksi tanaman caisim, sedangkan diketahui bahwa peranan unsur nitrogen,
fosfor dan kalium sangat penting bagi tanaman. Menurut Girindra 1990 salah satu peranan nitrogen yaitu sebagai pembentuk protein dari enzim yang
mengkatalis reaksi-reaksi respirasi. Menurut Supardi 1983 dengan nitrogen
sebagai kekecualian, tidak ada unsur lain yang sekritikal fosfor bagi pertumbuhan tanaman. K
alium menjadi unsur ketiga yang sangat dibutuhkan tanaman. Menurut Girindra 1990 kalium bekerja sebagai katalisator dan tidak dapat digantikan oleh
yang lain pada reaksi pengubahan asam fosfoenol piruvat menjadi asam piruvat oleh enzim piruvat kinase pada respirasi fase anaerobik. Selain itu kalium juga
berperan dalam membantu pengaturan menutup dan membukanya stomata sehingga tanaman menjadi lebih adaptif.
Sementara itu pada penelitian aplikasi Vitazyme dosis standar pada padi varietas Mamberamo menunjukkan peningkatan tinggi, jumlah anakan dan malai
per rumpun serta bobot gabah kering panen masing-masing sebesar 11,7, 23,2, 29,7 dan 29. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi Vitazyme dosis
standar efektif meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi. Pertumbuhan yang menjadi lebih baik dengan pemberian Vitazyme diakibatkan oleh peran
Vitazyme dalam metabolisme tanaman yang berakibat pada peningkatan pertumbuhan dan produksi. Vital Earth Resources 2011a merilis bahwa
Vitazyme mengandung gibrelin, sedangkan menurut Salisbury dan Ross 1995a diantara hormon tumbuhan yang dikenal, gibrelin mempunyai kemampuan khusus
memacu pertumbuhan tumbuhan. Gibrelin biasanya lebih banyak mendorong pemanjangan batang sebagian besar tumbuhan dikotil dan monokotil.
Peningkatan produksi padi diduga diakibatkan oleh berfungsinya pemicu metabolisme yang ada dalam Vitazyme. Beberapa pemicu metabolisme yang
terdapat dalam Vitazyme adalah triakontanol, brassinosteroid dan kinetin. Menurut Nonomura dan Benson 1992 dalam Budiastuti 2000 triakontanol
dapat meningkatkan fiksasi CO
2
sehingga laju fotosintesis juga meningkat. Hasil penelitian Nonomura dan Benson tersebut menyatakan bahwa terjadi penekanan
terhadap laju fotorespirasi. Penekanan yang efektif terhadap laju fotorespirasi ini akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan laju fotosintesis, mengatur
keseimbangan antara fotosintesis dan fotorespirasi serta meningkatkan mobilitas fotosintat. Menurut Salisburry dan Ross 1995a brasinosteroid memberikan
beberapa efek pada pertumbuhan dan bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan terhadap auksin.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Aplikasi Vitazyme dosis rendah tidak mempengaruhi tinggi caisim, tetapi meningkatkan bobot basah bagian atas caisim pada pemupukan 50 NPK dan
bobot basah akar caisim pada pemupukan 50 NPK dan 75 NPK, namun tidak meningkatkan bobot basah akar pada pemupukan 100 NPK dan bobot basah
bagian atas caisim pada pemupukan 75 NPK dan 100 NPK. Dengan demikian Vitazyme tidak efektif pada dosis pemupukan NPK tinggi, tetapi efektif pada
dosis pemupukan NPK rendah. Hasil penelitian padi menunjukkan bahwa aplikasi Vitazyme dosis standar 2 literha efektif meningkatkan pertumbuhan tinggi
tanaman 11,7; jumlah anakan per rumpun 23,2; jumlah anakan produktif per rumpun 29,7 dan produksi padi gabah kering panen 29,0.
5.2 Saran
Vitazyme sebaiknya digunakan dalam budidaya pertanian terutama tanaman caisim, pakcoy, dan padi dengan mengurangi dosis pupuk terutama
pupuk N sampai 50 dan dosis Vitazyme yang digunakan adalah dosis yang dianjurkan standar. Selain itu perlu dilakukan penelitian Vitazyme pada
komoditas pertanian lainnya serta penelitian terkait dampak sosial dan ekonomi yang akan diterima oleh petani akibat penggunaan Vitazyme.