Bahan dan Alat Rancangan Percobaan Pengolahan Tanah, Aplikasi Vitazyme dan Perawatan Padi

sedangkan penyiraman dilakukan 2 kali sehari dengan mempertahankan kadar air pada kapasitas lapang. Kadar air pada kapasitas lapang adalah 46 dengan bobot tanah 2,92 kg. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman setiap minggu. Pengamatan dimulai pada saat tanaman berumur 1 minggu setelah tanam MST hingga tanaman dipanen saat berumur 4 MST. Parameter yang diukur pada saat panen adalah bobot basah bagian atas dan bobot akar caisim. 3.2 Penelitian Padi 3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan milik Kebun Percobaan Muara Bogor Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2011.

3.2.2 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi varietas Mamberamo, pupuk SP-36, urea, NPK Phonska, insektisida Decis, dan Vitazyme. Pada penelitian ini tidak dilakukan analisis terhadap sifat tanah dan kandungan hara pupuk yang digunakan.

3.2.3 Rancangan Percobaan

Percobaan ini dilakukan pada dua petak sawah petak 7 dan 8 Gambar 2 dengan luas setiap petak sawah 1.000 m 2 dan merupakan percobaan dengan rancangan deskriptif yang tidak menggunakan ulangan. Keterangan: 1 = Saluran Irigasi Primer 2 = Saluran Irigasi Sekunder 3 = Jalan Primer 4 = Jalan Sekunder 5 = Sawah Garapan Petani 6 = Sawah Garapan Petani 7 = Kontrol 8 = Perlakuan Vitazyme 9 = Sawah Garapan Petani Arah Aliran Air Irigasi = 1 9 Gambar 2. Denah Penelitian Aplikasi Vitazyme Pada Padi di Kebun Percobaan Muara Bogor Balai Besar Penelitian Tanaman Padi u 5 6 7 8 1 2 3 4 Petak 7 berada pada tempat yang lebih tinggi dari petak 8, sehingga petak 7 dijadikan sebagai kontrol dipupuk NPK, SP-36 dan urea tanpa aplikasi Vitazyme dan petak 8 dijadikan sebagai perlakuan aplikasi Vitazyme dipupuk NPK, SP-36 dan urea dengan aplikasi Vitazyme. Dosis pupuk setiap petak dalam penelitian ini adalah 375 kg NPK Phonskaha, 50 kgha urea, dan 125 kgha SP- 36, sedangkan dosis Vitazyme yang digunakan adalah 2 literha.

3.2.4 Pengolahan Tanah, Aplikasi Vitazyme dan Perawatan Padi

Persiapan lahan meliputi pengolahan tanah dan pelumpuran. Pengolahan tanah dilaksanakan 2 minggu sebelum penanaman. Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan cangkul dan garpu. Sebelum dilakukan penyemaian, terlebih dahulu dilakukan perendaman benih selama satu malam dengan air, kemudian diperam selama dua hari hingga benih mulai berkecambah. Persemaian dilakukan di sekitar lahan pertanaman padi. Setelah padi disemai selama 24 hari dalam petakan persemaian, bibit padi ditanam pada petakan sawah perlakuan. Pengendalian gulma dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut gulma secara manual dengan menggunakan tangan Gambar 3, sedangkan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi dibasmi dengan menggunakan pestisida dengan cara disemprot. Pestisida yang digunakan adalah insektisida decis. Pengaturan air selalu dijaga agar selalu tergenang secara kontinu. Pengeringan dilakukan ketika akan dilakukan aplikasi Vitazyme, pemupukan dan tanaman akan dipanen. Gambar 3. Penyiangan Tanaman Padi dengan Cara Manual Aplikasi Vitazyme dilakukan pada 7 hari setelah tanam HST dan 50 HST. Dosis Vitazyme yang digunakan adalah 1 literhaaplikasi dengan dilarutkan dalam 399 liter air, sehingga volume semprot yang digunakan adalah 400 literha. Aplikasi dilakukan dengan menggunakan sprayer pada pagi hari sebelum pukul 10.00 WIB. Cara aplikasi Vitazyme pada tanaman padi disajikan dalam Gambar 4. Gambar 4. Diagram Alir Aplikasi Vitazyme pada Padi di Kebun Percobaan Muara Bogor Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Panen padi dilakukan setelah tanaman berumur 120 hari dengan mengambil tiga titik ubinan dan 10 rumpun tanaman contoh untuk setiap petaknya. Pengambilan ubinan dilakukan untuk mengetahui produksi padi dan pengamatan tanaman contoh meliputi jumlah anakan dan malai per rumpun. Pengambilan tiga titik ubinan dilakukan dengan cara mengambil ubinan pada dua titik di bagian yang berdekatan dengan tepi petakan sawah dan satu titik pada bagian tengah petakan sawah, sedangkan pengambilan tanaman contoh dilakukan secara acak. Luas ubinan yang diambil adalah 2 m x 2 m dan perontokan padi langsung dilakukan di lapangan dengan cara manual yaitu dengan memukulkan Keterangan: 1 Vitazyme dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan; 2 pengambilan Vitazyme dengan pipet; 3 Vitazyme dimasukkan kedalam air lalu dilakukan pengadukan; 4 larutan Vitazyme yang sudah diencerkan dimasukkan kedalam sprayer; 5 penyemprotan Vitazyme ke tanaman padi 1 2 3 4 5 padi pada papan perontok padi. Setelah gabah dirontokan langsung ditimbang untuk diketahui bobot gabah kering panen setiap ubinan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh Aplikasi Vitazyme Dosis Rendah terhadap Tinggi Caisim Hasil analisis ragam tinggi caisim menunjukkan bahwa aplikasi Vitazyme dosis rendah tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi caisim Tabel Lampiran 1, 2 dan 3. Rataan tinggi caisim disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10. Pengaruh Aplikasi Vitazyme Dosis Rendah terhadap Tinggi Caisim No Perlakuan Tinggi Tanaman 1 MST 2 MST 3 MST …..cm….. 1 100 NPK 8,38 20,23 28,60 2 100 NPK + Vitazyme 8,14 17,82 26,35 3 75 NPK 8,75 17,27 26,65 4 75 NPK + Vitazyme 8,02 19,23 26,10 5 50 NPK 7,20 17,08 27,00 6 50 NPK + Vitazyme 8,12 19,07 26,50 Koefesien Keragaman 11,9 21,9 16,9 MST = minggu setelah tanam Pada Tabel 10 terlihat tinggi tanaman aplikasi Vitazyme dosis rendah relatif sama pada setiap pengukuran. 4.1.2 Pengaruh Aplikasi Vitazyme Dosis Rendah terhadap Bobot Basah Bagian Atas dan Akar Caisim Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa aplikasi Vitazyme dosis rendah tidak berpengaruh terhadap bobot basah bagian atas dan akar caisim Tabel Lampiran 4. Rataan bobot basah bagian atas dan akar caisim disajikan dalam Tabel 11. Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa pengaruh perlakuan 1 sd 5 cenderung menurunkan bobot basah bagian atas, tetapi pada perlakuan 50 NPK + Vitazyme meningkatkan bobot basah bagian atas caisim dibandingkan dengan perlakuan 50 NPK, sedangkan untuk akar aplikasi Vitazyme meningkatkan bobot akar pada pemupukan 50 NPK dan 75 NPK, namun pada pemupukan 100 NPK justru menurunkan bobot akar.