Tidak ada perubahan PO
4 3-
; NO
3 -
; SO
4 2-
PO
4 3-
; SO
4 2-
Perubahan warna CrO
4 2-
kuning
- Cr
2
O
7 2-
orange
Cr
2
O
7 2-
orange
- CrO
3 merah
sama Gas tak berwarna,
dan tak berbau CO
3 2-
- CO
2
sama Gas tak berwarna,
berbau menyengat S
2-
- H
2
S SO
3 2-
- SO
2
Cl
-
- HCl sama
Gas berwarna NO
2 -
- NO
2 coklat
Br
-
- Br
2 merah coklat
I
-
- I
2 ungu
NO
2 -
- NO
2
Sama uap panas
4.2. Tes Khusus Untuk Identifikasi Anion
Anion Prosedur singkat tes khusus
Sulfida: S
2-
Sulfit SO
3 2-
Tes dilakukan langsung pada sampel padatan. Jika sampel dalam keadaan larutan lakukan penguapan sampai diperoleh padatannya.
Penambahan HCl encer akan membebaskan H
2
S. Deteksi H
2
S dengan kertas Pb asetat, akan timbul warna hitam PbS. Ke dalam sampel tambahkan larutan asam sulfat encer untuk
membebaskan gas SO
2
. Gas yang timbul ini alirkan ke dalam larutan asam nitrat encer, barium klorida, dan sedikit KMnO
4
, adanya ion sulfit ditandai adanya endapan putih barium sulfat
Karbonat CO
3 2-
Nitrit dan nitrat.
Sampel yang dianalisis harus dalam keadaan padat. Sampel padatan yang ada dipanaskan sampai kering, kemudian tambahkan larutan
hidrogen peroksida encer dan asam sulfat encer. Gas yang timbul agar dilewatkan ke dalam larutan barium klorida. Adanya ion karbonat
ditandai oleh adanya endapan berwarna putih.
39
NO
2 -
NO
3 -
Halida: Cl
-
; Br
-
; I
-
Sulfat, SO
4 2-
Fosfat, PO
4 3-
Kromat, CrO
4 2-
ke dalam sampel tambahkan larutan besi ii sulfat yang baru dibuat, dilanjutkan untuk uji ion nitrit dan ion nitrat, sampel harus dibuat sedikit
asam karena adanya sifat pengoksidasi. dengan penambahan larutan asam sulfat pekat secara perlahan melalui dinding tabung. adanya cincin
warna coklat ditengah-tengah larutan menunjukkan adanya ion nitrit. untuk ion nitrat, pengerjaan sama hanya larutan sampel harus dibuat
lebih asam. Jika ion halida ini tercampur, analisis harus lebih teliti, karena timbulnya
reaksi bertahap sangat dimungkinkan karena sifat reduktor ion halida {I
-
Br
-
Cl
-
}. Dalam analisis, larutan sampel agar dibuat sedikit asam dengan ditambah larutan HCl encer, selanjutnya tambahkan
sedikit CCl
4
, Cl
2
aq atau NaOCl sambil terus diaduk. Timbulnya warna ungu pada lapisan CCl
4
menunjukkan adanya I
-
, penambahan Cl
2
aq excess menyebabkan warna lapisan berubah menjadi coklat,
menunjukkan adanya :Br
-
. Untuk pengujian Cl
-
, larutan harus bebas dari ion; I
-
dan Br
-
dengan menambahkan ion peroksodisulfat {S
2
O
8 2-
}. Setelah larutan terbebas dari I
-
dan Br
-
, kemudian tambahkan larutan Ag
+
, timbulnya endapan putih yang larut dalam larutan amoniak pekat, menunjukkan adanya ion Cl
-
. Jika ke dalam sampel yang sedikit asam ditambah larutan BaCl
2
memberikan endapan putih, menunjukkan adanya ion sulfat. Adanya zat pereduksi dalam sampel harus dihilangkan dengan larutan
H
2
SO
4
pekat dan panas. Untuk analisis, tambahkan larutan ammonium molibdat, adanya warna merah cerah, menunjukkan adanya ion fosfat.
Adanya ion kromat ditandai oleh warna kuning dari larutan sampel dalam suasana basa, atau orange jika suasananya asam. Untuk uji ion
kromat , tambahkan larutan barium asetat ke dalam sampel suasana asam. Timbulnya endapan kuning menunjukkan adanya ion kromat.
40
4.3. Analisis Kation