Pelarutan BAB I PENDAHULUAN I.1. Ruang Lingkup Kimia Analitik

komponen penyusun tanaman, binatang, manusia, bahan makanan, polimer sintetik. Berdasarkan hal yang dijelaskan di atas maka dapat dinyatakan bahwa analisis kimia sangatlah diperlukan dalam menunjang kehidupan manusia.

1.2. Pelarutan

Analisis kimia dapat dilakukan dengan cara kering atau cara basah. Cara kering merupakan suatu jenis analisis pendahuluan dan bersifat orientatif, yaitu mencari kemungkinan unsur-unsur apa yang terdapat dalam suatu analit. Hal ini dilakukan terhadap perubahan-perubahan baik sifat fisik maupun sifat kimia pada analit yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar. Analisis secara kering biasa dilakukan terhadap analit yang berupa zat padat. Apabila analit berupa zat cair, maka zat tersebut terlebih dahulu diuapkan, kemudian residunya jika ada, dipakai sebagai analit padat dan uapnya diembunkan dan dilakukan analisis lebih lanjut. Pada analisis kering, dapat dilakukan dengan cara-cara: 1. Mengamati analit dalam temperatur kamar. 2. Mengamati pengaruh pemanasan analit. 3. Mengamati warna nyala saat analit dibakar. 4. Mengamati warna analit dengan metode analisis mutiara boraks. 5. Melakukan analisis dengan metode reduksi dengan arang kayu. Analisis kimia secara basah sebenarnya lebih disukai oleh para analis dibandingkan dengan analisis kimia secara kering. Hal ini disebabkan reaksi kimia yang terjadi dalam cairan relatif memiliki laju yang lebih cepat dibandingkan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam padatan. Untuk mendapatkan analit dalam bentuk cairan guna pelaksanaan analisis cara basah, jika analit berupa padatan maka zat tersebut dapat diubah menjadi fasa cair dengan jalan melarutkannya atau meleburkannya. Untuk membuat larutan analit yang berupa padatan dilarutkan ke dalam pelarut tertentu. Langkah-langkah pelarutan dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut. 3 1. Dalam air pada temperatur kamar, jika tidak larut dicoba dengan air mendidih. 2. Jika tidak larut pada langkah 1, agar dilarutkan dalam larutan asam klorida pada temperatur kamar. Apabila masih sukar larut didihkan. 3. Jika analit tidak larut pada langkah 2, agar dilarutkan dalam larutan asam nitrat pada temperatur kamar. Apabila masih tidak larut didihkan. 4. Jika analit tidak larut pada langkah 3, agar dilarutkan dalam akuaregia. 4 BAB II TEORI-TEORI DASAR DALAM KMIA ANALITIK

2.1. Tujuan Pembelajaran