Profil Umum Keluarga Beda Agama

13 Kelompok umat Islam taat adalah orang Islam yang selalu berusaha melaksanakan kewajiban agamanya seperti shalat lima waktu, puasa, membayar zakat fitrah, bahkan naik haji jika mampu. Dalam menyikapi terhadap tradisi, kelompok umat Islam taat ini dapat dibagi ke dalam dua subkelompok. Pertama, subkelompok yang toleran terhadap adat-istiadat Jawadalam pengamalan keagamaan seperti melakukan tahlilan untuk orang yang sudah meninggal seperti yang dilakukan umat Islam Penuturan. Kedua, subkelompok yang menolak adat istiadat Jawa karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Subkelompok pertama umumnya direpresentasikan dengan pengikut Nahdlotul Ulama’, dan subkelompok kedua direpresentasikan dengan pengikut Muhammadiyah. Ciri-ciri pada kedua subkelompok tersebut dapat disebut seperti istilah yang dikemukakan Geertz 1989 dan Muhtarom 1988 yaitu santri-tradisional, dan santri-modernis. Di kalangan umat Katolik dan Kristen juga dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu KatolikKristen pasif dan KatolikKristen aktif. Di kalangan umat KatolikKristen setempat dinyatakan bahwa orang KatolikKristen aktif adalah mereka yang aktif melaksanakan ritual keagamaan, seperti aktif ke gereja untuk melakukan kebaktian atau misa, sering ikut dalam upacara perjamuan, sembahyangan atau kajian al-Kitab atau pengajian kring. Adapun umat KetolikKristen pasif adalah mereka yang mengaku beragama KatolikKristen, namun jarang sekali ke gereja, sebaliknya mereka banyak yang menjalankan tradisi Jawa seperti yang dilakukan umat Islam Penuturan, khususnya dari kalangan umat Katolik.

D. Profil Umum Keluarga Beda Agama

Berdasarkan atas data yang ada dalam Kartu Keluarga penduduk, khususnya di padukuhan-padukuhan yang menjadi lokasi penelitian ini, ada sebanyak 20 pasangan keluarga beda agama, dari 20 pasangan tersebut ada 1 keluarga yang suaminya telah meninggal dunia. Agama Islam memrupakan agama yang terbanyak yang dianut suami-isteri yaitu 16 orang, disusul oleh agama Katolik sebanyak 15 orang, serta Kristen dan Budha masing-masing 8 dan 1 orang. Bentuk keluarga beda agama jika dilihat dari agama yang dianut sduami-isteri sebagai berikut: a suami Islam-isteri Katolik, b suami Islam-isteri Kristen, c suami Katolik-isteri Islam, d suami Kristen-isteri Islam, e suami Budha-isteri Islam, dan f suami Kristen-isteri Katolik. 14 Berdasarkan data dalam Kartu Keluarga dari suami yang berbeda agama, jumlah keseluruhan anak keluarga beda agama sebanyak 39 orang yang rerdiri dari laki-laki 17 orang dan perempuan 22 orang. Dari keluarga beda agama yang ada tidak semuanya mempunyai anak, ada 4 keluarga yang tidakbelum mempunyai anak. Seperempat dari suami menamatkan sekolah lanjutan pertama 25 dan SLTA 25, sedangkan isteri justru lebih banyak yang menamatkan SLTA 30, dan SLTP 25. Selain itu, 35 dari suami telah mengenyam pendidikan tinggi, sementara pada isteri hanya mencapai 20 yang mengenyam pendidikan tinggi. Di sisi lain tidak ada suami yang hanya tamat SD, sedangkan pada pihak isteri ada yang hanya tamat SD sebanyak 5. Dari segi pekerjaan, kebanyakan suami 40 sebagai pegawai negeri, sementara pada isteri hampir separuhnya menjaid ibu rumah tangga. Dari data yang ada seperti menunjukkan tidak ada suami-isteri yang bekerja di sektor tradisional atau petani. Secara lebih terinci, kebanyakan 40 suami bekerja sebagai PNSpensiunan, disusul oleh mereka yang bekerja sebagai wiraswasta 35, karyawan swasta 10, pedagang, pesuruh sekolah, dan ABRI masing-masing 5. Sementara di pihak isteri hampir separuh 45 sebagai ibu rumah tangga, selanjutnya ada yang berwiraswasta 35, PNSpensiunan 15, dan karyawan swasta 5. Dengan demikian jika digabung pekerjaan suami-isteri, maka secara berurutan pasangan keluarga beda agama tersebut kebanyakan sebagai wiraswasta 35, ibu rumah tangga 22, PNSpensiunan 28, karyawan swasta 7, pedagang, pesuruh, dan ABRI 8.

E. Persoalan Di Sekitar Perkawinan Beda Agama