Kasus 2 Prediksi Trajektori, Dispersi, dan

Konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang dihasilkan oleh model tiap 1 jam pada bulan Juni dan bulan Desember memiliki jumlah konsentrasi yang berbeda Gambar 7a dan 7b. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan laju emisi pada bulan Juni dan bulan Desember lampiran 2 d. Sehingga konsentasi NO 2 dan SO 2 yang dihasilkan oleh model pada bulan Juni dan bulan Desember juga akan berbeda. Pada tanggal 9 Juni 2011 konsentrasi NO 2 pukul 07.00 WIB yaitu 350.5 dan SO 2 yaitu 677 . Selain itu pada tanggal 22 Desember 2011 konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang dihasilkan oleh model sebesar 368 dan 338 . Berdasarkan baku mutu emisi, konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang diemisikan oleh indutsri tersebut tidak melewati baku mutu emisi, di mana baku mutu emisi untuk NO 2 yaitu 800 dan SO 2 yaitu 1000 KLH 2002.

4.2.2 Kasus 2

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa pada bulan Juni arah angin dominan bergerak ke arah Barat dan pada bulan Desember arah angin dominan bergerak ke arah Timur lampiran 5 dan 6. Pada lampiran 4 a trajekori berada pada ketinggian awal yaitu 8 m AGL yang bergerak searah dengan arah angin dominan yang menjauhi sumber lebih dari 400 km dengan ketinggian sekitar 600 m AGL. Pola trakejtori tersebut mengalamin dua kali penurunan pada tanggal 9 Juni 2011 pukul 09 UTC dan 10 Juni pukul 12 UTC. Pada kondisi tersebut terjadi pengangkatan massa udara sampai ketinggian tertentu yang kemudian akan turun kembali. Prediksi trajektori yang dihasilkan oleh model yaitu dimulai pada tanggal 8 Juni 2011 00 UTC hingga 11 Juni 2011 21 UTC. Pada lampiran 4 b dapat terlihat bahwa trajektori cenderung bergerak ke arah Timur yang mengikuti pergerakan arah angin dominan, di mana ketinggian awal trajektori yaitu 8 m AGL yang bergerak menjauhi sumber hingga ketinggian sekitar 500 AGL sejauh lebih dari 300 km dari sumber titik. Pada gambar dapat terlihat bahwa pola trajektori tanggal 3 Desember 2011 pukul 12 UTC – 4 Desember pukul 12 UTC mengalami pola yang naik-turun. Hal ini disebabkan karena pada waktu tersebut dalam kondisi sedikit labil kondisi tidak stabil namun hampir mendekati stabil dan labil sedang mendekati stabil. Trajektori yang stabil terjadi pada tanggal 4 Desember 2011 18 UTC hingga akhir waktu simulasi. Prediksi yang dihasilkan oleh model terjadi selama dua hari kedepan yang dimulai pada tanggal 3 Desember 2011 00 UTC dan berakhir pada tanggal 5 Desember 2011 09 UTC. Pola dispersi pada Gambar 8 dan Gambar 9 menunjukan bahwa sumber asap berada pada ketinggian 8 m AGL, di mana semakin lama waktu simulasi maka dispersi polutan akan semakin menjauhi sumber dan bergerak mengikuti pergerakan arah angin dominan menuju wilayah lain. Pada bulan Juni dispersi polutan cenderung bergerak ke arah Barat Laut dan pada bulan Desember bergerak ke arah Timur. b b Gambar 7 Konsentrasi NO 2 dan SO 2 tanggal 9 Juni 2011 a dan 22 Desember 2011 b 100 200 300 400 500 600 700 7:00 9:00 11:00 13:00 15:00 17:00 19:00 21:00 23:00 Ko n se n tr as i μ g m³ Waktu lokal [NO2] [SO2] 100 200 300 400 500 600 700 7:00 9:00 11:00 13:00 15:00 17:00 19:00 21:00 23:00 Ko n se n tr as i μ g m³ Waktu lokal [NO2] [SO2] Kecepatan angin yang berbeda akan menentukan ketinggian dispersi polutan. Pada tanggal 8 Juni 2011 kecepatan angin maksimum pada pukul 00 – 09 UTC yaitu 8 ms. Namun, pada pukul 12 – 18 UTC kecepatan angin maksimum yaitu 9 ms – 10 ms lampiran 5. Sedangkan pada tanggal 3 Desember kecepatan angin maksimum pada pukul 00 – 18 UTC yaitu 10 ms lampiran 6. Pada bulan Juni dispersi pencemar berada pada ketinggian antara 0 - 600 m AGL yang bergerak sekitar 150 km dari sumber titik. Namun, pada bulan Desember dispersi pencemar berada pada ketinggian 0 - 500 m AGL yang bergerak sekitar 450 km dari sumber titik. . Pola dispersi polutan pada bulan Juni dan bulan Desember memiliki pola yang berbeda, sehingga menghasilkan jarak jangkau yang berbeda. Pada bulan Juni pola dispersi termasuk dalam pola dispersi Lofting yaitu dispersi plutan yang mengalami persebaran zat pencemar ke arah atas. Sedangkan pada bulan Desember pola dispersi termasuk dalam pola dispersi Looping yaitu pola dispersi yang mengalami pengenceran zat pencemar dengan cepat Geiger 1995. 00 – 03 UTC 03 – 06 UTC 06 – 09 UTC 09 – 12 UTC 12 – 16 UTC 16 – 18 UTC Gambar 8 Pola dispersi polutan PT. Y bulan Juni Tabel 5 Konsentrasi NO 2 dan SO 2 PT. Y bulan Juni pada posisi yang berbeda Waktu UTC Konsentrasi Konsentrasi μgm³ Maksimum Minimum Posisi NO 2 SO 2 Lintang Bujur Maksimum Minimum Maksimum Minimum 00 - 03 -6.29 107.15 410.2 346.1 401.1 323.2 03 - 06 -6.29 106.22 346.1 201.9 323.2 146.5 06 - 09 -6.29 106.46 201.9 67.5 146.5 74.3 09 - 12 -6.29 106.70 67.5 42.7 74.3 35.4 12 - 15 -6.29 106.94 42.7 26.6 35.4 22.3 15 - 18 -6.29 105.97 26.6 24.3 22.3 20.7 Tabel 5 dan 6 menunjukan bahwa pada masing-masing rentang waktu memiliki konsentrasi maksimum dan minimum. Hal ini disebabkan karena dispersi polutan tersebut bergerak sesuai dengan pergerakan arah angin dominan yang menyebabkan dispersi polutan akan bergerak menuju wilayah lain dengan nilai konsnetrasi yang berbeda. Sehingga pada masing-masing waktu terdapat konsentrasi maksimum dan minimum yang berbeda. Namun, konsentrasi maksimum yang terjadi pada wilayah lain tidak lebih tinggi dari konsentrasi pada saat konsentrasi tersebut baru diemisikan. Maka dapat dikatakan konsentrasi maksimum yang terjadi pada wilayah lain tidak berbahaya, karena konsentrasi NO 2 maupun SO 2 semakin rendah. 00 – 03 UTC 03 – 06 UTC 06 – 09 UTC 09 – 12 UTC 12 – 16 UTC 16 – 18 UTC Tabel 6 Konsentrasi NO 2 dan SO 2 PT. Y bulan Desember pada posisi yang berbeda Waktu UTC Konsentrasi Konsentrasi μgm³ Maksimum Minimum Posisi NO 2 SO 2 Lintang Bujur Maksimum Minimum Maksimum Minimum 00 - 03 -6.29 107.15 385.7 331.1 442.2 383.6 03 - 06 -6.39 107.19 331.1 142.7 383.6 184.3 06 - 09 -6.39 107.44 142.7 33.2 184.3 35.6 09 - 12 -6.39 108.91 33.2 21.7 35.6 17.7 12 - 15 -6.39 109.88 21.7 13.3 17.7 12.1 15 - 18 -6.39 110.13 13.3 11.2 12.1 9.7 Konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang terjadi tiap 1 jam pada bulan Juni dan bulan Desember dapat terlihat pada Gambar 10. Pada tanggal 8 Juni 2011 pukul 07.00 konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang dihasilkan yaitu 410.2 dan 401.1 Sedangkan pada tanggal 22 Desember 2011 konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang diperoleh sebesar 385.7 dan 442.2 . Perbedaan konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang dihasilkan disebabkan karena adanya perbedaan laju emisi pada bulan Juni dan bulan Desember. Sehingga akan mengakibatkan terjadinya perbedaan konsentrasi yang diperoleh. Berdasarkan baku mutu emisi, konsentrasi NO 2 dan SO 2 yang dihasilkan pada bulan Juni maupun bulan Desember tidak melebihi baku mutu emisi yang telah ditetapkan KLH 2002. 4.3 Analisis hubungan suhu dan kondisi stabilitas statik terhadap konsentrasi NO 2 dan SO 2 Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa pada waktu tertentu terjadi penurunan konsentrasi NO 2 dan SO 2 . Faktor penyebab penurunan konsentrasi tersebut dapat dipengaruhi oleh suhu dan kondisi stabilitas statik pada saat itu.

4.3.1 Kasus 1