Penelitian Yang Relevan Kerangka Pemikiran

commit to user

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang akan dilakukan ini merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Pengaruh Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Logam Paduan Aluminium Al 5005 Hasil Proses Mesin Bubut CNC. Yusuf Wahyu Wibowo,2008. Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas yaitu kecepatan spindel dan kedalaman pemakanan. Untuk kecepatan spindel digunakan tiga variasi yaitu 460 rpm, 755 rpm dan 1255 rpm. Sedangkan untuk kedalaman pemakanan juga menggunakan tiga variasi yaitu 0,5 mm, 1 mm dan 1,5 mm. Dari penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa variasi kecepatan spindel memberikan pengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan logam paduan aluminium hasil proses mesin bubut CNC. Begitu juga dengan variasi kedalaman pemakanan. Sedangkan variasi kecepatan spindel dan variasi kedalaman pemakanan tidak memberikan pengaruh. Kekasaran permukaan yang paling kecil dihasilkan pada kecepatan spindel 1255 rpm dengan kedalaman pemakanan 0,5 mm dan yang paling besar pada kecepatan spindel 460 rpm dan kedalaman pemakanan 1,5 mm.

C. Kerangka Pemikiran

Dalam proses pemesinan, terutama dengan mesin perkakas, tingkat kekasaran permukaan hasil proses merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Fungsi dari komponen yang dibuat tersebut bukan hanya ditentukan oleh ketepatan ukuran, tetapi juga oleh tingkat kekasaran yang sesuai dengan tuntutan. Tingkat kekasaran disini bukan berarti harus serendah mungkin, tetapi disesuaikan dengan fungsi dari bagian komponen tersebut. Tingkat kekasaran permukaan hasil proses pemesinan dengan mesin bubut CNC dipengaruhi oleh beberapa parameter pemotongan. Diantaranya kecepatan spindel, kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan. Dalam penelitian ini, material yang digunakan adalah baja ST 40. Kecepatan spindel commit to user dalam penelitian ini akan divariasi menjadi tiga, yaitu 460 rpm, 1250 rpm dan 2000 rpm. Kecepatan pemakanan juga akan divariasi menjadi tiga, yaitu 0,07 mmrev, 0,11 mmrev dan 0,2 mmrev. Sedangkan kedalaman pemakanan divariasi menjadi tiga, yaitu 0,25 mm, 0,5 mm dan 1 mm. Untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat kekasaran yang dihasilkan, digunakan alat pengukur kekasaran, yaitu Surftest. Dari uraian singkat di atas, maka dapat ditentukan paradigma penelitian sebagai berikut : Gambar 4. Skema Paradigma Penelitian Keterangan : A : Variasi Kecepatan Spindel. B : Variasi Kecepatan Pemakanan. C : Variasi Kedalaman Pemakanan. X : Tingkat Kekasaran Permukaan. 1 : Pengaruh Variasi Kecepatan Spindel Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. 2 : Pengaruh Variasi Kecepatan Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. 3 : Pengaruh Variasi Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. commit to user 4 : Pengaruh Interaksi Variasi Kecepatan Spindel dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. 5 : Pengaruh Interaksi Variasi Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. 6 : Pengaruh Interaksi Variasi Kecepatan Pemakanan dan Kedalaman .Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. 7 : Pengaruh Interaksi Variasi Kecepatan Spindel, Kecepatan Pemakanan dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan. 8 : Tingkat Kekasaran Permukaan Terendah.

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PROSES MILLING HORIZONTAL PADA BAJA St 37 AKIBAT VARIASI KECEPATAN POTONG, KECEPATAN MAKAN DAN KEDALAMAN PEMAKANAN

1 45 19

ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PROSES MILLING HORIZONTAL PADA BAJA St 37 AKIBAT VARIASI KECEPATAN POTONG, KECEPATAN MAKAN DAN KEDALAMAN PEMAKANAN

0 12 19

ANALISIS PENGARUH KECEPATAN POTONG, GERAK MAKAN DAN KEDALAMAN POTONG TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST 42 PADA PROSES BUBUT

0 17 18

ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP GETARAN HEAD DAN KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA PADA PROSES GERINDA PERMUKAAN

0 13 18

KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 42 PADA PROSES PEMBUBUTAN AKIBAT VARIASI PANJANG PAHAT (TOOL OVERHANG), GERAK PEMAKANAN DAN KECEPATAN PEMOTONGAN

0 5 21

PENGARUH KECEPATAN PEMAKANAN DAN KADAR AIR TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES MILLING CNC 3 AXIS DENGAN MATERIAL KAYU JATI.

0 0 9

PENGARUH KECEPATAN PEMAKANAN DAN WAKTU PEMBERIAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEAUSAN CUTTER END MILL HSS HASIL PEMESINAN CNC MILLING PADA BAJA ST 40.

0 0 11

KARAKTERISASI TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 40 HASIL PEMESINAN CNC MILLING ZK 7040 EFEK DARI KECEPATAN PEMAKANAN (FEED RATE) DAN AWAL WAKTU PEMBERIAN PENDINGIN.

0 0 15

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

0 0 6

PENGARUH LAJU PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PAHAT CARBIDE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BUBUT S45C KONDISI NORMAL DAN DIKERASKAN

0 0 8