commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia industri saat ini, terutama dalam bidang manufaktur, mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terutama dalam perkembangan teknologi.
Tuntutan yang paling utama bukan hanya kualitas barang yang tinggi, tapi juga waktu proses yang singkat. Sehingga diharapkan proses produksi dapat dilakukan
secara cepat, dalam jumlah yang banyak dan tentunya dengan kualitas yang sesuai tuntutan. Beberapa komponen, bahkan hampir seluruh barang teknik dikerjakan
dengan menggunakan mesin karena dengan menggunakan mesin, proses produksi menjadi lebih cepat. Dengan proses produksi yang cepat maka akan meningkatkan
efisiensi kerja sehingga pada akhirnya biaya produksi akan menjadi lebih efektif. Untuk itu diperlukan sebuah mesin yang mampu memenuhi semua
tuntutan-tuntutan dalam industri manufaktur. Salah satunya adalah mesin CNC. Dalam industri manufaktur, penggunaan mesin CNC mengalami peningkatan
yang cukup besar mengingat produk yang dihasilkan memiliki tingkat kualitas yang
jauh lebih baik bila dibandingkan dengan mesin konvensional. Dengan menggunakan mesin CNC, tingkat kepresisian atau ketepatan ukuran yang tinggi
dapat tercapai. Kelebihan lain dari mesin CNC adalah dalam memproduksi barang dengan jumlah besar. Dengan menggunakan program dan setingan yang sama,
maka produk yang dihasilkan akan sama pula meskipun diulang berkali-kali. Selain itu waktu pengerjaan dapat jauh berkurang, karena untuk produksi massal,
seting mesin, seting alat potong dan pembuatan program cukup dilakukan sekali pada awal pengerjaan saja. Karena pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka
mesin CNC banyak digunakan pada produksi massal yang menuntut keseragaman dan kecepatan. Lilih, 2001.
Satu lagi tuntutan yang harus dipenuhi adalah tingkat kekasaran permukaan hasil proses pemesinan. Tuntutan ini harus juga diperhatikan karena
memiliki pengaruh terhadap fungsi dari produk atau komponen tersebut. Terutama untuk bagian-bagian yang berpasangan. Misalnya komponen yang akan dipasang
commit to user
pada bearing. Selain ukurannya harus sesuai, komponen tersebut juga harus memiliki tingkat kekasaran tertentu. Hal ini dimaksudkan agar komponen tersebut
dapat berfungsi secara maksimal dan memiliki umur pakai yang tinggi. Permukaan dengan tingkat kekasaran yang tinggi, terutama pada bagian yang
banyak terjadi kontak, akan menyebabkan terjadinya gaya gesekan yang cukup tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan keausan. Untuk itulah, pada setiap
gambar kerja biasanya disyaratkan tingkat kekasaran tertentu pada bagian tertentu dari komponen tersebut.
Pada proses pemesinan konvensional, cara yang digunakan untuk mendapatkan setingan kekasaran tertentu adalah dengan mencoba-coba, atau
dengan feeling. Biasanya dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil kecepatan spindel, kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan. Tentunya
hasilnya tidak dapat dipastikan, tergantung dari skill dan pengalaman operator. Cara coba-coba tersebut tidak cocok untuk kita terapkan dalam proses pemesinan
dengan mesin CNC. Karena kecepatan spindel, kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan harus ditentukan di awal proses pada saat penyetingan dan
pemrograman. Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka perlu untuk diadakan
penelitian tentang variasi parameter pemotongan dan pengaruhnya terhadap tingkat kekasaran hasil proses pemesinannya. Oleh sebab itu penelitian ini
mengambil judul :
“PENGARUH KECEPATAN SPINDEL, KECEPATAN PEMAKANAN DAN
KEDALAMAN PEMAKANAN
TERHADAP TINGKAT
KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PEMESINAN BUBUT CNC PADA BAJA ST 40”.
commit to user
B. Identifikasi Masalah