return on equity Mustika Ratu sebesar 7, jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing sebesar 7, maka perusahaan sudah dikatakan baik dalam
menghasilkan laba profit atas modal yang ditanam oleh pemilik modal investor.
Analisis Du Pont PT Mustika Ratu Tbk
Analisis Du Pont memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset. Analisis Du Pont menghubungkan tiga macam rasio sekaligus yaitu ROA, profit
margin dan return on asset. Analisis Du Pont merupakan pendekatan terpadu terhadap analisis rasio keuangan dimana analisis dirancang untuk mengevaluasi
profitabilitas dan mencari return on equity. Semakin tinggi nilai ROE suatu perusahaan maka semakin baik perusahaan dalam pengelolaan manajemen
keuangannya. Perkembangan dan perhitungan secara lengkap analisis Du Pont PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 dapat dilihat pada Gambar 11.
Berdasarkan Gambar 11, perkembangan Return On Equity ROE lebih tinggi dibanding dengan Return On Asset ROA dan 1-Debt Ratio. Berarti tingkat
pengembalian ekuitas lebih tinggi dibanding tingkat pengembalian aset, besarnya ROE selama lima tahun adalah menjadi 7,34 pada tahun 2008, sebesar 6,71
pada tahun 2009, sebesar 7,23 pada tahun 2010, sebesar 7,01, pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 menjadi 7,96. ROA selama lima tahun adalah
menjadi 6,28 pada tahun 2008
,
sebesar 5,74 pada tahun 2009, sebesar 6,32
pada tahun 2010, sebesar 5,95 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 menjadi 6,75. Perhitungan nilai persentase analisis Du Pont secara lengkap dapat dilihat
pada Lampiran 17 dan Lampiran 18. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis Du pont, maka dapat disimpulkan bahwa ROA dan ROE
Mustika Ratu masih kurang baik, karena memiliki nilai yang rendah, jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing, khususnya untuk nilai ROA. Hal ini
disebabkan karena perusahaan kurang baik dalam menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset yang ada.
6.28 5.74
6.32 5.95
6.75 0.855
0.855 0.873
0.848 0.847
7.34 6.71
7.23 7.01
7.96
2 4
6 8
10
2008 2009
2010 2011
2012 Tahun
K a
l i
Return On Asset
1 ‐Debt Ratio
Return On Equity
Gambar 10 Analisis Du Pont PT Mustika Ratu Tbk Periode 2008-2012
Persentase Per Komponen PT Mustika Ratu Tbk
Analisis persentase per komponen atau analisis vertikal adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui proporsi investasi pada masing-masing aset
terhadap total asetnya. Selain itu, untuk mengetahui komponen laporan keuangan yang dihubungkan dengan jumlah pendapatan perusahaan. Dalam
penelitian ini, analisis persentase per komponen juga merupakan analisa
pendukung dari analisis rasio yang dalam menginterpretasikan hasil analisis rasio. Hasil analisis persentase per komponen terhadap laporan neraca dan
laporan rugi laba dapat dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20. Komposisi Neraca
Analisis persentase per komponen terhadap laporan neraca dilakukan terhadap komponen-komponen yang digunakan dalam analisis rasio untuk
melihat kondisi likuiditas dan solvabilitas perusahaan. Komponen tersebut adalah total aset, total liabilitas, dan ekuitas. Analisis ini bertujuan untuk
memberikan gambaran bagaimana perubahan yang terjadi pada tiap-tiap pos dalam laporan neraca dan juga untuk melihat struktur permodalan
perusahaan serta proporsi investasi pada aset perusahaan selama lima tahun yaitu tahun 2008-2012.
Berdasarkan Lampiran 19, terlihat bahwa aset lancar perusahaan memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan aset tidak lancar dari total aset
keseluruhan. Rata-rata persentase komponen aset lancar yaitu menjadi 76,76. Aset lancar menunjukkan penurunan pada tahun 2009 dan tahun 2010, penurunan
terjadi karena penurunan jumlah kas dan setara kas serta surat berharga. Berarti perusahaan mengurangi aset berbentuk kas dan setara kas serta menurunkan atau
menarik investasinya yang berbentuk surat berharga. Terlihat juga bahwa selama lima tahun 2008-2012, sumber dana untuk membiayai usaha perusahaan berasal
dari kewajiban jangka pendek dan ekuitas. persentase rata-rata komponen kewajiban jangka pendek menjadi 82,13. Proporsi kewajiban jangka pendek
paling besar dibandingkan dengan kewajiban jangka panjang yang rata-rata persentasenya menjadi 17,87 terhadap total kewajiban. Kemudian komponen
modal saham pada ekuitas menunjukkan jumlah yang menurun pada tiap tahunnya. Komponen modal saham memiliki rata-rata menjadi 15,83, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki kebijakan untuk mengurangi komposisi ekuitas dalam bentuk modal saham.
Komposisi Laba Rugi
Analisis persentase perkomponen terhadap laporan rugi laba, komponen yang dilihat adalah komponen yang digunakan untuk menilai kondisi
profitabilitas perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk melihat proporsi biaya yang terjadi dihubungkan dengan nilai pendapatan penjualan perusahaan.
Analisis persentase perkomponen terhadap laporan rugi laba dapat dilihat pada Lampiran 20. Berdasarkan Lampiran 20 dapat dilihat bahwa komponen beban
pokok penjualan merupakan komponen dengan proporsi pengurang terbesar terhadap total pendapatan usaha. Rata-rata persentase komponen beban pokok
penjualan yaitu menjadi 43,49. Besarnya persentase menunjukkan berapa besar proporsi nilai pendapatan yang terserap ke dalam komponen beban pokok
penjualan. Secara keseluruhan proporsi beban pokok penjualan selama periode 2008-2012 menunjukkan proporsi yang meningkat walaupun proporsinya sempat
mengalami penurunan pada tahun 2009 dan tahun 2012, dan menyebabkan proporsi laba kotor mengikuti arah yang berlawanan. Pada pos beban usaha
menunjukkan proporsi yang terus menaik dengan rata-rata persentase komponen menjadi 46,15, sehingga membuat laba bersih mengalami penurunan juga,
kemudian, proporsi laba bersih mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 1,16. Penurunan disebabkan karena naiknya beban lain-lain berupa rugi selisih