Analisa Kredit Mikro LANDASAN TEORI A.

menyisihkan 1 – 3 dari laba bersihnya untuk program kemitraan, yaitu meningkatkan kemampuan UMK menjadi tangguh dan mandiri Kementerian BUMN, 2003. Tiap kredit yang disalurkan memiliki potensi resiko tidak terbayar oleh para nasabah. Untuk itu, sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui pemberian atau penambahan kredit oleh nasabah, terlebih dahulu dilakukan evaluasi resiko atas para nasabah. Dalam menilai resiko kredit paling tidak terdapat lima faktor penilaian atas usulan kredit, yaitu character, capacity, capital, condition of economic dan collateral , atau disingkat dengan sebutan 5C atau 5K Afiff, 1994 dalam Yusuf dkk, 2006. Keberhasilan usaha kecil dan menengah dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi dan sudut pandang sosial. Dari segi ekonomi, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan diluar pinjaman, misalnya kenaikan laba, tambahan modal dan rasio-rasio yang lain. Sedangkan segi sosial, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya kelangsungan hidup perusahaan going concern dengan kaitannya keberadaan karyawan perusahaan.

C. Analisa Kredit Mikro

Proses rekruitmen calon debitur mikro tidak dapat dipisahkan dari hal- hal yang sifatnya tangible dan intangible. Saat dilakukan observasi intangible memegang peranan sangat penting. Dengan melakukan pengamatan ini para pejabat bank harus dapat mengambil keputusan bahwa calon debitur yang dihadapi benar-benar mempunyai 2 C carakter dan capacity . Karakternya bisa diandalkan dan kemampuan berusaha tidak diragukan. Resiko kredit, idealnya sudah bisa dikurangi pada tahap ini. Secara umum dan objektif, calon nasabah yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut PT. Bank Jabar Banten, 2006 : 1. Excellent Credit Historis riwayat kredit yang baik, artinya calon debitur yang akan direkrut telah menunjukkan kemampuannya untuk menyelesaikan kredit di masa lalu. Bila calon debitur belum pernah mendapat kredit dari suatu lembaga keuangan formal, tetapi mungkin pernah mendapatkan dari koperasi, rentenir, saudara, pemasok dan lain- lain. 2. Story of success cerita keberhasilan, artinya calon debitur telah mengalami sukses di bidang tertentu, termasuk usaha, pendidikan, menjadi tokoh masyarakat dan lain-lain, yang mencirikan sebagai pekerja keras dan mempunyai karakter atau perilaku yang baik. 3. Mampu bertahan di atas 3 tahun, artinya usaha yang ditekuni sudah mampu mengatasi perubahan musim business cycle yang kadang kala akan mempengaruhi kondisi perekonomian secara keseluruhan. 4. Enterpreneurship kewirausahaan, artinya calon debitur mempunyai jiwa wirausaha murni bukan karena fasilitas atau warisan dari orang tua, yang tercermin dari keberaniannya menghadapi risiko dan mencari terobosan- terobosan. Pengusaha golongan ini mempunyai daya inovasi dan kreativitas tinggi. 5. Well educated terdidik, artinya meski berpendidikan formal rendah, namun dengan pengalaman yang dimiliki, mampu mengembangkan daya intelektualnya, sehingga mampu berpikir dengan logika umum yang setaraf dengan orang yang berpendidikan formal, sehingga mudah dibina dan mempunyai karakter baik. Menurut Santoso 1996, analisis kredit dimaksudkan sebagai review atas pengajuan plafond kredit dari nasabah, terutama dibidang keuangan, yaitu bank maupun Finance Company. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses analisa kredit oleh bank pemberi kredit adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan Wawancara Melaksanakan wawancara langsung dengan calon debitur sehingga diperoleh informasi langsung dari calon debitur. Melaksanakan wawancara ini adalah merupakan salah satu cara cara dalam pengumpulan data mengenai calon debitur. Menurut Reed dan Gill 1995, dalam wawancara dengan pemohon kredit, bank mempelajari alasan permintaan pinjaman dan apakah permohonan pinjaman memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan menurut kebijakan pinjaman bank. 2. Kunjungan Lapangan Dalam melaksanakan kunjungan lapangan diharapkan semua kegiatan yang meliputi langkah-langkah pengumpulan data dan informasi calon debitur serta kegiatan usahanya dapat ditelitidiperiksa kenenarannya. Menurut Santoso 1997, langkah-langkah dalam penyidikan data adalah meliputi : a memeriksa kelengkapan dan kebenaran data yang disampaikan pemohon; b Setelah data lengkap, maka pemohon diwawancarai, setelah itu baru diadakan analisa kredit. 3. Pembahasan Kredit Dari hasil wawancara dan kunjungan lapangan diperoleh informasi yang berkaitan dengan watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha calon debitur. Menurut Usman 2001, prinsip-prinsip pemberian kredit adalah watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha calon debitur yang dikenal dengan the five C of Credit analysis atau prinsip C’s, yaitu : a. Penilaian Watak character Penilaian watak atau keperibadian calon debitur dimaksudkan untuk mengetahui kejujuran dan itikad baik dari calon debitur untuk mengembalikan pinjamannya sehingga tidak akan menyulitkan bank dikemudian hari. b. Penilaian Kemampuan capacity Bank harus meneliti tentang keahlian calon debitur dalam bidang usahanya dan kemampuan manajerialnya, sehingga bank yakin bahwa usaha yang akan dibiayai dikelola oleh orang-orang yang tepat, sehingga calon debitur dalam waktu tertentu mampu mengembalikan pinjamannya. c. Penilaian terhadap modal capital Bank harus melakukan analisis terhadap posisi keuangan secara menyeluruh sehingga dapat diketahui kemampuan permodalan calon debitur dalam menunjang pembiayaan usahanya. d. Penilaian terhadap agunan collateral Untuk menanggung pembayaran kredit macet, calon debitur umumnya wajib menyediakan jaminan dengan maksud apabila calon debitur tidak dapat melunasi utangnya maka agunan tersebut dapat dicairkan. e. Penilaian terhadap prospek usaha condotion of economy Bank harus menganalisis keadan pasar baik masa lalu maupun masa yang akan datang dari sektor usaha yang diajukan permohonan kreditnya oleh calon debitur. Menurut Kasmir 1998, biasanya kriteria penilaian yang dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan, dengan analisis 7 P kredit, yaitu : a. Personality Menilai nasabah dari segi keperibadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya, sehingga dapat diketahui bagaimana keperibadian yang sebenarnya. b. Party Mengklasifikasikan nasabah kedalam golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya. Bank memberikan fasilitas berdasarkan klasifikasi tersebut. c. Purpose Mengetahui tujuan penggunaan kredit dari permohonan yang diajukan calon debitur. d. Prospect Menilai usaha calon nasabah dimasa yang akan datang, apakah menguntungan atau sebaliknya. e. Payment Mengukur bagaimana calon nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana dana untuk pengembalian kredit. f. Profitability Menganalisis bagai kemampuan usaha calon debitur dalam memperoleh laba. g. Protection Menjaga agar bagaimana supaya kredit yang diberikan kepada debitur mendapat perlindungan.

D. Kinerja Keuangan Usaha Mikro