200 Analisis Sektor BasisKomoditi Unggulan Antar Satuan Wilayah Pengembangan SWP.
Kendatipun nilai SSA menunjukkan 16 komoditi dari 17 komoditi yang diduga menunjukkan pergeseran yang cepat untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi
Komoditi basis, namun pada kenyataannya hanya beberapa komoditi yang memiliki pangsa pasar yang lebih luas dan dapat bertahan atau cocok terhadap
kondisi agroklimat wilayah secara dinamik. SWP A lebih didominasi lahan kering dan beriklim panas dengan sumber daya air yang sangat terbatas,
sehingga hanya beberapa komoditi yang dianggap bertahan atau cocok terhadap kondisi agroklimat wilayah dan memiliki pangsa pasar yang relatif lebih
luas komoditi eksportantar pulau untuk seperlunya mendapat insentif pengembangan lebih lanjut sebagai sektor Basis adalah terutama jambu mente,
sirlack, asam dan penangkapan ikan, kemudian sebagai komoditi ikutan adalah kelapa, ternak kambing dan ternak babi. Sedangkan padi, jagung dan kacang
hijau nilai LQ dan SSA menunjukkan sebagai sektor basis dengan pergeseran yang cukup cepat, yang tentu juga mendapat insentif untuk dikembangkan lebih
lanjut bagi ketahanan pangan daerah, tetapi kapasitas produksi sering berfluktuasi seiring dengan perubahan iklim dan kerapkali terancam bahaya
elnino. Pada SWP B terlihat bahwa komoditi unggulan yang memiliki pergeseran
cepat SSA 0, secara berurutan adalah jambu mente, ternak kambing, cengkeh, ternak babi, ikan, serlack, asam, batu hitam, padi, jagung, kemiri,
kacang hijau, pinang, kopi, ternak sapi, dan kelapa kopra. Keenam belas komoditi ini memiliki keunggulan kompetitif untuk dikembangkan lebih lanjut
menjadi sektor basis. Untuk insentif pengembangan bagi sektorkomoditi yang memiliki pangsa pasar yang lebih luas komoditi eksportantar pulau, maka
diperlukan efisiensi berdasarkan daya dukung wilayah yang dilihat dari aspek luas potensi pengembangan, variasi agroklimat maupun aspek sosial dan
ekonomi, bahwa sektorkomoditi tersebut dapat bertumbuh secara dinamis. Beberapa komoditisektor yang dianggap memiliki pangsa pasar yang luas dan
bertumbuh secara dinamik antara lain Tanaman Perkebunan dan Kehutanan cengkeh,kopi,kemiri,sirlack, kopra dan jambu mente, ternak kambing, babi dan
sapi, penangkapan ikan dan batu hitam. Batu hitam merupakan sumber daya alam yang akan habis terpakai jika eksploitasinya tidak mempertimbangkan
kelestariannya. Sedangkan padi, jagung dan kacang hijau, kendatipun nilai LQ dan Nilai SSA menunjukkan keunggulan komparatif dan kompetitif, namun