Tabel 10 Penyebaran jumlah penduduk dan mata pencaharian penduduk antar SWP di Kabupaten Alor Tahun 2003.
No Jumlah
penduduk dan mata pencahaian
SWP A SWP B
SWP C Kabupaten
Orang Orang Orang Orang 1 Rumah
Tangga RT
7750 21.33 22315 61.42 6268 17.25 36333 100.00 2 Penduduk
37631 22.27 103708 61.38 27626 16.35 168965 100.00 3 Laki-laki
18329 48.71 50570 48.76 13684 49.53 82583 48.88 4 Perempuan
19302 51.29 53138 51.24 13942 50.47 86382 51.12 5 Kepadatan
50 22.27 105 61.38
24 16.35 59 100.00
6 Petani 27331 91.63 20415 62.78 10688 87.72 58434 78.40
7 Peternak 664 2.23 631 1.94 365 3.00 1660
2.23 8 Nelayan
551 1.85 955 2.94 103 0.85 1609 2.16 9 Penambang
25 0.08 54 0.17 45 0.37 124 0.17
10 Pedagang
194 0.65 2390 7.35 86 0.71 2670 3.58 11 Industri
kerajinan 245 0.82 788 2.42 16 0.13 1049 1.41
12 PNSTNIPOLRI Pensiunan
457 1.53 6541 20.11 511 4.19 7509 10.07
13 lainya
332 1.11 746 2.29 310 2.56 1478 1.98 Sumber : BPS, 2003 Alor Dalam Angka 2003, Kecamatan Dalam Angka 2003,
Podes dan Profil desa 2003.
Secara agregat jumlah angkatan kerja yang bekerja menurut lapangan usaha utama yakni disektor pertanian sebanyak 61 703 orang 82,79,
pertambangan dan penggalian sebanyak 124 orang 0,17 , industri pengolahan sebanyak 1 049 orang 1,41 , perdagangan sebanyak 2 670 orang
3,58, jasa sebanyak 7 509 orang 10,07 , angkutan sebanyak 663 orang 0,89 dan lainnya sebanyak 815 orang 1,09 .
4.1.2.2. Sosial budaya
Perkembangan sosial budaya di kabupaten Alor keadaan Tahun 2003, yang diperlihatkan dari beberapa indikator pembangunan wilayah sebagai berikut :
a. Aspek pendidikan.
Produktivitas suatu wilayah sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia, khususnya aspek tingkatan pendidikan yang dicapai dari berbagai displin ilmu. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2003, tercatat 5 192 orang
4,04 penduduk Alor berumur 10 tahun keatas, yang tidak atau belum pernah sekolah tidak berijazah. Yang tidak atau belum tamat SDMI 23,58 dan
diantaranya sebanyak 6 262 orang 4,87 adalah tidak mengenal huruf tidak bisa baca dan tulis, tamat SDMI 39,91, tamat SMTP 18,59 , tamat
SMTA 11,9 dan yang tamat perguruan tinggi hanya 1,98 . Perkembangan tingkatan pendidikan tersebut mengindikasikan bahwa kualitas
sumber daya pembangun wilayah di Alor masih sangat riskan. Secara rinci perkembangan penduduk berumur 10 tahun ke atas berdasarkan tingkatan
Ijazah pendidikan yang dimiliki, terlihat pada Tabel 11 berikut:
Tabel 11 Perkembangan penduduk Alor berumur 10 tahun ke atas, berdasarkan tingkatan Ijazah pendidikan yang dimiliki Tahun 2003.
No Status pendidikan
Jumlah penduduk orang Prosentase
1 Tidakbelum sekolah
5 192
4.04 2 Tidakbelum tamat SDMI
30 289 23.58
3 SDMI 51
273 39.91
4 SMTP sederajat 23 888
18.59 5 SMU Sederajat
11 338 8.83
6 SMK sederajad
3 947
3.07 7 Diploma
I-II 955
0.74 8 Diploma
III 538
0.42 9 Universitas S1+ S2
1 050 0.82
Total Alor 128 470
100.00 Sumber : BPS, 2003 Alor Dalam Angka, 2003
Selain dari perkembangan penduduk berdasarkan tingkatan pendidikan yang dicapai, maka dapat ditunjukkan pula perkembangan jumlah murid, Guru dan
rasio murid terhadap Guru antar tingkatan sekolah di Kabupaten Alor Tahun 2003, seperti pada Tabel 12.
Tabel 12 Perkembangan jumlah murid, Guru dan rasio murid terhadap Guru menurut tingkatan sekolah di Kabupaten Alor Tahun 2003.
No Tingkatan pendidikan
SWP A SWP B
SWPC Kabupaten
I Taman kanak
–kanak TK
1 Murid 151
987 144
1 282 2 Guru
11 97
17 125
3 Rasio 13.73
10.18 8.47
10.26
II Sekolah Dasar
1 Murid 7 957
18 564 5 185 31 706
2 Guru 365
1086 319
1 770
3 Rasio 21.80
17.09 16.25
17.91
III Sekolah Menengah Tingkat Pertama SMTP
1 Murid 1 667
6 273 792 8 732
2 Guru 97
379 61
537 3 Rasio
17.19 16.55
12.98 16.26
IV Sekolah Menengah Tingkat Atas SMTA
1 Murid 472
4 530 5 002
2 Guru 23
230 253
3 Rasio 20.52
19.70 0.00
19.77 Sumber : BPS, 2003 Alor Dalam Angka ,2003.
b.Aspek kesehatan.