BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang di lakukan adalah Pre and post test with control design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sebelum dan sesudah perlakuan
diberikan. Rancangan metode penelitian yang dilakukan adalah double blinded study
yaitu suatu prosedur eksperimental dimana baik subjek penelitian maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang menjadi kelompok kontrol dan siapa yang menjadi
kelompok perlakuan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
1. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU 2. Di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai pada tanggal Desember sampai Februari 2015
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Sampel penelitian yang digunakan adalah Mahasiswai FKG USU 2014.
3.3.2 Sampel penelitian
Besar sampel pada penelitian dihitung dengan menggunakan rumus federer, yaitu:
24
n-1 r-1 ≥ 15
n = Jumlah sampel yang di butuhkan r = jumlah perlakuan terhadap sampel
Pada penelitian ini akan dilakukan perlakuan dengan 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol dengan menggunakan obat kumur plasebo dan kelompok
perlakuan dengan obat kumur larutan ekstrak cengkeh 0,5. Maka jumlah sampel yang dibutuhkan untuk satu kelompok perlakuan adalah:
Untuk mencegah bias selama penelitian maka jumlah sampel penelitian dijadikan 20 orang untuk 1 kelompok perlakuan, maka jumlah sampel keseluruhan
berjumlah 40 orang. Sampel dipilih dengan metode purposive random sampling sesuai dengan kriteria inklusi penelitian.
3.4 Kriteria Sampel Penelitian 3.4.1
Kriteria Inklusi
1. Mahasiswai FKG USU 2014
2. Memiliki gigi berjumlah minimal 20
3. Usia 17-22 tahun
4. Kooperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan
menandatangani informed consent 5.
Akumulasi plak kriteria baik sampai sedang
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Memakai pesawat ortodonti cekat
2. Memakai protesa
3. Terdapat gigi berjejal
4. Menggunakan obat kumur sehari-hari
n-i r-i ≥ 15
n-1 2-1 ≥ 15
n-1 ≥ 16
n ≥ 16
3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah obat kumur dengan larutan ekstrak cengkeh.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah akumulasi plak
3.5.2 Variabel Terkendali
Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah 1.
Waktu dan frekuensi menyikat gigi 2.
Sikat gigi yang digunakan 3.
Lama berkumur 4.
Frekuensi berkumur 5.
Volume berkumur
3.5.2 Variabel Tak Terkendali
1. Jenis pasta gigi yang digunakan 2. Cara berkumur
3. Diet
3.6 Definisi Operasional 1. Larutan ekstrak cengkeh
Larutan ekstrak cengkeh adalah ekstrak cengkeh yang dilarutkan dengan aquades, sorbitol dan papermint oil. Larutan ekstrak cengkeh yang digunakan adalah
pada konsentrasi 0,5. Sediaan dibuat di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
2. Indeks Plak
Indeks plak yang digunakan adalah indeks plak menurut loe dan silness. Indeks ini dapat melibatkan keseluruhan gigi atau hanya beberapa gigi. Pemeriksaan
yang dilakukan melibatkan empat permukaan gigi yaitu distovestibular, vestibular, mesiovestibular, dan oral.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat
Alat yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan cengkeh adalah 1.
Timbangan. 2.
Kertas perkamen. 3.
Perkolator 4.
Kapas. 5.
Alluminium foil. 6.
Blender 7.
Kertas saring. 8.
Vacuum rotavapor 9.
Freeze dryer Alat yang digunakan dalam peracikan obat kumur ekstrak cengkeh adalah :
1. Spatula. 2. Gelas ukur.
3. Botol kosong untuk obat kumur. 4. Mixer
5. Timbangan. 6. Kertas label
Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah : 1. Kaca mulut
2. Pinset 3. Probe
4. Kapas 5. Sarung tangan
6. Masker
3.7.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan cengkeh adalah
1. Cengkeh
2. Aquades 3. Disclosing solution
4. Peppermint 5. Etanol 96.
6. Sorbitol 10
3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1
Prosedur Ekstraksi Bunga Cengkeh
1. Bunga cengkeh sebanyak 0,8 kg dicuci bersih, dan dikeringkan di dalam
lemari pengering selama 1 hari dan dengan suhu 40
o
C . 2.
Bunga Cengkeh diblender, dan diusahakan tidak terlalu halus tapi berbentuk serbuk kasar simplisia
3. Setelah itu Simplisia di masukkan ke dalam perkolator yang di bagian
dasarnya sudah di letakkan kapas dan kertas saring sedangkan bagian atasnya di letakkan kertas saring dan di masukkan etanol 96 sebanyak 3 cm dari simplisia,
kemudian perkolator di tutup dengan aluminium foil. 4.
Infus perkolator dibuka dan cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 2 mlmenit.
5. Ekstrak cairan diuapkan dengan vacuum revapator pada suhu 46
o
untuk menguapkan etanol dan pekatkan dengan water bath.
6. Ektstrak dimasukkan ke dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas.
icuci bersih dan kering Gambar 3. Cengkeh setelah
dicuci bersih dan kering Gambar 4. Cengkeh di
blender
Gambar 6. Cengkeh di masukan perkolator
Gambar 5. Cengkeh setelah Dihaluskan simplisia
Gambar 8. Ekstrak di masukan ke dalam kemasan
Gambar 7. Menguapkan ekstrak
3.8.2 Prosedur Peracikan Obat Kumur 1. Obat Kumur Larutan Ekstrak Cengkeh
Bahan yang digunakan dalam peracikan obat kumur yaitu: Ekstrak bunga cengkeh
Carboxyl methyl cellulosa CMC 0,1 = 1 gr Sorbitol 20 = 200 ml
Peppermint = 4 tetes Aquadest
Panaskan aquadest sebanyak 200 ml hingga mendidih, taburkan serbuk CMC 0,1 diamkan selama 30 menit dan ditutup dengan aluminium foil. Pindahkan ke
mixer dan di mixer hingga merata. Tambahkan aquadest 100 ml di mixer dan di saring. Kemudian ditambahkan sorbitol 20 di mixer dan dimasukkan ekstrak sedikit
demi sedikit 0,5 gr terus ditambahkan aquadest 100 ml aduk hingga merata, teteskan Peppermint sebanyak 4 tetes dan tes rasanya. Kemudian aquadest
ditambahkan secukupnya sampai obat kumur 1000 ml diaduk hingga merata. Larutan dimasukkan ke dalam botol kosong dan diberi label.
2. Obat Kumur Larutan Plasebo
Bahan: Sorbitol Peppermint
Pewarna Aquadest
Panaskan aquadest sebanyak 200 ml hingga mendidih, taburkan serbuk CMC 0,1 diamkan selama 30 menit dan ditutup dengan aluminium foil. Pindahkan ke
mixer dan di mixer hingga merata. Tambahkan aquadest 100 ml di mixer dan di saring. Kemudian ditambahkan sorbitol 20 di mixer dan teteskan Peppermint
sebanyak 4 tetes dan tes rasanya. Kemudian aquadest ditambahkan secukupnya sampai obat kumur 1000 ml diaduk hingga merata. Kemudian tambahkan warna
coklat dan warna kuning tua, sampai obat kumur plasebonya sama seperti obat kumur ekstrak bunga cengkeh. Larutan dimasukkan ke dalam botol kosong dan diberi label.
Gambar 9. Aquadest di panaskan
Gambar 10. CMC di timbang
Gambar 11. CMC didiamkan dalam aquadest yang telah
panas Gambar 12. CMC di mixer
Gambar 13. Ekstrak di timbang
Gambar 14. Ekstrak di mixer
Gambar 16. Sorbitol Gambar 15. Aquadest dan
gelas ukur
Gambar 17. peppermint Gambar 18. Pengukuran obat
kumur
Gambar 19. Memasukan obat kumur kedalam
botol Gambar 20. Obat kumur dalam
botol
3.8.3 Prosedur Penggunaan Obat Kumur dan Penggunaan Data
Subjek penelitian diskrining terlebih dahulu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek penelitian yang memenuhi inklusi diminta kesediaannya untuk
mengisi kuesioner dan lembar informed consent. Bagi subjek yang bersedia, dilakukan penyuluhan mengenai metode penyikatan gigi serta diberikan sikat gigi dan
pasta gigi. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu, satu kelompok kontrol
dengan obat kumur plasebo dan satu kelompok perlakuan obat kumur larutan ekstrak bunga cengkeh. Masing-masing subjek penelitian diberikan obat kumur tersebut dan
digunakan selama seminggu. Subjek penelitian diinstruksikan untuk menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Pada hari pertama, hari keempat dan hari ketujuh pemakaian obat kumur, dilakukan pemeriksaan indeks plak dengan menggunakan indeks plak loe and silness.
Pemeriksaan permukaan gigi dilakukan dengan bantuan probe dan kaca mulut pada oral, vestibular, distovestibular, dan mesiovestibular. Pada tiap bagian permukaan
gigi yang diperiksa diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria indeks plak loe dan sillness. Kemudian hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan. Indeks plak diperoleh
dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang di periksa.
3.8.4 Alur Penelitian
3.10 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah selesai dilakukan pemeriksaan, data yang diperoleh diolah menggunakan program komputerisasi. Untuk melihat penurunan akumulasi plak
sebelum dan sesudah menggunakan obat kumur larutan ekstrak cengkeh dan obat kumur plasebo digunakan uji Anova. Sedangkan untuk melihat perbedaan penurunan
akumulasi plak antara obat kumur larutan ekstrak cengkeh dan obat kumur plasebo menggunakan uji T tidak berpasangan t-test unpaired.
Peracikan obat kumur Populasi
Subjek penelitian sesuai kriteria inklusi dan ekslusi
Kesediaan mengisi informed consent
1. Pemberian plasebo
2. Pemberian larutan ekstrak cengkeh 0,5
Pemeriksaan indeks plak pada hari ke-1, ke- 4, dan ke-7
Pencacatan hasil pemeriksaan
Analisis data
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian mengenai manfaat ekstrak bunga cengkeh Syzygium aromaticum sebagai obat kumur dalam menurunkan akumulasi plak pada mahasiswa FKG USU
angkatan 2014. Jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian sampai selesai. Hasil
penelitian mengenai manfaat ekstrak bunga cengkeh Syzygium aromaticum sebagai
obat kumur dalam menurunkan akumulasi plak pada mahasiswa FKG USU angkatan 2014 akan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel 3. Data demografis subjek penelitian kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol
kr Kelompok
Kategori Jumlah
Persentase Usia
Perlakuan 17
18 19
1 14
5 5
70 25
Total 20
100 Kontrol
17 18
19 1
10 9
5 50
45 Total
20 100
Jenis kelamin Perlakuan
Laki-laki Perempuan
3 17
15 85
Total 20
100 Kontrol
Laki-laki Perempuan
Total 5
15 25
75 20
100