yang efektif dapat dilakukan adalah secara mekanis dan kimiawi.
5
Kontrol plak secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan obat kumur.
2.2 Obat kumur 2.2.1 Pengertian Obat Kumur
Obat kumur adalah bahan yang digunakan untuk membersihkan gigi, mencegah atau mengurangi akumulasi plak, mengurangi aktivitas bau mulut dan
mencegah gingivitis. Pemakaian obat kumur sebaiknya digunakan dalam jangka waktu yang singkat dan tidak dijadikan sebagai faktor utama dalam membersihkan
plak gigi. Obat kumur hanya sebagai tambahan, selain menyikat gigi dan pembersihan interdental. Rekomendasi waktu berkumur yang digunakan yaitu 30
detik dan 2 kali sehari setelah menyikat gigi. Komposisi obat kumur adalah bahan antibakteri, alkohol, humektan, surfaktan, beberapa zat perasa, pewarna, pengawet,
dan air yang digunakan dalam obat kumur.
15,17
2.2.2 Jenis-jenis obat kumur
Berdasarkan bahan aktifnya, obat kumur dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan adalah:
5,17
1. Bisguanida Golongan bisguanida yang paling dikenal adalah klorheksidin. Golongan ini
paling banyak diketahui dan paling banyak dipakai sebagai antiseptik spektrum luas. Klorheksidin secara signifikan dapat mengurangi plak dan gingivitis.
Penggunaan obat kumur golongan bisguanida mempunyai efek samping seperti timbulnya pewarnaan coklat pada gigi dan lidah, perubahan rasa dan
deskuamasi mulut pada anak-anak. 2.
Golongan fenol campuran fenol-minyak esensial Golongan ini adalah golongan yang paling lama di pakai para klinisi. Produk
yang ditemukan pada golongan ini adalah listerin. Golongan ini kombinasi dari fenol, minyak esensial, timol dan metil salisilat. Kekurangan golongan ini adalah beberapa
pasien merasakan sensasi terbakar dan rasa pahit.
3. Quaternary ammonium compounds
Golongan ini menunjukkan kemampuan untuk mengurangi plak dan mempunyai efek terhadap kesehatan gingiva. Daya kerjanya adalah dengan
meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri sehingga menurunkan metabolisme, menyebabkan lisis dan mengurangi kemampuan bakteri melekat pada gigi. Golongan
ini mempunyai efek samping yaitu pewarnaan pada gigi, rasa terbakar, dan kadang- kadang dapat terjadi deskuamasi pada epitel.
4. Ekstrak tanaman
Belakangan ini, banyak penelitian dilakukan dari berbagai jenis tanaman untuk di jadikan sebagai obat kumur. Kelebihan obat herbal dibandingkan obat kumur
lainnya menunjukkan efek sampingnya relatif rendah dan komposisi herbal tidak mengandung pengawet buatan dan zat pewarna tambahan.
Beberapa dari ekstrak herbal yang telah dinilai dalam bidang kedokteran gigi sebagai bahan obat kumur adalah lidah buaya, nimba Azadirachta indica, kemangi
Ocimum sanctum, tea tree oil Melaleuca alternifolia, curcumin Curcuma longa, bawang putih, cengkeh syzygium aromaticum. Tanaman ini dijadikan alternatif
sebagai obat kumur karena memiliki efek antimikroba dan antiinflamasi.
6
2.3 Cengkeh 2.3.1 Taksonomi Cengkeh