BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
Berdasarkan uraian pada landasan teori dan data yang disajikan pada Bab III, penulis mencoba menganalisis dan mengevaluasi dengan membandingkan
antara realita yang ada pada perusahaan dengan landasan teoritis.
A. Analisis Terhadap Laporan Keuangan
Laporan keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, terdiri dari :
1. Neraca. 2. laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas
5. Laporan pendukung keuangan lainnya. Informasi yang diperlukan sebagai bagian dari laporan keuangan yang terdiri atas Ikhtisar kebijakan akuntansi
dam penjelasan pos-pos neraca dan laba rugi. Penyajian laporan keuangan PT. Indonesia Asahan Aluminium
INALUM, telah sesuai dengan literature manajemen yang menyatakan bahwa jelas laporan keuangan itama dan pendukung adalah terdiri dari Daftar Neraca,
Perhitungan laba rugi, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana, laporan Arus Kas, Laporan Harga Pokok Produksi, Laporan Laba Ditahan serta Laporan Perubahan
Modal. Laporan Neraca PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, disajikan
dalam bentuk skontro account form yaitu semua aktiva tercantum sebelah
54
Universitas Sumatera Utara
kiridebet dan hutang serta modal tercantum sebelah kanankredit. Hal ini sesuai dnegan literature manajemen bahwa neraca dapat dijadikan dalam bentuk skontro
account form dan Staffel report from. Laporan laba rugi PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, disajikan
dalam bentuk Multiple step, yaitu laporan laba rugi yang disajikan secara terperinci sehingga memberikan informasi yang lengkap mengenai laba kotor,
laba bersih dan biaya-biaya operasi. Menurut analisis penulis, hal ini adalah sesuai dengan landasan teoritis yang menyatakan bahwa suatu perusahaan menyajikan
laporan laba rugi dalam bentuk single step dan multi step. Penulis hanya membatasi laporan keuangan di PT. Indonesia Asahan
Aluminium INALUM, adalah hanya terdiri dari neraca, dan lapporan laba rugi karena hanya kedua laporan keuangan ini yang dibutuhkan data keuangannya
untuk menghasilkan rasio yang akan digunakan dalam menilai kinerja keuangan pada PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM.
B. Analisis Kinerja Profitabilitas di PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM.
Ratio rentabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang diharapkan dengan keseluruhan aktiva yang dimilikinya
dalam suatu periode akuntansi tertentu. Atau dengan kata lain rasio rentabilitas menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal kerja yang
menghasilkan laba tersebut. Pengukuran rasio rentabilitas berdasarkan keseluruhan pendapatan dan laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan
dibandingkan dengan keseluruhan aktiva yang dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
Net earning power ratio atau rate return on invesment ROI , digunakan
untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Berdasarkan hasil perhitungan
diatas dapat diketahui bahwa perusahaan pada tahun 2000 dan 2006, manajemen perusahaan mempunyai kemampuan dalam mengelola modal kerja perusahaan
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Hanya pada tahun 2002 perusahaan kurang dapat mengelola
asset yang ada untuk menghasilkan laba dan perusahaan mengalami kerugian, salah satu alasan diatas adalah perusahaan kurang mampu menggendalikan
pemakaian biaya untuk menghasilkan pendapatan, sehingga menyebabkan pemakaian biaya yang terlalu tinggi dan berakibat pada perolehan laba. Dari hasil
laporan rentabilitas tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa perusahaan pada periode tersebut mempunyai tingkat kinerja khususnya kemampuan menghasilkan
laba rentabilitas yang kurang baik. Bagi PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, masalah rentabilitas
lebih penting dari pada masalah laba, sebab laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM telah
dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingka laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung tingkat rentabilitas. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas perusahaan
hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu laba usaha net operating income
, dengan demikian maka diperoleh dari usaha-usaha di luar
Universitas Sumatera Utara
perusahaan atau efek tidak diperhitungkan dalam menghitung tingkat rentabilitas tersebut.
Tabel 4.1 Gambaran Rasio Profitabilitas
PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM Tahun 2004 – 2006
Rasio Profitabilitas 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
Gros profit margin
23,88 23,73 26,62
24,67 31,46
33,64 32,04
Operating profit margin
14,37 26,21 -16,61 7,10
22,84 26,05 23,34
Net profit margin
14,08 6,16 -16,47
6,95 22,38
25,53 21,89
Return on invesment
1,85 0,93
-2,73 1,19
7,54 10,02 14,47
Return on equity
2,41 1,25
-3,51 1,56
9,97 13,10 14,05
Sumber: Hasil Penelitian, 2007. Grafik berikut adalah trend perkembangan rasio profitabilitas PT.
Indonesia Asahan Aluminium INALUM tahun 2000 sampai dengan 2006 sebagai berikut:
Trend Perkembangan Gross Profit M argin PT. INALUM
TAHUN 2000 - 2006
23.88 23.73 26.62 26.67
31.46 33.64
32.04
5 10
15 20
25 30
35 40
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Tahun P
er sen
Gross Profit Margin
Berdasarkan data diatas dan hasil perhitungan maka diketahui perusahaan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan gross profit margin sangat baik,
sebab penjualan yang dihasilkan dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang
Universitas Sumatera Utara
cukup baik, hal ini menunjukan bahwa perusahaan terus memperbaiki kinerja profitabilitas yang sangat baik sehingga diharapkan dimasa mendatang tingkat
gros pfofit margin PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM terus diperbaiki sehingga tingkat kerugian yang pernah dialami dapat diperbaiki kembali dan
perusahaan kembali solid dan mampu bertahan. Pada tahun 2000, Gross profit margin, yang diperoleh perusahaan sebesar
23.88, hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari penjualan sangat baik, dimana perusahaan mampu mengendalikan jumlah
harga pokok penjualan yang ada, pada tahun 2001 yang gross profit margin yang diperoleh perusahaan menurun menjadi 23,73, sehingga kinerja perusahaan
dalam memperoleh laba dengan penjualan masih perlu ditingkatkan kembali sehingga diperiode yang akan datang hasil yang diperoleh meningkat sesuai
dengan harapan, penurunan tersebut karena meningkatnya harga pokok penjualan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga berpengaruh
terhadap perolehan gross profit margin. Pada tahun 2002 perusahaan dapat memperbaiki kinerja mereka dengan
adanya peningkatan presentase gross profit margin yang dihasilkan hal ini disebabkan pengawasan penggunaan biaya produksi untuk harga pokok penjualan
produk yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat menekan serta menyeimbangkan jumlah biaya yag dikeluarkan oleh perusahaan, tingkat
gross profit margin yang diperoleh perusahaan pada tahun 2002 adalah sebesar 26,62, tetapi pada tahun 2003 perusahaan kurang mampu untuk
mempertahankan tingkat kinerja tersebut bahka mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 24,67, hal ini disebabkan kurang stabilnya nilai tukar rupiah
Universitas Sumatera Utara
terhadap dollar, sebab seluruh transaksi dala perusahaan menggunakan dollar, sehingga fluktuasi rupiah terhadap dollar sangat berpengaruh terhadap
keseluruhan aktivitas perusahaan, sehingga jumlah harga pokok produksi meningkat dan berpengaruh terhadap tingkat kinerja perusahaan.
Pada tahun 2004 perusahaan berhasil memperbaiki tingkat kinerja dan seiring dengan stabilnya perekonomian di Indonesia, sehingga kinerja yang
dihasilkan perusahaan meningkat menjadi 31,46, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari penjualan bruto
produk yang dihasilkan semakin baik dari periode ke periode, dan tahun 2005 perusahaan terus dapat meningkatkan kinerja tersebut menjadi 33,64, hal ini
diharapkan perusahaan semakin dapat memantapkan dirinya untuk eksis di dunia persaingan global berikutnya. Tetapi pada tahun 2006 perusahaan kebali
mengalami penurunan perolehan kinerja gross profit margin menjadi 32,04, hal ini disebabkan pengawasan yang dilakukan kurang optimal atau kemampuan
perusahaan untuk berproduksi secara efisien masih kurnag dapat dilakukan secara optimal.
Selanjutnya adalah pengukuran profitabilitas dari segi operting profit margin dengan grafik sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 14.37
26.21
-16.61 7.10
22.84 26.05
23.34
-20 -15
-10 -5
5 10
15 20
25 30
P er
sen
Tahun
Trend Perkembangan Operating Profit M argin PT. INALUM
Tahun 2000-2006
Tabel Operating Profit Margin
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kemampuan untuk menghasilkan laba operasi di perusahaan dinilai baik, yaitu sebesar 14,37, atau
dengan kata lain Operating income ratio atau operting profit margin, yang dihasilkan oleh perusahaan sangat baik sebab perusahaan mampu menghasilkan
laba setelah dikurangi dengan bunga dan pajak yang ada, pada tahun 2001 perusahaan dapat lebih meningkatkan kinerja menjadi 26,21, sehingga dapat
dikatakan bahwa perusahaan semakin menguatkan diri untuk menghasilkan laba sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah dibuat.
Berdasarkan data diatas maka diketahui bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba operasi di PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM
adalah baik walaupun pada tahun 2002 perusahaan mengalami kerugian sehingga tingkat kinerja profitabilitasnya menurun yaitu sebesar -16,61 tetapi perusahaan
dapat memperbaiki kinerja di tahun selanjutnya, hal ini menunnjukan bahwa tingkat kemampuan perusahaan untuk memperbaiki tingkat profitabilitas adalah
Universitas Sumatera Utara
sangat tinggi dan mampu dibuktikan dengan sangat baik. Dari hasil laporan rentabilitas tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa perusahaan pada periode
tahun 2002 PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM tersebut mempunyai tingkat kinerja khususnya kemampuan menghasilkan laba rentabilitas yang
kurang baik. Pada ahun 2003 perusahaan berusaha memperbaiki kinerja untuk
menghasilkan laba setelah dikurangi pajak dan bunga dan hasilnya cukup memuaskan yaitu sebesar 7,01, walaupun hasilnya masih jauh dibawah tahun
2000 dan 2001 tetapi perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya sesuai dengan harapan. Tahun 2003 perusahaan mampu meningkatkan hasil perolehan laba
setelah bunga dan pajak yaitu meningkat menjadi 22,84, hal ini merupakan suatu langkah dan hasil yang cukup menggembirakan perusahaan sebab
perusahaan mampu berdiri dan meninggalkan keterpurukannya serta bangkit untuk menghasilkan laba yang lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil data diketahui pada tahun 2004 perusahaan kembali mampu menunjukan bahwa kinerja mereka mulai membaik dengan hasil rasio
Operating income ratio atau operting profit margin , sebesar 26,05, hal ini
disebabkan mulai stabilnya keadaan perusahaan dan strategi yang tepat dalam usahapengawasan untuk mengoptimalkan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam
membiayai kegiatan perusahaan. Pada tahun 2006 hasil Operating income ratio atau operting profit margin
sebesar 22,34, menurun dibandingkan tahun sebelumnya hal ini disebabkan strategi pengawasan penggunaan biaya yang perlu
diperbaiki sehingga dimasa mendatang diharapkan kinerja perusahaan meningkat sesuai dengan harapan.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya adalah pengukuran profitabilitas dari segi net profit margin dengan grafik sebagai berikut:
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 14.08
6.16
-16.47 6.95
22.38 25.53
21.89
-20.00 -15.00
-10.00 -5.00
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
P er
sen
Tahun
Trend Perkembangan Net Profit M argin PT. INALUM
Tahun 2000-2006
Net Profit Margin
Dari hasil perhitungan dan pengolahan data diketahui Net Profit Margin, yaitu merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih yang
dihasilkan oleh perusahaan melalui penjualan yang dilakukan pada tahun 2000 rasio yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 14,08, pada tahun 2001 menurun
menjadi 6,16, hal ini disebabkan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan menurun bila dibandingkan tahun lalu disamping itu nilai tukar rupiah melemah
terhadap dollar sehingga hal ini berpengaruh terhadap perolehan kinerja perusahaan.
Dari hasil perhitungan dan pengolahan data dapat diketahui bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang baik, tetapi pada tahun 2002 perusahaan
mempunyai tingkat profit margin yang tidak baik sebab perusahaan mengalami
Universitas Sumatera Utara
kerugian yang cukup signifikan yaitu sebesar -16,47, hal ini disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian yang diakibatkan tingkat tukar rupiah yang melemah. Pada tahun 2003 terjadi perbaikan kinerja yang dihasilkan oelh perusahaan
sehingga perusahaan mampu memperbaiki kerugian yang diderita pada periode lalu dan hasi perbaikan tersebut menyebabkan kinerja perusahaan menjadi 6,95,
sehingga hal ini merupakan suatu prestasi yang dinilai baik sebab perusahaan mampu memperbaiki kerugian yang diderita pada periode lalu, tahun 2004
perusahaan semakin mampu meningkatkan kinerja profitabilitas Net Profit Margin,
menjadi 22,38, peningkatan yang sangat signifikan ini disebabkan oleh keadaan ekonomi yang semakin stabil dan semakin menguatnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar perusahaan perlahan dapat memperbaiki kinerja profitabilitasnya diperiode – periode selanjutnya. Pada tahun 2005 perusahaan kembali dapat
meningkatkan kinerjanya menjadi 25,53, sehingga dapat diketahui bahwa rasio laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan melalui penjualan yang dilakukan
mulai membaik, diharapkan dimasa mendatang hal ini dapat diperbaiki ketaraf yang lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil perhitungan data maka diketahui bahwa pada tahun 2006 perusahaan kembali mengalami penurunan penilaian kinerja menjadi 21,89, hal ini
disebabkan meningkatnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan serta kurang optimalnya usaha pengawasan yang dilakukan sehingga perusahaan
kurang dapat menekan pengeluaran biaya operasi. Selanjutnya adalah pengukuran profitabilitas dari segi return on
investment dengan grafik sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1.85 0.93
-2.73 1.19
7.54 10.02
14.47
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
P er
sen
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun
Trend Perkembangan Return on Investment PT. INALUM
Tahun 2000 - 2006
Return on Investment
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data maka diperoleh hasil kinerja terhada kemampuan perusahaan mengelola modal kerja perusahaan yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor, pada tahun 2000, diperoleh hasil sebesar 1,85, sehingga
dikatakan perusahaan mampu mengelola asset yang dimiliki dan menghasilkan laba yang cukup baik, yaitu 1 asset mampu memperoleh 1,85 laba, diharapkan
periode yang akan datang meningkat. Pada tahun 2001 terjadi penurunan kinerja menjadi 0,93, sehingga kemampuan manajemen perusahan dalam mengelola
modal kerja perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor menurun dari periode yang lalu.
Bahkan pada tahun 2002 perusahaan kembali tidak mampu menghasilkan laba sesuai harapan bahkan perusahaan mengalami kerugian dan hasil kinerja yang
diperoleh pada tahun 2002 adalah sebesar -2,73.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2003 perusahaan mampu memperbaiki kinerja untuk menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki dan peningkatan tersebut
cukup signifikan yaitu menjadi 1,19, diharapkan diperiode yang akan datang perusahaan terus mampu mempebaiki kinerja pengelolaan asset yang dimilikinya.
Pada tahun 2004 perusahaan kembali dapat menigkatkan kinerja kemampuan manajemen dalam mengelola asset yang ada menjadi 7,54 hal ini menunjukan
bahwa strategi pengelolaan asset yang digunakan oleh perusahaan sangat tepat sehingga perusahaan mampu meningkatkan kinerja sesuai dengan harapan.
Pada tahun 2005 perusahaan kembali dapat meningkatkan kinerja kemampuan untuk mengelola asset sehingga diharapkan investor semakin mempunyai
keyakinan dan dapat meningkatkan minet investor untuk menanamkan asset yang dimiliki ke perusahaan, hal kinerja yang diperoleh perusahaan pada periode tahun
2005 adalah sebesar 10,02, tetapi pada tahun 2006 terjadi peningkatan kembali perolehan laba yang baik yaitu sebesar 10,47, sehingga diharapkan dimasa
medatang hal ini dapat ditingkatkan dan dipertahankan oleh perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Return On Investment, digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan
bagi semua investor pemegang obligasi + saham, dalam perusahaan dinilai relatif baik, hanya pada tahun 2002 saja kinerja yang dinilai kurang baik.
Selanjutnya adalah pengukuran profitabilitas dari segi return on Equity dengan grafik sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2.41
1.25
-3.51 14.05
13.10 9.97
1.56
-4.00 -2.00
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00
P er
sen
Tahun
Trend Perkembangan Return on Equity PT. INALUM
Tahun 2000 - 2006
Return on Equity
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data maka dapat diperoleh hasil Return On Equity, digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan yang diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan pada tahun 2000 perusahaan memperoleh hasil sebesar
2,41, sehingga diharapkan periode yanga kan datang dapat meningkat lagi. Tetapi harapan yang diinginkan perusahaan masih kurang dapat direalisasikan
dengan baik sebab pada tahun 2001 kinerja yang dihasilkan oleh perusahaan menurun menjadi 1,25, hal ini disebabkan meningkatnya biaya operasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan serta sistem pengawasan yang masih kurang optimal yang dilakukan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2002 perusahaan kembali mengalami penurunan yang sangat signifikan bahkan perusahaan mengalami kerugian hal ini disebabkan perusahaan
tidak mampu melakukan pengawasan yang efektif dan efisien dalam menjalankan dan mengelola modal kerja yang ada untuk memperoleh laba serta tingginya biaya
operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan oleh karena itu perusahaan memperoleh kinerja yang kurang baik yaitu sebesar -3,51, dari hasil penjualan dan
pengelolaan modal kerja yang dimiliki. Oleh karena itu diharapkan dimasa mendatang perusahaan mampu memperbaiki kinerjanya lebih baik lagi.
Hal itu terbukti, berdasarkan hasil perhitungan maka diketahui bahwa perusahaan mampu memperbaiki kinerja yang dihasilkan menjadi 1,56,
sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang ada dalam perusahaan semakin meningkat, sehingga diharapkan bahwa masa
yang akan datang perusahaan mampu terus menghasilkan laba sesuai dengan harapan. Pada tahun 2004 perusahaan mampu meningkatkan kinerja yang
dimilikinya menjadi 9,97, hal ini disebabkan karena pengawasan penggunaan biaya operasi yang dilakukan oleh perusahaan semakin baik dan kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki mulai membaik, sehingga diharapkan perusahaan terus mampu meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2005
perusahaan kembali dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi 13,10, hal ini menunjukan bahwa perusahaan semakin mampu bersaing dan pada periode
selanjutnya yaitu tahun 2006 perusahaan kembali mampu meningkatkan kinerjanya menjadi 14,05. Sehingga diharapkan perusahaan mampu
mempertahankan hasil kinerja tersbeut, bahkan meningkatkan ketaraf yang lebih
Universitas Sumatera Utara
baik lagi di masa yang akan datang. Sehingga tujuan perusahaan dapat direalisasikan dengan baik, sesuai dengan harapan semua pihak yang terkait.
Net earning power ratio atau rate return on invesment ROI , digunakan
untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Berdasarkan hasil perhitungan
diatas dapat diketahui bahwa perusahaan pada tahun 2000 dan 2006, manajemen perusahaan mempunyai kemampuan dalam mengelola modal kerja perusahaan
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Hanya pada tahun 2002 perusahaan kurang dapat mengelola
asset yang ada untuk menghasilkan laba dan perusahaan mengalami kerugian, salah satu alasan diatas adalah perusahaan kurang mampu menggendalikan
pemakaian biaya untuk menghasilkan pendapatan, sehingga menyebabkan pemakaian biaya yang terlalu tinggi dan berakibat pada perolehan laba. Dari hasil
laporan rentabilitas tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa perusahaan pada periode tersebut mempunyai tingkat kinerja khususnya kemampuan menghasilkan
laba rentabilitas yang kurang baik.
C. Evaluasi Kinerja Profitabilitas.