Menurut Munawir 2004:66 terdapat beberapa bentuk standart rasio keuangan yaitu:
1. Pengumpulan laporan keuangan dari perusahaan yang data diperbandingkan dalam industri
2. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan industri 3. Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah
dan menghapuskan rasio yang extrame terlalu tinggi atau terlalu rendah 4. Menghitung rata-rata hitungnya atau menentukan mediannya.
Menurut Keown et.al., 2001:102 Analisis rasio memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya.
Adapun kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain: a. Kesulitan dalam mengidentfikasikan kategori industri di mana perusahaan
beroperasi dengan beberapa bidang usaha, perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode
penyusunan atau metode penilaian persediaan. 2. Rasio keuntungan dari data akuntansi dan dat tersebut dipengaruhi oleh
cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bias merupakan hasil manipulasi.
3. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.
D. Rasio Profitabilitas.
Rasio-rasio keuangan sangat banyak jenisnya, sebab rasio dapat dibuat menurut kebutuhan pengganalisa. Setiap analisa rasio mempunyai tujuan dan
Universitas Sumatera Utara
kegunaan yang menentukan perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan dan analisa yang dilakukan seorang manajer keuangan misalnya ingin
menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek dalam memanfaatkan aktiva yang ada dan menjadi milik dari perusahaan yang dikelolanya dan berapa yang
dikelolannya dan berapa hasil laba yang didapat dari sumber pemanfaatan dari sumber daya keuangan tadi. Manajer tersebut akan lebih menekankan pada rasio-
rasio likuiditas dan rentabilitas. Hal serupa juga berlaku bagi kondisi-kondisi perusahaan yang memerlukan penekanan pada bidang-bidang yang dianggap perlu
dianalisa lebih lanjut. Rasio keuangan diperoleh dengan cara membandingkan elemen-elemen
laporan keuangan dan utamanya adalah elemen-elemen yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi. Rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari
modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut rentabilitas atau mengukkur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Profitabilitas
suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal kerja yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Harahap 2001:304 rentabilitas atau yang disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba disebut operating ratio.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Riyanto 2000:28 perbandingan tersebut dirumuskan secara umum sebagai berikut:
100 M
L as
Rentabilit x
=
Dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Menurut David 2002:86 “Rasio profitabilitas adalah rasio yang
bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk
operasi tersebut ”.Menurut Hadibroto 2003:7 “Rasio profitabilitas rentabilitas adalah kemampulabaan perusahaan dari hasil operasi dengan memperoleh
pendapatan yang direncanakan”. Hal ini diperkuat oleh pendapat Munawir 2002:86 yang menyatakan
bahwa Rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal – modal yang
digunakan untuk operasi tersebut profitabilitas atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Yang dapat diukur dengan
menggunakan beberapa ratio diantaranya adalah rasio laba dengan aktiva usaha, perputaran aktiva usaha, gross margin ratio, operating margin ratio,
net margin rasio, rate of ROI, net rate of ROI
, rentabilitas modal sendiri, laba perlembar saham biasa.
Berdasarkan laporan laba rugi diatas maka dapat diketahui perhitungan rasio keuntungan rentabilitas sebagai berikut:
1. Gross Profit margin Gross profit margin
, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bruto per rupiah penjualan. Dan efisiensi
pengendalian harga pokok biaya produksi atau kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Universitas Sumatera Utara
Operasi Pendapatan
Operasi Laba
margin Profit
=
2. Operating Income Ratio OIR Operating income ratio atau operting profit margin
, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum bunga
dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan
Operasi Biaya
Operasi Pendapatan
OIR =
3. Net Profit Margin Net Profit Margin,
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan melalui penjualan yang dilakukan
Sales Profit
Net Margin
Profit Net
= 4. Return On Investment
Return On Investment , digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua
investor pemegang obligasi + saham.
Asset Total
Profit Net
Invesment On
Return =
5. Return On Equity, Return On Equity
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan yang diinvestasikan
untuk menghasilkan keuntungan.
Net Worth Profit
Net Invesment
On Return
=
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Hansen 2000:28 menyatakan profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan”. Rasio-rasio yang digunakan dalam rasio rentabilitas adalah:
1. Ratio Operating Income dengan Operating Asset
Profitabilitas perusahaan dapat dilakukan dengan menghubungkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan pokok perusahaan
dengan kekayaan atau aset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan itu. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
Assets Operating
Income Operating
Assets Operating
to Income
Operating Ratio
=
Turn over dari Operating Assets Merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam
operasi terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
Penjualan Assets
Operating Assets
Operating Over
Turn =
2. Return On Investment
Return On Investment merupakan analisa keuangan yang bersifat
komprehensif. ROI bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan
untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan untung. Menurut Munawir 2002:88 Besarnya ROI ditentukan oleh 2 faktor yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Turn over dari operating assets
b. Profit margin yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: margin
Profit x
turnover assets
Operating ROI
=
atau Penjualan
usaha Laba
x assets
Operating Penjualan
ROI =
atau Assets
Operating Usaha
Laba ROI
=
Menurut Munawir 2002:92 menyatakan kegunaan dan kelemahan ROI sebagai alat analisis Laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Kegunaan: a. Kegunaan yang bersifat menyeluruh
b. Bisa digunakan sebagai bahan perbandingan dengan data indutri. c. Dapat dilakukan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh divisi pada perusahaan. d. Analisa ROI dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. e. ROI diperlukan dalam melakukan kontrol dan juga diperlukan dalam
proses perencanaan. Kelemahannya adalah:
a. Kesukarannya dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
b. Kelemahan lain adalah adanya fluktuasi nilai dari nilai uang. Analisis keuangan Financial analisys merupakan penggunaan laporan
keuangan untuk menganalisisi posisi dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Beberapa pertanyaan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
membantu focus analisis keuangan. Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar yaitu analisis profitanilitas, analisis resiko serta analisis sumber dan
penggunaan dana. Analisis profitailitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya
perusahaan dan tingkat profitabilitasnya dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas. Analisis ini juga mencakup
evaluasi atas dua sumber utama profitabilitas yaitu margin bagian dari penjualan yang tidak tertutup oleh biaya dan perputaran penggunaan modal.
Analisis rasio merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaa untuk memenuhi komitmennya. Analisis resiko melibatkan penilaian atas solvabilitas
dan likuiditas perusahaan sejalan dengan variasi laba. Karena resiko menjadi perhatian utama kreditor
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Indonesia Asahan Aluminium.
Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia. Oleh karena itu letaknya tinggi dan ruang akumulasinya yang besar, maka danau ini sangat
ideal untuk kemungkinan pengolahan tenaga air. Gagasan untuk mengolah tenaga air sungai Asahan sebagai pembangkit listrik dimulai sejak tahun
1908. Pada tahun 1919, barulah perusahaan Hindia Belanda mengadakan studi kelayakan proyek. Pada tahun 1939 perusahaan Belanda Maatschappij Tot
Exploitatie Van De Waterkracht in de Asahan Rivier MEWA, memulai pembangunan PLTA Sigura-gura tetapi dengan pecahnya perang Dunia II
proyek ini tidak diteruskan. Usaha untuk mendayagunakan sungai Asahan, satu-satunya sungai
yang mengalir air Danau Toba menuju ke Laut Selat Malaka, sudah dilakukan berulang-ulang selama dan sesudah pendudukan Jepang. Tahun 1962
pemerintah Indonesia dan Rusia USSR menandatanganni perjanjian kerja sama untuk mengadakan studi kelayakan tentang pembangunan proyek
Asahan, tetapi kondisi politik dan ekonomi tahun 1966 telah menyebabkan proyek ini gagal. Tahun 1968, Nippon Koei, perusahaan konsultan Jepang
meyerahkan laporan kelayakan interim proyek Aluminium Asahan, disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Pada tahun 1970,
dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum dan Tanaga Listrik PUTL, dengan Nipon Koei tentang perencanaan
33
Universitas Sumatera Utara