Pengelompokkan data Penskoran data Verifikasi Data

Lilis Anisyah, 2013 Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Remaja Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: X = Skor total masing-masing sampel μ = Rata-rata σ = Standar deviasi Kategorisasi data telah ditetapkan berdasarkan suatu norma Azwar, 2010 yaitu sebagai berikut. Tabel 3.9. Norma Kategorisasi Data Rentang Kategori μ+1,0σ X Tinggi μ-1,0σ X μ+1,0σ Sedang X μ-1,0σ Rendah

G. Pengolahan Data

1. Pengelompokkan data

Pengelompokkan data dilakukan untuk menyeleksi sejumlah kuesioner yang telah diisi oleh responden. Kuesioner tersebut kemudian diperiksa kelengkapan jumlah dan pengisiannya. Kegiatan dalam pengelompokkan data ini antara lain sebagai berikut. a. Menghitung jumlah kuesioner yang telah diisi, barangkali ada yang belum mengumpulkan. b. Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden. c. Mengecek kelengkapan data dengan memeriksa kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek atau terlewat dan belum diisi. d. Mengelompokkan kuesioner berdasarkan kelompok atau strata dari responden. e. Mengelompokkan kuesioner berdasarkan variabel. Lilis Anisyah, 2013 Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Remaja Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penskoran data

Penskoran data dilakukan sesuai dengan pola yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penelitian ini, pola yang digunakan dalam memberikan skor adalah dengan memberi rentang skor pada pilihan jawaban, yaitu skor 1 untuk Tidak Pernah, skor 2 untuk Jarang, skor 3 untuk Kadang-kadang, skor 4 untuk Sering, dan skor 5 untuk Selalu. Sedangkan untuk item pernyataan yang tidak diisi oleh responden, akan diberi skor 0. Pemberian skor dengan urutan tersebut dikarenakan semua pernyataan yang menjadi item dalam kuesioner berupa pernyataan positif. Setelah semua kuesioner dikelompokkan, maka akan diberikan penyekoran pada seluruh item pernyataan yang ada dalam kuesioner satu per satu dan akan di rekapitulasi dengan dibuat tabel skor keseluruhan.

3. Verifikasi Data

Verifikasi data bertujuan untuk melihat ketepatan skala teoritis dengan data yang telah diperoleh. Dalam verifikasi data hasil penelitian dilakukan empat macam pengujian data yaitu sebagai berikut. a. Uji Korelasi Uji korelasional dilakukan dengan menggunakan teknik korelasional. Dikarenakan menggunakan teknik sampling berupa purposive sampling, maka dalam penelitian ini digunakan statistik nonparametrik dengan teknik korelasional yang digunakan adalah teknik korelasi Spearman’s Rank. Berikut adalah rumus untuk menghitung koefisien korelasi Spearman’s Rank Arikunto, 2010: ρ xy = 1 − 6 D 2 N N 2 − 1 Lilis Anisyah, 2013 Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Remaja Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: ρ xy = Koefisien korelasi Spearman Rank D = Difference. Sering digunakan juga B singkatan dari Beda. D adalah beda antara jenjang setiap subjek. N = Banyaknya subjek Untuk memberikan interpretasi terhadap besar kecilnya koefisien korelasi yang dihasilkan, maka dapat dilihat pada pedoman interpretasi koefisien korelasi Sugiyono, 2012 pada tabel berikut. Tabel 3.10. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 19, maka didapatkan hasil bahwa koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif adalah 0,475 yang menunjukkan bahwa korelasi tersebut berada pada tingkat hubungan korelasi yang sedang. b. Uji Signifikansi Uji signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah terdapat korelasi yang signifikan antar variabel. Karena sampel penelitian lebih dari 30, maka Lilis Anisyah, 2013 Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Remaja Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus uji t Sugiyono, 2012 sebagai berikut. t = ρ n − 2 1 − ρ 2 Jika t t tabel, maka hipotesis alternatif diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 19, maka didapatkan hasil bahwa nilai signifikansi antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif adalah 0,000 p 0,05 yang menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan. c. Uji Hipotesis Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut. 1 H : ρ = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif di masa remaja pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung. 2 H a : ρ ≠ 0, Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif di masa remaja pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung. Hipotesis penelitian tersebut akan diuji dengan koefisien α sebesar 0,05 dengan ketentuan H ditolak apabila angka probabilitas 0,05 dan H diterima apabila angka probabilitas 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 19, maka didapatkan hasil bahwa H ditolak karena nilai Lilis Anisyah, 2013 Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Remaja Studi Korelasional Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu probabilitas 0,05 artinya terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan kemampuan berpikir kreatif. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi ρ 2 . Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Koefisien determinasi dihitung secara manual dengan menggunakan rumus sebagai berikut. KD = ρ 2 x 100 Keterangan: KD = Koefisien Determinasi ρ = Koefisien Korelasi Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut maka didapatkan hasil bahwa koefisien determinasi sebesar 22,56. Hal ini berarti bahwa pengaruh motivasi berprestasi variabel X terhadap kemampuan berpikir kreatif variabel Y hanya tampak sebesar 22,56.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN SELF Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Self Regulated Learning pada Siswa SMA Negeri 2 Wonogiri.

0 3 18

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I KARTASURA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 9

HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KLATEN.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BACA SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS : Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 4 Bandung.

0 0 43

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DENGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU : Studi Deskriptif Korelasional Pada Guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Bandung).

0 1 22

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN EFIKASI DIRI PADA REMAJA DALAM PEMILIHAN JURUSAN : Studi Korelasional pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung.

3 9 47

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Berpikir Kreatif Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Kristen I Salatiga

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN JASMANI, INTELIGENSI, DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARSARI.

0 0 157

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA SISWA DI KELAS VII SMP

0 0 9

Hubungan Antara Harga Diri Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kematangan Karir Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 3 Surakarta

0 0 248