commit to user
38 =
÷ ø
ö ç
è æ
- ÷
ø ö
ç è
æ 8404
, 26
5806 ,
5 8404
, 26
25 26
= 0,824 Hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien reliabilitas KR-20 sebesar
0,827. Nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria reliabilitas
dapat disimpulkan bahwa butir soal berkategori reliabilitas yang tinggi. Hasil
perhitungan reliabilitas butir soal selengkapnya disajikan pada lampiran 7.
c. Tingkat Kesukaran
Prosedur untuk menentukan tingkat kesukaran soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P = BJ
s
Dengan : P = taraf kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab benar J
s
= jumlah seluruh peserta tes Hasil dari perhitungan tingkat kesukaran dikonsultasikan dengan tabel
indeks kesukaran sebagai berikut : Tabel 3. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran Kualifikasi
0,00 ≤ P ≤ 0,40
0,40 P ≤ 0,70
0,70 P ≤ 1,00
Sukar Sedang
Mudah
Suharsimi Arikunto, 1995 : 212-214
commit to user
39 Berdasarkan tabel kerja untuk untuk menghitung tingkat kesukaran
butir soal pada lampiran 7 dengan menggunakan bantuan program Excel dapat dihitung tingkat kesukaran butir soal nomor satu sebagai berikut :
Diketahui: B = 38; J = 40 TK =
J B
=
40 38
= 0,95 Nilai Tingkat Kesukaran soal nomor satu sebesar 0,95 atau berkategori soal
mudah . Penghitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 2 sampai nomor 30
caranya sama dengan perhitungan di atas. Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dikonsultasikan dengan tabel indeks kesukaran dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat 11 butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran MUDAH.
2. Terdapat 17 butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran SEDANG. 3. Terdapat 2 butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran SUKAR.
Pengolahan data untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal selengkapnya disajikan pada lampiran 7.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang
mempunyai kemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda setiap butir soal, dapat digunakan rumus sebagai berikut :
D = B
A
J
A
– B
B
J
B
= P
A
- P
B
commit to user
40 D = Besar daya pembeda
B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah
Hasil dari perhitungan daya beda dikonsultasikan dengan tabel indeks daya beda sebagai berikut:
Tabel 4. Indeks Daya Beda Indeks daya pembeda
Kualifikasi 0.00
≤ D 0.20 0.21
≤ D 0.40 0.41
≤ D 0.70 0.71
≤ D 1.00 jelek poor
cukup satisfactory baik good
baik sekali exellent
Suharsimi Arikunto, 2002 : 214- 218
Berdasarkan tabel kerja untuk untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal pada lampiran 7 dengan menggunakan bantuan program Excel dapat
dihitung daya pembeda butir soal nomor satu sebagai berikut : Diketahui: BA = 19; BB = 19; JA = 20; JB = 20
DB =
B B
A A
J B
J B -
=
20 19
20 19 -
= 0,00 Nilai Daya pembeda soal nomor 1 sebesar 0,00 atau termasuk soal yang
mempunyai daya pembeda berkategori jelek. Penghitungan daya pembeda
untuk butir soal nomor 2 sampai nomor 30 caranya sama dengan perhitungan
commit to user
41 di atas. Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dikonsultasikan dengan
tabel indeks daya beda dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat 4 butir soal yang mempunyai daya pembeda berkategori JELEK.
2. Terdapat 24 butir soal yang mempunyai daya pembeda berkategori CUKUP.
3. Terdapat 2 butir soal yang mempunyai daya pembeda berkategori BAIK. Pengolahan data untuk menentukan daya pembeda setiap butir soal
selengkapnya disajikan dalam lampiran 7.
G. Teknik Analisis Data