Ketercapaian Indikator 36 TINJAUAN PUSTAKA 7

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif 15 Tabel 3.1. Desain Penelitian 28 Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal 30 Tabel 3.3. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 32 Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 32 Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 34 Tabel 3.6. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa 35 Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Siswa 39 Tabel 4.2. Peresentase Penguasaan Siswa Saat Pretes 40 Tabel 4.3. Peresentase Penguasaan Siswa Saat Postes 40 Tabel 4.4. Ketercapaian Indikator Pada Setiap Indikator Pembelajaran 42 Tabel 4.5. Pencapaian Efektivitas Pembelajaran Biologi 46 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Diagram Taksonomi Bloom edisi revisi 12 Gambar 2.2. Struktur Penampang Ginjal Manusia 21 Gambar 2.3. Struktur Nefron 21 Gambar 2.4. Struktur Kulit 23 Gambar 2.5. Struktur Paru- Paru Manusia 25 Gambar 2.6. Struktur Hati 26 Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 29 Gambar 4.1.Grafik Perbandingan Tingkat Penguasaan Siswa Saat 41 Pretes dan Postes DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 50 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 52 Lampiran 3. Instrumen Penelitian 60 Lampiran 4. Kunci Jawaban 65 Lampiran 5. Tabel Validitas 66 Lampiran 6. Perhitungan validitas 67 Lampiran 7. Tabel reliabilitas 70 Lampiran 8. Perhitungan reliabilitas 71 Lampiran 9. Tabel Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda Soal 72 Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 73 Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 75 Lampiran 12. Nilai Pretes Siswa 77 Lampiran 13. Nilai Postes Siswa 78 Lampiran 14. Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pretes 79 Lampiran 15. Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Postes 80 Lampiran 16. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Pretes 81 Lampiran 17. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Postes 82 Lampiran 18. Tabel Ketercapaian Indikator 83 Lampiran 19. Tingkat Ketercapaian Indikator 85 Lampiran 20. Tabel r Product Moment 86 Lampiran 21. Lembar Kerja Siswa 87 Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 98

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelajaran biologi merupakan pelajaran yang cukup menarik dan mudah karena bila kita perhatikan pelajaran biologi dapat dilihat, dalam fenomena- fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa memperoleh nilai yang rendah pada bidang studi biologi. Rendahnya kemampuan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantarnya faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor- faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. Faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah faktor keluaraga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat Daryanto, 2010. Seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Bandar pada saat peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu PPLT selama tiga bulan yang dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November semester I kelas XI bahwa bahwa 50 siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu nilai 65- 68 dan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM SMA N 1 Bandar adalah 70. Rendahnya kemampuan siswa pada pelajaran biologi tidak terlepas dari penggunaan metode yang tepat dan melibatkan siswa. Pada umumnya metode yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan akan membuat siswa kurang aktif dan kurang tertarik dengan pelajaran biologi. Kurang aktifnya siswa diantaranya kurang aktif bertanya, kurang aktif berpendapat, kurang antusias ketika guru menerangkan tentang materi biologi serta materi yang diterima tidak sepenuhnya dipahami, sehingga ketika menghadapi ulangan, prestasi belajarnya kurang memuaskan. Pembelajaran biologi di sekolah selama ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional dengan paradigma pembelajaran yang monoton dimana siswa diposisikan sebagai objek, siswa dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa. Pada pelajaran Biologi masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi disebabkan oleh penyampaian materi yang kurang kreatif. 1 Pada materi biologi khususnya materi yang berhubungan dengan fisiologi tubuh manusia sangat sulit dipahami dan dimengerti oleh siswa karena banyak sruktur dan fungsi serta proses yang harus dipahami, oleh sebab itu materi yang dapat tersampaikan kepada siswa kurang optimal didalam kelas pada saat proses pembelajaran. Peneliti menemukan beberapa masalah ketika melaksanakan observasi di SMA Negeri 1 Bandar yaitu rendahnya hasil belajar siswa, kurangnya pemanfaatan laboratorium dan pengajaran yang diterapkan oleh guru cenderung pada pengajaran klasikal, yaitu pengajaran menyampaikan isi mata pelajaran dengan penyajian materi secara ceramah atau konvensional dan penggunaan model dan metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang efektif. Menurut Sanjaya 2011, peran guru adalah: “Sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator”. Sebagai motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti caramodel pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab, model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak aktif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini adalah siswa yang lebih banyak berperan aktif. Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih, menggunakan metode belajar mengajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

0 21 42

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 62

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SD

0 0 8