EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BANDAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 BANDAR MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :

Mayar Indah Kumala Sinurat NIM 4103141043

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

iii

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 BANDAR MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Mayar Indah Kumala Sinurat (NIM 4103141043)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) pada materi Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA 1 SMA N

1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel yang digunakan adalah satu kelas yang ditentukan dengan cara purposif sampel yaitu kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 36 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif bentuk pilihan berganda. Sebelum tes diberikan kepada siswa terlebih dahulu diuji kelayakannya diluar sampel yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya beda soal. Hasil analisis data yang diperoleh untuk tingkat penguasaan siswa, hanya 2 siswa yang hasil belajarnya masih rendah (5,5%), 19 siswa hasil belajarnya cukup (52,8%), dan 15 siswa hasil belajarnya tinggi (41,7%). Untuk ketuntasan belajar, ada 2 siswa yang belum tuntas dan 34 siswa yang sudah tuntas, dan untuk ketuntasan klasikalnya sudah terpenuhi karena terdapat 94,4% dari 36 siswa telah mencapai nilai lebih atau sama dengan 70. Untuk ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK), keenam indikator dalam penelitian ini sudah tercapai dengan rincian indikator pertama 77,8%, indikator kedua 75,3%, indikator ketiga 75,3%, indikator keempat 76,4%, indikator kelima 91,7%, dan indikator keenam 75,7%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi Sistem Eksresi Manusia pada materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014 dinyatakan sangat efektif.


(4)

iv

THE EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) IN HUMAN’S

EXCRETION SYSTEM TOPIC IN CLASS XI IPA SMA NEGERI 1 BANDAR ACADEMIC YEAR 2013/2014

Mayar Indah Kumala Sinurat (NIM 4103141043) ABSTRACT

This research used as an effort to effectiveness Biologi learning with used Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in Human’s Excretion System Topic in Class XI IPA 1 SMA N 1 Bandar in 2013/2014 academic year. The method of this research was description method. The population of the research is all of students in class XI IPA SMA N 1 Bandar in 2013/2014 academic year which have six class. The sample was choose by purposive sample, class XI IPA 1 which are 36 students. The data werw collected by using test (multiple coise) which have been get the validity, reliability, discrimation power, and the different of the test before. The result of the research showed for the Mastery level only two student which had a low achievement (5,5%), 19 students had medium achievement (52,8%), and 15 students had high achievement (41,7%). For the completeness of study there are 2 students was not complete and 34 students had complete, and for the classical completeness had already complete because there are 94,4% from 36 stusents had got the better or as like as 70 point. For the achievementof specific learning objectives, all of indicator in this research had been complete. First indicator 77,8%, second indicator 75,3%, third indicator 75,3%, fourth indicator 76,4%, the five indicator 91,7%, and sixth indicator 75,7%. Based on the result of the research, we can conclude descriptively that by using Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in Human’s Excretion System Topic in Class XI IPA 1 SMA N 1 Bandar in 2013/2014 academic year declared very effective. Key Words : Effectiveness, NHT, Learning Achievement


(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Konsep Belajar 7

2.1.2. Proses Belajar Mengajar 8

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 10

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif NHT 16

2.1.6. Efektivitas Pembelajaran 19

2.2. Sistem Ekskresi Manusia 20

2.2.1. Alat-Alat Ekskresi pada Manusia 20

2.2.1.1. Ginjal 21

2.2.1.2. Kulit 23

2.2.1.3. Paru-Paru 25

2.2.1.4 Hati 25

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.1.1. Lokasi Penelitian 27

3.1.2. Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel 27

3.2.1. Populasi 27

3.2.2. Sampel 27

3.3. Variabel Penelitian 27


(6)

viii

3.3.2. Variabel Terikat (Y) 27

3.4. Jenis Penelitian 28

3.5. Desain Penelitian 28

3.6. Prosedur Penelitian 28

3.7. Instrumen Pengumpulan Data 29

3.8. Uji Coba Instrumen 31

3.8.1. Validitas Tes 31

3.8.2. Reliabilitas Tes 32

3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes 33

3.8.4. Daya Beda Tes 33

3.9. Teknik Analis Data 34

3.9.1. Nilai Rata-Rata (Mean) 34

3.9.2. Tingkat Penguasaan Siswa 35

3.9.3. Ketuntasan Belajar 35

3.9.4. Ketercapaian Indikator 36

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 38

4.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian 38

4.1.1. Hasil Uji Validitas 38

4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas 38

4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 38

4.1.4. Daya Beda Tes 38

4.2. Hasil Penelitian 38

4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa 39

4.2.2. Ketuntasan Belajar Individu 41

4.2.3. Ketuntasan Belajar Klasikal 42

4.2.4. Ketercapaian Indikator 42

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47


(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif 15

Tabel 3.1. Desain Penelitian 28

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal 30

Tabel 3.3. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 32

Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 32

Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 34

Tabel 3.6. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa 35

Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Siswa 39

Tabel 4.2. Peresentase Penguasaan Siswa Saat Pretes 40

Tabel 4.3. Peresentase Penguasaan Siswa Saat Postes 40

Tabel 4.4. Ketercapaian Indikator Pada Setiap Indikator Pembelajaran 42


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Diagram Taksonomi Bloom edisi revisi 12

Gambar 2.2. Struktur Penampang Ginjal Manusia 21

Gambar 2.3. Struktur Nefron 21

Gambar 2.4. Struktur Kulit 23

Gambar 2.5. Struktur Paru- Paru Manusia 25

Gambar 2.6. Struktur Hati 26

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 29

Gambar 4.1.Grafik Perbandingan Tingkat Penguasaan Siswa Saat 41


(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 50

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 52

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 60

Lampiran 4. Kunci Jawaban 65

Lampiran 5. Tabel Validitas 66

Lampiran 6. Perhitungan validitas 67

Lampiran 7. Tabel reliabilitas 70

Lampiran 8. Perhitungan reliabilitas 71

Lampiran 9. Tabel Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda Soal 72

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 73

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 75

Lampiran 12. Nilai Pretes Siswa 77

Lampiran 13. Nilai Postes Siswa 78

Lampiran 14. Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pretes 79

Lampiran 15. Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Postes 80

Lampiran 16. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Pretes 81 Lampiran 17. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Postes 82

Lampiran 18. Tabel Ketercapaian Indikator 83

Lampiran 19. Tingkat Ketercapaian Indikator 85

Lampiran 20. Tabel r Product Moment 86

Lampiran 21. Lembar Kerja Siswa 87


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelajaran biologi merupakan pelajaran yang cukup menarik dan mudah karena bila kita perhatikan pelajaran biologi dapat dilihat, dalam fenomena-fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa memperoleh nilai yang rendah pada bidang studi biologi. Rendahnya kemampuan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantarnya faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi Faktor-faktor jasmaniah, Faktor-faktor psikologis, faktor kelelahan. Faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah faktor keluaraga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Daryanto, 2010). Seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Bandar pada saat peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) selama tiga bulan yang dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November semester I kelas XI bahwa bahwa 50% siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 65-68 dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA N 1 Bandar adalah 70.

Rendahnya kemampuan siswa pada pelajaran biologi tidak terlepas dari penggunaan metode yang tepat dan melibatkan siswa. Pada umumnya metode yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan akan membuat siswa kurang aktif dan kurang tertarik dengan pelajaran biologi. Kurang aktifnya siswa diantaranya kurang aktif bertanya, kurang aktif berpendapat, kurang antusias ketika guru menerangkan tentang materi biologi serta materi yang diterima tidak sepenuhnya dipahami, sehingga ketika menghadapi ulangan, prestasi belajarnya kurang memuaskan. Pembelajaran biologi di sekolah selama ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional dengan paradigma pembelajaran yang monoton dimana siswa diposisikan sebagai objek, siswa dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa. Pada pelajaran Biologi masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi disebabkan oleh penyampaian materi yang kurang kreatif.


(11)

2

Pada materi biologi khususnya materi yang berhubungan dengan fisiologi tubuh manusia sangat sulit dipahami dan dimengerti oleh siswa karena banyak sruktur dan fungsi serta proses yang harus dipahami, oleh sebab itu materi yang dapat tersampaikan kepada siswa kurang optimal didalam kelas pada saat proses pembelajaran.

Peneliti menemukan beberapa masalah ketika melaksanakan observasi di SMA Negeri 1 Bandar yaitu rendahnya hasil belajar siswa, kurangnya pemanfaatan laboratorium dan pengajaran yang diterapkan oleh guru cenderung pada pengajaran klasikal, yaitu pengajaran menyampaikan isi mata pelajaran dengan penyajian materi secara ceramah atau konvensional dan penggunaan model dan metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang efektif. Menurut Sanjaya (2011), peran guru adalah: “Sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator”. Sebagai motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara/model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab, model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak aktif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini adalah siswa yang lebih banyak berperan (aktif).

Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih, menggunakan metode belajar mengajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.


(12)

3

Materi sistem ekskresi pada manusia merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang mempelajari jenis-jenis alat ekskresi manusia, struktur, fungsi, dan proses serta penyakit-penyakit yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan alat-alat ekskresi manusia. Materi sistem ekskresi memiliki tingkat kesulitan yang tinggi jika diajarkan dengan model yang tidak sesuai misalnya model konvensional. Agar terhindar dari hapalan maka materi ekskresi dengan jumlah yang harus dipelajari dalam materi tersebut sangatlah cocok jika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif, sebab dengan model pembelajaran ini siswa dalam kelompok dapat mengambil bagian kecil masing-masing dan mendiskusikan secara bersama bagian yang mereka pelajari sehingga hal-hal yang harus dipelajari dalam materi sistem ekskresi tersebut dapat terbahas. Melihat kondisi ini, peneliti berusaha untuk mencarikan model pembelajaran lain yaitu model pembelajaran diskusi. Pada saat melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), siswa dibagi atas beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang (melihat kondisi siswa di kelas). Dari diskusi yang telah dilaksanakan, ternyata siswa masih kurang mampu dalam mengemukakan pendapat, sebab kemampuan dasar siswa rendah. Dalam bekerja kelompok, hanya satu atau dua orang saja yang aktif, sedangkan yang lainnya membicarakan hal lain yang tidak berhubungan dengan tugas kelompok. Dalam melaksanakan diskusi kelompok, peneliti juga melihat di antara anggota kelompok ada yang suka mengganggu teman karena mereka beranggapan bahwa dalam belajar kelompok (diskusi) tidak perlu semuanya bekerja. Karena tidak semua anggota kelompok yang aktif, maka tanggung jawab dalam kelompok menjadi kurang, bahkan dalam kerja kelompok (diskusi), peneliti juga menemukan ada di antara anggota kelompok yang egois sehingga tidak mau menerima pendapat teman. Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam penelitiannya. Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (pembelajaran kooperatif tipe struktural).

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa yang


(13)

4

berbentuk kelompok. Kelompok belajar NHT merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa untuk bekerja sama dengan rekannya, kelas disusun dalam kelompok dengan kemampuan heterogen dengan topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Pembelajaran kooperatif tipe NHT menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain (Ibrahim, 2010).

Rayuni (2010) dalam penelitiannya yang berjudul, “Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sel di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancurbatu, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol (menggunakan metode konvensional) adalah 66,806 dan pada kelas eksperimen (menggunakan NHT) adalah 70,694”.

Christina (2010) dalam penelitiannya yang berjudul, “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Sub Materi Pokok Alat Indera pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 diperoleh rata-rata tingkat penguasaan siswa, ketercapaian indikator, dan ketuntasan belajar setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT secara berurutan adalah 80,38%, 79,83% dan 91,25%”.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu melakukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bandar Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode yang diterapkan oleh guru cenderung menggunakan metode ceramah/konvensional.

2. Rendahnya hasil belajar siswa.

3. Rendahnya minat siswa pada mata pelajaran Biologi. 4. Masih minimnya penggunaan sarana laboratorium Biologi.


(14)

5

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masah penelitian pada hal-hal berikut:

1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together).

2. Hasil belajar siswa dibatasi hanya aspek kognitif pada materi sistem ekskresi manusia.

3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia manusia di kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diharapkan dalam peneliti adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar nantinya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan suatu materi pokok, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimum.


(15)

6

2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dalam memberikan strategi belajar yang sesuai dengan materi pokok sehingga memperoleh hasil belajar yang optimum.

3. Sebagai bahan perbandingan yang relevan bagi penulis selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional

Defenisi Operasional adalah pengertian logis yang dipakai dalam mengarahkan jalan pemikiran akan diperoleh letak masalah yang tepat. Dengan demikian, untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda ataupun pengertian yang salah dan meluas tentang penelitian ini, maka penelitian ini membuat batasan istilah tersebut sebagai berikut:

a. Hasil belajar adalah nilai atau hasil dari suatu proses belajar mengajar yang dilakukan seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dilihat setelah melakukan evaluasi atau setelah melakukan test.

b. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok.

c. Efektivitas merupakan adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju, dan terlaksananya suatu perencanaan yang telah ditetapkan dalam waktu yang sudah ditentukan. Dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah tercapainya tingkat penguasaan siswa, ketuntasan belajar individual, ketuntasan belajar klasikal, dan ketercapaian indikator. Dengan ketentuan, jika 4 indikator yang tercapai maka pembelajaran dikategorikan sangat efektif, jika 3 indikator yang tercapai maka dikategorikan efektif, jika 2 indikator yang tercapai maka dikategorikan cukup efektif, jika 1 indikator yang tercapai maka dikategorikan kurang efektif, dan jika tidak ada yang tercapai maka dikategorikan tidak efektif.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014 dinyatakan sangat efektif.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diuraikan saran penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam mengajarkan materi pelajaran biologi.

2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan masukan untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam proses pembelajaran.

3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) tidak hanya pada materi Sistem Ekskresi

Manusia, tetapi juga pada materi lainnya.


(17)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2012), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Christina, (2010), Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Sub Materi Pokok Alat Indera pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Parulian 1

Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono., (2008), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hamalik, O., (2012), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ibrahim, M., (2010), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan

Luvina, E., (2013), 1001 Ulasan Biologi SMA, Penerbit Scientific Press, Tangerang.

Pratiwi,D.A., (2004), Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Priadi, A., (2010), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Rayuni, (2010), Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sel di Kelas


(18)

49

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Kencana,

Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryosubroto, B., (2007),Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Suwarno, (2009), Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.


(1)

4

berbentuk kelompok. Kelompok belajar NHT merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa untuk bekerja sama dengan rekannya, kelas disusun dalam kelompok dengan kemampuan heterogen dengan topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Pembelajaran kooperatif tipe NHT menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain (Ibrahim, 2010).

Rayuni (2010) dalam penelitiannya yang berjudul, “Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sel di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancurbatu, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol (menggunakan metode konvensional) adalah 66,806 dan pada kelas eksperimen (menggunakan NHT) adalah 70,694”.

Christina (2010) dalam penelitiannya yang berjudul, “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Sub Materi Pokok Alat Indera pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 diperoleh rata-rata tingkat penguasaan siswa, ketercapaian indikator, dan ketuntasan belajar setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT secara berurutan adalah 80,38%, 79,83% dan 91,25%”.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu melakukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bandar Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode yang diterapkan oleh guru cenderung menggunakan metode ceramah/konvensional.

2. Rendahnya hasil belajar siswa.

3. Rendahnya minat siswa pada mata pelajaran Biologi. 4. Masih minimnya penggunaan sarana laboratorium Biologi.


(2)

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masah penelitian pada hal-hal berikut:

1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together).

2. Hasil belajar siswa dibatasi hanya aspek kognitif pada materi sistem ekskresi manusia.

3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia manusia di kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diharapkan dalam peneliti adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar nantinya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan suatu materi pokok, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimum.


(3)

6

2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dalam memberikan strategi belajar yang sesuai dengan materi pokok sehingga memperoleh hasil belajar yang optimum.

3. Sebagai bahan perbandingan yang relevan bagi penulis selanjutnya.

1.7. Defenisi Operasional

Defenisi Operasional adalah pengertian logis yang dipakai dalam mengarahkan jalan pemikiran akan diperoleh letak masalah yang tepat. Dengan demikian, untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda ataupun pengertian yang salah dan meluas tentang penelitian ini, maka penelitian ini membuat batasan istilah tersebut sebagai berikut:

a. Hasil belajar adalah nilai atau hasil dari suatu proses belajar mengajar yang dilakukan seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dilihat setelah melakukan evaluasi atau setelah melakukan test.

b. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok.

c. Efektivitas merupakan adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju, dan terlaksananya suatu perencanaan yang telah ditetapkan dalam waktu yang sudah ditentukan. Dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah tercapainya tingkat penguasaan siswa, ketuntasan belajar individual, ketuntasan belajar klasikal, dan ketercapaian indikator. Dengan ketentuan, jika 4 indikator yang tercapai maka pembelajaran dikategorikan sangat efektif, jika 3 indikator yang tercapai maka dikategorikan efektif, jika 2 indikator yang tercapai maka dikategorikan cukup efektif, jika 1 indikator yang tercapai maka dikategorikan kurang efektif, dan jika tidak ada yang tercapai maka dikategorikan tidak efektif.


(4)

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Bandar Tahun Pembelajaran 2013/2014 dinyatakan sangat efektif.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diuraikan saran penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam mengajarkan materi pelajaran biologi.

2. Bagi para pembaca dan peneliti lainnya, sebagai informasi dan masukan untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam proses pembelajaran.

3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak hanya pada materi Sistem Ekskresi Manusia, tetapi juga pada materi lainnya.


(5)

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2012), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Christina, (2010), Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT pada Sub Materi Pokok Alat Indera pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Parulian 1 Medan., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono., (2008), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hamalik, O., (2012), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Ibrahim, M., (2010), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta. Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan Luvina, E., (2013), 1001 Ulasan Biologi SMA, Penerbit Scientific Press,

Tangerang.

Pratiwi,D.A., (2004), Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Priadi, A., (2010), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Rayuni, (2010), Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sel di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pancurbatu., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.


(6)

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryosubroto, B., (2007),Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Suwarno, (2009), Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

0 21 42

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 62

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SD

0 0 8