METODE PENELITIAN 28 HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Laju Reaksi Larutan 23 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 31 Tabel 4.1 Hasil Perolehan rata-rata Pretes dan Posttes 40 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes, Postes dan Gain 41 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel 42 Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis 43 Tabel 4.5 Gain eksperimen I dan eksperimen II 43 Tabel 4.6 Data rata-rata gain 44 Tabel 4.7 Peningkatan Hasil belajar 44 Tabel 5.1 Hasil Data Penelitian 136 Tabel 5.2 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data 141 Tabel 5.3 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data 142 Tabel 5.4 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data 142 Tabel 5.5 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data 143 Tabel 5.6 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Gain Kelas Eksperimen I 149 Tabel 5.7 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Gain Kelas Eksperimen II DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Penempatan Siswa Dalam Meje Turnament 15 Gambar 3.1 Gambar Skema rancangan penelitian 33 Gambar 4.1 Gambar Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 45 Gambar Dokumentasi 158 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus 53 Lampiran 2 Rencangan Pelaksanaan Pembelajaran 55 Lampiran 3 Motivasi 76 Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes sebelum validasi 79 Lampiran 5 Item Instrumen Tes sebelum validasi 95 Lampiran 6 Jawaban Item Instrumen Tes sebelum validasi 104 Lampiran 7 Instrumen Tes sesudah validasi 105 Lampiran8 Jawaban Instrumen Tes sesudah validasi 109 Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa 110 Lampiran 10 Jawaban LKS 115 Lampiran 11 Soal Games Turnamen TGT 117 Lampiran 12 Jawaban Soal TGT 120 Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 127 Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas tes 130 Lampiran 15 Perhitungan Tingkat kesukaran 132 Lampiran 16 Perhitungan Daya beda 134 Lampiran 17 Rekapitulasi analisis instrumen 136 Lampiran 18 Data penelitian 138 Lampiran 19 Perhitungan rata-rata standar deviasi dan varians 140 Lampiran 20 Perhitungan Normalitas data 143 Lampiran 21 Perhitungan Homogenitas data 146 Lampiran 22 Data peningkatan hasil belajar Gain 148 Lampiran 23 Uji normalitas data gain 151 Lampiran 24 Uji homogenitas data gain 153 Lampiran 25 Perhitungan uji hipotesis 154 Lampiran 26 Tabel r-Product moment 156 Lampiran 27 Tabel Chi kuadrat 157 Lampiran 28 Tabel t 158 Lampiran 29 tabel F 159 Lampiran 30 Jadwal Kegiatan Penelitian 160 Lampiran 31 Media Peta Konsep 161 Lampiran 32 Dokumentasi 162

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru kimia SMA Nurhasanah ternyata hasil belajar kimia masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang masih belum memenuhi criteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Siswa yang dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal 70. Menurut Rumansyah 2003 beberapa kelemahan pembelajaran kimia antara lain karena 1 Dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru teacher center . 2 Guru masih banyak menggunakan metode ceramah sebagai sarana untuk mentransfer pengetahuan sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. 3 Para guru memberikan penjelasan yang kurang cukup akan tujuan dan kegunaan suatu konsep pembelajaran kimia dalam kehidupan sehari-hari sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran kimia menjadi lebih menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa yang maksimal. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus terlibat aktif dalam pengoperasian alat atau berlatih menggunakan objek konkrit dalam proses pembelajaran sehingga siswa didorong untuk menyelesaikan masalah konsep nyata melalui penerapan konsep-konsep dan fakta-fakta yang mereka pelajari. Pengajaran yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran kurang menarik dan terkesan sangat sulit. Hal serupa penulis temukan ketika melaksanakan Program Pelatihan Lapangan Terpadu PPLT. Bahwa tidak semua peserta didik mampu menguasai mata pelajaran kimia yang diajarkan karena keterbatasan fasilitas yang digunakan serta proses belajar yang tidak berorientasi pada kompetensi sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Siswa diarahkan kedalam suasana pembelajaran yang kondusif sesuai dengan amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran KTSP. Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman, dan tertib yang akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan 1 bermakna Mulyasa, 2010. Pemberlakuan KTSP mengamanahkan bahwa pembelajaran harus berbasis siswa sehingga terjadi perubahan dari pembelajaran absolute dimana guru adalah segala-galanya menjadi pembelajaran konstruktivisme yang menganggap siswa telah memiliki pengetahuan awal sehingga tugas guru hanya sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator Mulyasa, 2007. Hasil penelitian Laialan Afrina 2010 menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan koloid berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa bahwa nilai rata-rata pre-test terhadap post-test sebesar 30,63. Dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Lubis 2009 menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan struktur atom memiliki peningkatan hasil belajar sebesar 60,8 dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 50,3. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi pembelajaran dan salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament. TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4-6 siswa. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, kerjasama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik dan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran Slavin, 2005. Pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan dapat dilaksanakan dengan mengadopsi beberapa media. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media peta konsep . Media peta konsep adalah suatu media pembelajaran yang memvisualisasikan bagaimana konsep-konsep saling berikatan dengan menggunakan kata-kata penghubung membentuk proporsi-proporsi bermakna. Media belajar peta konsep bertujuan untuk membimbing siswa belajar tentang bagaimana cara belajar bermakna, landasan teoritis ini bertumpu pada teori belajar Ausabel yang pada prinsipnya adalah belajar bermakna yang bertentangan dengan belajar hapalan. Dengan peta konsep siswa harus dapat mengurangi cara belajar yang kebanyakan menghapal dan meningkatkan cara

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PUZZLE DAN CHEM-CARD COMBINATORIAL PADA POKOK BAHASAN HDROLISIS GARAM.

0 3 19

PENGAJARAN LAJU REAKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT).

0 3 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

4 8 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 3 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWER POINT TERHADAPA HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X SMA NEGERI 3 MEDAN.

1 3 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKSI.

0 3 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TGT TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 0 19

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON.

0 2 21