PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TGT(TEAM GAMES AND TOURNAMEN) DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP
TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HIDROKARBON
Oleh :
Dewi Yuliana Sihite
NIM 409431007
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Dewi Yuliana Sihite dilahirkan di Sidikalang pada tanggal 24 Juli 1990.
Ibu bernama Rafiah Limbong dan ayah bernama Selamat Sihite S.Pd, dan
merupakan anak keempat dari 6 bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD
Negeri 037145 Lae Pinang dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis
melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri 1 Sidikalang dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis melajutkan sekolah ke MAN SIDIKALANG dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Negeri Medan. Aktif sebagai mahasiswa dan selama masa kuliah
penulis mendapatkan beasiswa PPA dari pihak UNIMED pada beberapa semester
perkuliahan. Pada masa kuliah, penulis juga aktif sebagai pengurus dalam
beberapa organisasi ekstrakurikuler yang berada di jurusan kimia dan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan diantaranya
Forum Silaturahmi Muslim Kimia (FORSIMKA). Karya tulis yang dihasilkan
adalah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang berjudul:
Pemanfaatan Daun Hantuang Sebagai Pollybag dalam Upaya Meningkatkan
Kreativitas Mahasiswa dan Masyarakat Dibidang Usaha dan Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT(Teams Games and Tournament) dengan Menggunakan
Media Peta Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Hidrokarbon di Kelas X SMA Negeri 1 Delitua T.P 2012/2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT (Teams Games Tournament) dengan Menggunakan Media Peta Konsep
Terhadap
Peningkatan
Hasil
Belajar
Siswa
pada
Materi
Pokok
Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs.Rahmat Nauli,M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir,M.S, Ibu Dra Nurmalis,M.Si,
dan Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si,M.Si, sebagai dosen-dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Jasmidi M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Alifuddin selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Delitua atas izin penelitian yang
diberikan kepada penulis dan kepada Bapak A. Sitanggang, Bapak M.P Lumban
Gaol, Ibu Khaina S.Pd, M.Si, serta siswa/siswi kelas X-1 dan X-7 SMA Negeri 1
Delitua yang telah membantu selama penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan
terima kasih kepada Ayahanda tercinta Selamat Sihite S.Pd, Bunda Rafiah
Limbong, Kakanda Renny A.M.Kes, Dessy F Sihite S.K.M, Arnita Sihite S.Kom,
Asri A.M.Kes, Bojol S.Pd, Marganda Sihite S.H, Adinda Kasa Nova Sihite, dan
Guntur Sihite serta saudara-saudara saya yang sudah berdoa dan memberikan
dorongan, semangat dan kasih sayangnya serta dana kepada saya untuk
v
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Shafira, Ulfani, Gaung, Devi Handayani, Ade Novia Mukena
dan Boy Rotua yang telah membantu ketika proses penelitian berlangsung yang
terus memberikan semangat kepada Penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada teman-teman saya : Winda, Adin, Rani, Ayu S, Herlina, Fitri,
Sajida, Nazwa, Al, Dio, Salsabila, Dedek, Lia Safitri, Ita, Hanni Lubis, Bang
Dolly, Kak Iroh, Ijum, Rianty, Wira, Erwin(Ulat), Kasih(kupu-kupu), Robina,
Hendrina, Sari Ayank, Samsidar, Rossa, Hermansyah, Dila, Beby, Tika, Erika,
dan Teman-teman di Kelas Kimia Pendidikan A stambuk 2009, Kelas Kimia
Pendidikan B 2009, Kelas Kimia Pendidikan Ekstensi 2009 dan kepada semua
pihak yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
DEWI YULIANA SIHITE
NIM 409431007
ii
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND
TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA
KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HIDROKARBON
Dewi Yuliana Sihite (409431007)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT(Team Games and Tournament) menggunakan
media peta konsep pada pokok bahasan Hidrokarbon di SMA Negeri 1 Deli Tua
kelas X tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 1 Deli Tua yang berjumlah 8 kelas. Sampel penelitian
ini sebanyak 2 (dua) kelas yaitu sebagai kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2
yang diambil dengan cara sampling purposif. Kelas eksperimen 1 diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media peta
konsep. Sementara kelas eksperimen 2 diajar dengan menggunakan model
konvensional menggunakan media peta konsep. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif
tipe TGT menggunakan media peta konsep (82.059±6.527) lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan media peta
konsep (77.188±6.082). Analisis statistik menunjukan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan mengunakan media peta konsep lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dengan menggunakan media
peta konsep (pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak / pihak kanan diperoleh
nilai t hitung > ttabel yaitu 2.658> 1.658). Dengan melihat keberhasilan pengajaran
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media
peta konsep maka perlu diaplikasikan penelitian ini dalam pengajaran materi
kimia lainnya ataupun diluar mata pelajaran lainnya.
Kata kunci : Teams Games And Tournament(TGT), Media Peta Konsep
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Rumusan Masalah
5
1.4. Batasan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Belajar
7
2.2.
Pengertian Hasil Belajar
8
2.3.
Karakteristik Pembelajaran Kimia
9
2.4.
Model Pembelajaran
9
2.5.
Model Pembelajaran kovensional
10
2.6.
Model Pembelajaran Kooperatif
10
2.7.
Model Pembelajaran TGT
11
2.8.
Media Pembelajaran
16
2.9.
Media Peta Konsep
17
vii
2.10. Deskripsi Materi Hidrokarbon
21
2.10.1 Kekhasan Atom Karbon
21
2.10.2 Penggolongan Hidrokarbon
23
2.11. Kerangka Konseptual
32
2.12. Hipotesis Penelitian
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
34
3.3. Variabel Penelitian
34
3.4. RancanganPenelitian
37
3.5. Teknik analisis data
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Validitas Test
43
43
4.1.2. Reliabilitas Test
43
4.1.3. Tingkat Kesukaran
43
4.1.3. Daya Pembeda
44
4.2. Penyajian dan Pengolahan Data Hasil Tes
44
4.2.1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir
44
4.2.2. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
45
4.2.3. Uji Normalitas
46
4.2.4. Uji Homogenitas
46
4.2.5. Uji Gain (Peningkatan Hasil Belajar)
47
4.2.6. Uji Hipotesis
48
4.3. Pembahasan
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
55
5.2. Saran
55
Daftar Pustaka.
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Singkatan TataNma
23
Tabel 2.2 Rumus Molekul dan Alkana
24
Tabel 2.3 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkena
27
Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkuna
29
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
37
Tabel 4.1 Hasil Pre-test dan Post-test
44
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalias
46
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas
47
Tabel 4.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar
47
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis
48
.
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Penempatan pada Meja Turnamen
13
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
39
Gambar 4.1 Hasil Pre Tes Dan Pos Tes
44
Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Ekperimen
45
Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Kedua Sampel
48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
56
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
61
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal
73
Lampiran 4 Soal
75
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal
83
Lampiran 6 Soal Valid
84
Lampiran 7 Jawaban Soal Valid
88
Lampiran 8 Peta Konsep
89
Lampiran 9 Evaluasi Peta Konsep
90
Lampiran 10 Soal Tournament
93
Lampiran 11 Jawaban Tournament
105
Lampiran 12 Lembar Observasi
116
Lampiran 13 Sertifikat
117
Lampiran 14 Kisi-Kisi Soal Valid
118
Lampiran 15 Validitas Test
120
Lampiran 16 Tabel Validasi
122
Lampiran 17 Reliabilitas Tes
124
Lampiran 18 Tabel Reliabilitas
125
Lampiran 19 Tingkat Kesukaran
127
Lampiran 20 Daya Beda
129
Lampiran 21 Tabulasi Nilai
131
Lampiran 22 Standart Deviasi
132
Lampiran 23 Normalitas Data
134
Lampiran 24 Homogenitas Data
138
Lampiran 25 Gain
140
Lampiran 26 Uji Hipotesis
145
Lampiran 27 Perhitungan Lembar Observasi
147
Lampiran 28 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
153
xi
Lampiran 29 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
154
Lampiran 30 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
155
Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
156
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian
157
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru kimia SMA Negeri 2
Sidikalang ternyata peningkatan hasil belajar kimia masih sangat rendah. Hal ini
tampak dari masih banyak siswa yang masih belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dari tahun ketahun. Siswa yang
dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal 70.
Beberapa kelemahan pembelajaran kimia diatas menurut Rumansyah (2003)
antara lain karena dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher
center), guru masih banyak menerapkan metode ceramah sebagai sarana untuk
mentransfer pengetahuan sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung, dan para guru memberikan penjelasan
yang kurang cukup akan tujuan dan kegunaan suatu konsep pembelajaran kimia
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki
pembelajaran kimia menjadi lebih menarik dan menghasilkan peningkatan hasil
belajar siswa yang maksimal. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan aktif
siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus terlibat aktif dalam pengoperasian
alat atau berlatih menggunakan objek konkrit dalam proses pembelajaran sehingga
siswa didorong untuk menyelesaikan masalah konsep nyata melalui penerapan
konsep-konsep dan fakta-fakta yang mereka pelajari.
Pengajaran selama ini disajikan dalam kegiatan belajar mengajar kurang
menarik dan terkesan sangat sulit. Hal serupa penulis temukan ketika
melaksanakan Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT). Bahwa tidak semua
peserta didik mampu menguasai mata pelajaran kimia yang diajarkan karena
keterbatasan fasilitas yang digunakan untuk membuat kimia lebih dekat dengan
kehidupan sehingga siswa sulit untuk memahami pelajaran kimia serta proses
belajar yang tidak berorientasi pada kompetensi sehingga siswa merasa bosan dan
jenuh. Padahal, amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang
digunakan sebagai acuan dalam mengajar menyatakan bahwa siswa harus
1
2
diarahkan kedalam suasana iklim pembelajaran yang kondusif dan berperan aktif
dalam pembelajaran dikelas. Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim
yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman, dan tertib yang akan
mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
bermakna (Mulyasa, 2010). Pemberlakuan KTSP mengamanahkan bahwa
pembelajaran harus berbasis pada siswa sehingga terjadi perubahan dari
pembelajaran absolute dimana guru adalah segala-galanya menjadi pembelajaran
konstruktivisme yang menganggap siswa telah memiliki pengetahuan awal
sehingga tugas guru hanya sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator (Mulyasa,
2010).
Hasil penelitian Laialan Afrina menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT(Teams Games and Tournament) berpengaruh terhadap
motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test terhadap post-test
sebesar 30,63%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Purwitasari (2008)
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) memiliki berpengaruh terhadap motivasi belajar dan peningkatan
hasil belajar siswa. Dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Lubis (2009)
menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) memiliki peningkatan hasil belajar sebesar 60,8% dibandingkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD peningkatannya hanya sebesar
50,3%. Penelitian yang dilakukan Tryani (2007), menyatakan bahwa keaktifan
belajar matematika siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif TGT (Teams Games and Tournament) menunjukkan bahwa rata-rata
seluruh aspek keaktifan belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Lenny
(2009) hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam upaya meningkatkan motivasi belajar.
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi pembelajaran dan salah
satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
TGT (Teams Games and Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 4-6 siswa. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok,
3
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang
berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai
materi pelajaran (Slavin, 2005).
Pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan dapat
dilaksanakan dengan mengadopsi beberapa media. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media peta konsep. Media peta konsep adalah suatu model
belajar yang memvisualisasikan bagaimana konsep-konsep saling berikatan
dengan menggunakan kata-kata penghubung membentuk proporsi-proporsi
bermakna. Media belajar peta konsep bertujuan untuk membimbing siswa belajar
tentang bagaimana cara belajar bermakna, landasan teoritis ini bertumpu pada
teori belajar Ausabel yang pada prinsipnya adalah belajar bermakna yang
bertentangan dengan belajar hapalan. Dengan peta konsep siswa harus dapat
mengurangi cara belajar yang kebanyakan menghapal dan meningkatkan cara
belajar siswa yang bermakna serta dapat mengungkapkan konsep-konsep atau
aspek-aspek pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif siswa akan lebih
termotivasi dan meningkatkan pemahamannya. Berdasarkan hasil penelitian
Hutabarat (2010) pada pokok bahasan Struktur Atom di SMA Negeri 1 Sibolga
tahun ajaran 2009/2010 menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw menggunakan peta konsep dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa
dengan presentase 23,50%. Sinaga (2009) dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media peta konsep dan model alat peraga pada materi Struktur
Atom. Masing-masing kelas meningkat, pada kelas eksperiment meningkat
sebesar 44,75% dan 20,5% untuk kelas kontrol. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Yenni (2008) pengajaran yang diberikan kepada siswa dengan
menggunakan media peta konsep menunjukkan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan pengajaran tanpa menggunakan peta konsep. Dimana
prestasi siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan media peta konsep
mengalami peningkatan sebesar 5,023% dan pengajaran yang tidak menggunakan
peta konsep sebesar 1,614%. Dalam suatu peta konsep, konsep dihubungkan
dengan mengaitkan kata-kata membentuk proposisi. Dengan mengembang kaitkan
4
antara konsep proposisi ini pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan konsepkonsep yang memiliki makna yang dilekatkan pada peta yang disajikan. Dasar
untuk membuat peta konsep dari suatu pengetahuan ilmiah merupakan
kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan menghubungkan bagian penting
menuju konsep umum. Berdasarkan penjelasan ini, peneliti memilih peta konsep
sebagai media yang mendukung dalam pembelajaran. Hidrokarbon merupakan
materi pokok yang dipelajari dikelas X SMA semester II. Materi Hidrokarbon
adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam
materi Hidrokarbon banyak mengandung konsep yang kompleks dan teori-teori
yang bersifat abstrak sehingga sukar dipahami oleh siswa. Untuk itu diperlukan
metode dan media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran Hidrokarbon. Dengan
menggabungkan media peta konsep kedalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games and Tournament) pada materi pokok Hidrokarbon diharapkan
akan memberikan variasi terhadap penggunaan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan serta tidak membosankan sehingga
siswa lebih termotivasi belajar kimia(Slavin, 2005).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT (Teams
Games and Tournament) dengan Menggunakan Media Peta Konsep
Terhadap
Peningkatan
Hasil
Belajar
Siswa
pada
Pokok
Bahasan
Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah
yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa untuk pelajaran kimia masih rendah
2. Siswa mengganggap kimia merupakan pelajaran yang sulit dan
menjenuhkan
3. Penggunaan model pembelajaran koperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) untuk meningkatkan aktivitas siswa sehingga dapat
meningkatan hasil belajar
5
4. Pemilihan media peta konsep yang menarik dalam pembelajaran sehingga
siswa termotivasi untuk belajar Hidrokarbon
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup permasalahan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah peningkatan hasil belajar
kimia siswa SMA yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran
koperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament) dengan menggunakan media
peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional menggunakan media peta konsep?
1.4. Batasan Masalah
Untuk mempermudah memahami permasalahan serta mempermudah
pelaksanaan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu :
1.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Deli Tua T.A
2012-2013
2.
Materi yang diajarkan adalah hidrokarbon
3.
Model yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif tipe TGT
(Teams Games and Tournament) dengan menggunakan media peta
konsep dikelas eksperiment 1 dan model pembelajaran konvensional
menggunakan media peta konsep dikelas eksperimen 2
4.
Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pretest dan post-test
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa SMA kelas X pada materi pokok Hidrokarbon yang diajarkan dengan
menggunakan model
pembelajaran koperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) dengan menggunakan peta konsep di SMA Negeri 1 Delitua Tahun
Ajaran 2012/2013.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat
memilih media dan model pembelajaran alternative yang tepat dalam
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan pokok bahasan Hidrokarbon.
2. Bagi peneliti sebagai calon pendidik, dapat menjadi bahan acuan dan bekal
untuk terjun kedunia pendidikan
3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar dengan adanya model dan
media yang menarik.
1.7. Defenisi Operasional
1. (TGT) Teams Games Tournamentadalah model pembelajaran kooperatif
yang didalamnya terdapat tournament atau pertandingan pada akhir
pelajaran. Dimana dalam kelompok tersebut siswa digolongkan dari
tingkat kognitifnya yaitu yang berkemampuan rendah, sedang, pintar.
2. Media peta konsep adalah model belajar yang memvisualisasikan
bagaimana konsep-konsep saling berikatan dengan menggunakan katakata penghubung membentuk proporsi-proporsi bermakna. Media belajar
peta konsep bertujuan untuk membimbing siswa belajar tentang
bagaimana cara belajar bermakna, landasan teoritis ini bertumpu pada
teori belajar Ausabel yang pada prinsipnya adalah belajar bermakna yang
bertentangan dengan belajar hapalan. Sehingga kemampuan siswa dalam
asas perbedaan individu lebih diperhatikan.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab ke-IV, maka
kesimpulan sebagai berikut terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar
kimia pada subpokok bahasan Hidrokarbon menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament) menggunakan media peta
konsep
sebesar
75.610%
daripada
menggunakan
model
pembelajaran
konvensional menggunakan media peta konsep sebesar 68.095% pada siswa kelas
X SMA Negeri 1 Delitua tahun ajaran 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi siswa, peran teman sebaya yang diterapkan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat berpengaruh dalam keaktifan
siswa saat proses belajar mengajar berlangsung, penguasaan materi yang
diberikan, menjalin komunikasi yang baik antar sesama siswa, membuat
pembelajaran lebih jelas dan menarik dan terutama meningkatkan kualitas
mengajar.
2. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT menggunakan media peta konsep mampu meningkatkan kreativitas
dan kerjasama belajar siswa sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai
secara optimal khususnya pada pokok bahasan Hidrokarbon.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar
dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan
khususnya pada mata pelajaran kimia.
55
55
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman., (2011), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Brady, James E., (1986), Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Dua., Bina
Rupa Aksara, Tanggerang.
Dahar, S., (1989), Langkah-Langkah Menyusun Peta Konsep, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah,S.B., Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi),
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah dan Zain, (2007) (http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metodeteam-games-tournamen-tgt/)
Eisenkraft, Arthur, (2003), Expanding the 5E Model, A Journal for High School
Science Educators Published by The National Science Teachers
Association The Science Teacher Vol. 70:6
Fessenden, Ralph., (1998), Kimia Organik, Terjemahan A.H Pudjaatmaka,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Holil, A,, (2009), Peta Konsep Untuk Mempermudah Konsep Sulit Dalam
Pembelajaran http://pkab wordpress.Com. mempermudah konsep sulitdalam-pembelajaran. htm (accessed Februari 2013)
Keenan,Charles W., (1998), Ilmu Kimia untuk Universitas, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Mudjiono, Dimyati, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Mulyana, (2010), Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi,Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Poerwadarminta,W.J.S,.(1986), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Pertama,
Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.
Rambe, L.N., (2006), Media Peta Konsep, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
56
Rhamadani, Mawar.; Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Skripsi, Prosiding
Agustus 2012
Rumansyah, Y., (2003), Prospek Penerapan Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Dalam Pembelajaranh Kimia Kalimantan selatan: http//:www. Pdk.
Go.id/jurnal/29/prospek penerapan pendekatan sains.htm
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran. Penerbit PT Raja Grafindo
Persada, Bandung.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian edisi
Pertama, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Sitorus, M., (2010), Kimia Organik Umum Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slamido, E., Sharon, (2011), Instructional Technology and Media for Learning
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan, PT
Prenada Media Group, Jakarta.
Slavin, Robert.E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik,
Penerbit Nusa Media, Bandung.
Slavin (2010), (http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-gamestournamen-tgt/).
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tersito, Bandung
UNSW (2012), (http://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2012/01/hakikatpembelajaran-kimia.html)
Wena, Made., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
TGT(TEAM GAMES AND TOURNAMEN) DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP
TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HIDROKARBON
Oleh :
Dewi Yuliana Sihite
NIM 409431007
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
RIWAYAT HIDUP
Dewi Yuliana Sihite dilahirkan di Sidikalang pada tanggal 24 Juli 1990.
Ibu bernama Rafiah Limbong dan ayah bernama Selamat Sihite S.Pd, dan
merupakan anak keempat dari 6 bersaudara. Pada tahun 1997 penulis masuk SD
Negeri 037145 Lae Pinang dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis
melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri 1 Sidikalang dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis melajutkan sekolah ke MAN SIDIKALANG dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Negeri Medan. Aktif sebagai mahasiswa dan selama masa kuliah
penulis mendapatkan beasiswa PPA dari pihak UNIMED pada beberapa semester
perkuliahan. Pada masa kuliah, penulis juga aktif sebagai pengurus dalam
beberapa organisasi ekstrakurikuler yang berada di jurusan kimia dan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan diantaranya
Forum Silaturahmi Muslim Kimia (FORSIMKA). Karya tulis yang dihasilkan
adalah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang berjudul:
Pemanfaatan Daun Hantuang Sebagai Pollybag dalam Upaya Meningkatkan
Kreativitas Mahasiswa dan Masyarakat Dibidang Usaha dan Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT(Teams Games and Tournament) dengan Menggunakan
Media Peta Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Hidrokarbon di Kelas X SMA Negeri 1 Delitua T.P 2012/2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT (Teams Games Tournament) dengan Menggunakan Media Peta Konsep
Terhadap
Peningkatan
Hasil
Belajar
Siswa
pada
Materi
Pokok
Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs.Rahmat Nauli,M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Murniaty Simorangkir,M.S, Ibu Dra Nurmalis,M.Si,
dan Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si,M.Si, sebagai dosen-dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Jasmidi M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang
sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Alifuddin selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Delitua atas izin penelitian yang
diberikan kepada penulis dan kepada Bapak A. Sitanggang, Bapak M.P Lumban
Gaol, Ibu Khaina S.Pd, M.Si, serta siswa/siswi kelas X-1 dan X-7 SMA Negeri 1
Delitua yang telah membantu selama penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan
terima kasih kepada Ayahanda tercinta Selamat Sihite S.Pd, Bunda Rafiah
Limbong, Kakanda Renny A.M.Kes, Dessy F Sihite S.K.M, Arnita Sihite S.Kom,
Asri A.M.Kes, Bojol S.Pd, Marganda Sihite S.H, Adinda Kasa Nova Sihite, dan
Guntur Sihite serta saudara-saudara saya yang sudah berdoa dan memberikan
dorongan, semangat dan kasih sayangnya serta dana kepada saya untuk
v
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Shafira, Ulfani, Gaung, Devi Handayani, Ade Novia Mukena
dan Boy Rotua yang telah membantu ketika proses penelitian berlangsung yang
terus memberikan semangat kepada Penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada teman-teman saya : Winda, Adin, Rani, Ayu S, Herlina, Fitri,
Sajida, Nazwa, Al, Dio, Salsabila, Dedek, Lia Safitri, Ita, Hanni Lubis, Bang
Dolly, Kak Iroh, Ijum, Rianty, Wira, Erwin(Ulat), Kasih(kupu-kupu), Robina,
Hendrina, Sari Ayank, Samsidar, Rossa, Hermansyah, Dila, Beby, Tika, Erika,
dan Teman-teman di Kelas Kimia Pendidikan A stambuk 2009, Kelas Kimia
Pendidikan B 2009, Kelas Kimia Pendidikan Ekstensi 2009 dan kepada semua
pihak yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2013
Penulis,
DEWI YULIANA SIHITE
NIM 409431007
ii
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND
TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA
KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HIDROKARBON
Dewi Yuliana Sihite (409431007)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT(Team Games and Tournament) menggunakan
media peta konsep pada pokok bahasan Hidrokarbon di SMA Negeri 1 Deli Tua
kelas X tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 1 Deli Tua yang berjumlah 8 kelas. Sampel penelitian
ini sebanyak 2 (dua) kelas yaitu sebagai kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2
yang diambil dengan cara sampling purposif. Kelas eksperimen 1 diajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media peta
konsep. Sementara kelas eksperimen 2 diajar dengan menggunakan model
konvensional menggunakan media peta konsep. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif
tipe TGT menggunakan media peta konsep (82.059±6.527) lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan media peta
konsep (77.188±6.082). Analisis statistik menunjukan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan mengunakan media peta konsep lebih tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dengan menggunakan media
peta konsep (pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak / pihak kanan diperoleh
nilai t hitung > ttabel yaitu 2.658> 1.658). Dengan melihat keberhasilan pengajaran
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media
peta konsep maka perlu diaplikasikan penelitian ini dalam pengajaran materi
kimia lainnya ataupun diluar mata pelajaran lainnya.
Kata kunci : Teams Games And Tournament(TGT), Media Peta Konsep
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Rumusan Masalah
5
1.4. Batasan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Belajar
7
2.2.
Pengertian Hasil Belajar
8
2.3.
Karakteristik Pembelajaran Kimia
9
2.4.
Model Pembelajaran
9
2.5.
Model Pembelajaran kovensional
10
2.6.
Model Pembelajaran Kooperatif
10
2.7.
Model Pembelajaran TGT
11
2.8.
Media Pembelajaran
16
2.9.
Media Peta Konsep
17
vii
2.10. Deskripsi Materi Hidrokarbon
21
2.10.1 Kekhasan Atom Karbon
21
2.10.2 Penggolongan Hidrokarbon
23
2.11. Kerangka Konseptual
32
2.12. Hipotesis Penelitian
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
34
3.3. Variabel Penelitian
34
3.4. RancanganPenelitian
37
3.5. Teknik analisis data
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Validitas Test
43
43
4.1.2. Reliabilitas Test
43
4.1.3. Tingkat Kesukaran
43
4.1.3. Daya Pembeda
44
4.2. Penyajian dan Pengolahan Data Hasil Tes
44
4.2.1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir
44
4.2.2. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
45
4.2.3. Uji Normalitas
46
4.2.4. Uji Homogenitas
46
4.2.5. Uji Gain (Peningkatan Hasil Belajar)
47
4.2.6. Uji Hipotesis
48
4.3. Pembahasan
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
55
5.2. Saran
55
Daftar Pustaka.
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Singkatan TataNma
23
Tabel 2.2 Rumus Molekul dan Alkana
24
Tabel 2.3 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkena
27
Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkuna
29
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
37
Tabel 4.1 Hasil Pre-test dan Post-test
44
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalias
46
Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas
47
Tabel 4.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar
47
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis
48
.
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Penempatan pada Meja Turnamen
13
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
39
Gambar 4.1 Hasil Pre Tes Dan Pos Tes
44
Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Ekperimen
45
Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Kedua Sampel
48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
56
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
61
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal
73
Lampiran 4 Soal
75
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal
83
Lampiran 6 Soal Valid
84
Lampiran 7 Jawaban Soal Valid
88
Lampiran 8 Peta Konsep
89
Lampiran 9 Evaluasi Peta Konsep
90
Lampiran 10 Soal Tournament
93
Lampiran 11 Jawaban Tournament
105
Lampiran 12 Lembar Observasi
116
Lampiran 13 Sertifikat
117
Lampiran 14 Kisi-Kisi Soal Valid
118
Lampiran 15 Validitas Test
120
Lampiran 16 Tabel Validasi
122
Lampiran 17 Reliabilitas Tes
124
Lampiran 18 Tabel Reliabilitas
125
Lampiran 19 Tingkat Kesukaran
127
Lampiran 20 Daya Beda
129
Lampiran 21 Tabulasi Nilai
131
Lampiran 22 Standart Deviasi
132
Lampiran 23 Normalitas Data
134
Lampiran 24 Homogenitas Data
138
Lampiran 25 Gain
140
Lampiran 26 Uji Hipotesis
145
Lampiran 27 Perhitungan Lembar Observasi
147
Lampiran 28 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
153
xi
Lampiran 29 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
154
Lampiran 30 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
155
Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
156
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian
157
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru kimia SMA Negeri 2
Sidikalang ternyata peningkatan hasil belajar kimia masih sangat rendah. Hal ini
tampak dari masih banyak siswa yang masih belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dari tahun ketahun. Siswa yang
dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal 70.
Beberapa kelemahan pembelajaran kimia diatas menurut Rumansyah (2003)
antara lain karena dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher
center), guru masih banyak menerapkan metode ceramah sebagai sarana untuk
mentransfer pengetahuan sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung, dan para guru memberikan penjelasan
yang kurang cukup akan tujuan dan kegunaan suatu konsep pembelajaran kimia
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki
pembelajaran kimia menjadi lebih menarik dan menghasilkan peningkatan hasil
belajar siswa yang maksimal. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan aktif
siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus terlibat aktif dalam pengoperasian
alat atau berlatih menggunakan objek konkrit dalam proses pembelajaran sehingga
siswa didorong untuk menyelesaikan masalah konsep nyata melalui penerapan
konsep-konsep dan fakta-fakta yang mereka pelajari.
Pengajaran selama ini disajikan dalam kegiatan belajar mengajar kurang
menarik dan terkesan sangat sulit. Hal serupa penulis temukan ketika
melaksanakan Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT). Bahwa tidak semua
peserta didik mampu menguasai mata pelajaran kimia yang diajarkan karena
keterbatasan fasilitas yang digunakan untuk membuat kimia lebih dekat dengan
kehidupan sehingga siswa sulit untuk memahami pelajaran kimia serta proses
belajar yang tidak berorientasi pada kompetensi sehingga siswa merasa bosan dan
jenuh. Padahal, amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang
digunakan sebagai acuan dalam mengajar menyatakan bahwa siswa harus
1
2
diarahkan kedalam suasana iklim pembelajaran yang kondusif dan berperan aktif
dalam pembelajaran dikelas. Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim
yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman, dan tertib yang akan
mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
bermakna (Mulyasa, 2010). Pemberlakuan KTSP mengamanahkan bahwa
pembelajaran harus berbasis pada siswa sehingga terjadi perubahan dari
pembelajaran absolute dimana guru adalah segala-galanya menjadi pembelajaran
konstruktivisme yang menganggap siswa telah memiliki pengetahuan awal
sehingga tugas guru hanya sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator (Mulyasa,
2010).
Hasil penelitian Laialan Afrina menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT(Teams Games and Tournament) berpengaruh terhadap
motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test terhadap post-test
sebesar 30,63%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Purwitasari (2008)
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) memiliki berpengaruh terhadap motivasi belajar dan peningkatan
hasil belajar siswa. Dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Lubis (2009)
menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) memiliki peningkatan hasil belajar sebesar 60,8% dibandingkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD peningkatannya hanya sebesar
50,3%. Penelitian yang dilakukan Tryani (2007), menyatakan bahwa keaktifan
belajar matematika siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif TGT (Teams Games and Tournament) menunjukkan bahwa rata-rata
seluruh aspek keaktifan belajar matematika siswa mengalami peningkatan. Lenny
(2009) hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam upaya meningkatkan motivasi belajar.
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi pembelajaran dan salah
satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
TGT (Teams Games and Tournament) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 4-6 siswa. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok,
3
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang
berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai
materi pelajaran (Slavin, 2005).
Pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan dapat
dilaksanakan dengan mengadopsi beberapa media. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media peta konsep. Media peta konsep adalah suatu model
belajar yang memvisualisasikan bagaimana konsep-konsep saling berikatan
dengan menggunakan kata-kata penghubung membentuk proporsi-proporsi
bermakna. Media belajar peta konsep bertujuan untuk membimbing siswa belajar
tentang bagaimana cara belajar bermakna, landasan teoritis ini bertumpu pada
teori belajar Ausabel yang pada prinsipnya adalah belajar bermakna yang
bertentangan dengan belajar hapalan. Dengan peta konsep siswa harus dapat
mengurangi cara belajar yang kebanyakan menghapal dan meningkatkan cara
belajar siswa yang bermakna serta dapat mengungkapkan konsep-konsep atau
aspek-aspek pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif siswa akan lebih
termotivasi dan meningkatkan pemahamannya. Berdasarkan hasil penelitian
Hutabarat (2010) pada pokok bahasan Struktur Atom di SMA Negeri 1 Sibolga
tahun ajaran 2009/2010 menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw menggunakan peta konsep dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa
dengan presentase 23,50%. Sinaga (2009) dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media peta konsep dan model alat peraga pada materi Struktur
Atom. Masing-masing kelas meningkat, pada kelas eksperiment meningkat
sebesar 44,75% dan 20,5% untuk kelas kontrol. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Yenni (2008) pengajaran yang diberikan kepada siswa dengan
menggunakan media peta konsep menunjukkan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan pengajaran tanpa menggunakan peta konsep. Dimana
prestasi siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan media peta konsep
mengalami peningkatan sebesar 5,023% dan pengajaran yang tidak menggunakan
peta konsep sebesar 1,614%. Dalam suatu peta konsep, konsep dihubungkan
dengan mengaitkan kata-kata membentuk proposisi. Dengan mengembang kaitkan
4
antara konsep proposisi ini pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan konsepkonsep yang memiliki makna yang dilekatkan pada peta yang disajikan. Dasar
untuk membuat peta konsep dari suatu pengetahuan ilmiah merupakan
kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan menghubungkan bagian penting
menuju konsep umum. Berdasarkan penjelasan ini, peneliti memilih peta konsep
sebagai media yang mendukung dalam pembelajaran. Hidrokarbon merupakan
materi pokok yang dipelajari dikelas X SMA semester II. Materi Hidrokarbon
adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam
materi Hidrokarbon banyak mengandung konsep yang kompleks dan teori-teori
yang bersifat abstrak sehingga sukar dipahami oleh siswa. Untuk itu diperlukan
metode dan media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran Hidrokarbon. Dengan
menggabungkan media peta konsep kedalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games and Tournament) pada materi pokok Hidrokarbon diharapkan
akan memberikan variasi terhadap penggunaan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan serta tidak membosankan sehingga
siswa lebih termotivasi belajar kimia(Slavin, 2005).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT (Teams
Games and Tournament) dengan Menggunakan Media Peta Konsep
Terhadap
Peningkatan
Hasil
Belajar
Siswa
pada
Pokok
Bahasan
Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah
yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar siswa untuk pelajaran kimia masih rendah
2. Siswa mengganggap kimia merupakan pelajaran yang sulit dan
menjenuhkan
3. Penggunaan model pembelajaran koperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) untuk meningkatkan aktivitas siswa sehingga dapat
meningkatan hasil belajar
5
4. Pemilihan media peta konsep yang menarik dalam pembelajaran sehingga
siswa termotivasi untuk belajar Hidrokarbon
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup permasalahan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah peningkatan hasil belajar
kimia siswa SMA yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran
koperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament) dengan menggunakan media
peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional menggunakan media peta konsep?
1.4. Batasan Masalah
Untuk mempermudah memahami permasalahan serta mempermudah
pelaksanaan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu :
1.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Deli Tua T.A
2012-2013
2.
Materi yang diajarkan adalah hidrokarbon
3.
Model yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif tipe TGT
(Teams Games and Tournament) dengan menggunakan media peta
konsep dikelas eksperiment 1 dan model pembelajaran konvensional
menggunakan media peta konsep dikelas eksperimen 2
4.
Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pretest dan post-test
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa SMA kelas X pada materi pokok Hidrokarbon yang diajarkan dengan
menggunakan model
pembelajaran koperatif tipe TGT (Teams Games and
Tournament) dengan menggunakan peta konsep di SMA Negeri 1 Delitua Tahun
Ajaran 2012/2013.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat
memilih media dan model pembelajaran alternative yang tepat dalam
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan pokok bahasan Hidrokarbon.
2. Bagi peneliti sebagai calon pendidik, dapat menjadi bahan acuan dan bekal
untuk terjun kedunia pendidikan
3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar dengan adanya model dan
media yang menarik.
1.7. Defenisi Operasional
1. (TGT) Teams Games Tournamentadalah model pembelajaran kooperatif
yang didalamnya terdapat tournament atau pertandingan pada akhir
pelajaran. Dimana dalam kelompok tersebut siswa digolongkan dari
tingkat kognitifnya yaitu yang berkemampuan rendah, sedang, pintar.
2. Media peta konsep adalah model belajar yang memvisualisasikan
bagaimana konsep-konsep saling berikatan dengan menggunakan katakata penghubung membentuk proporsi-proporsi bermakna. Media belajar
peta konsep bertujuan untuk membimbing siswa belajar tentang
bagaimana cara belajar bermakna, landasan teoritis ini bertumpu pada
teori belajar Ausabel yang pada prinsipnya adalah belajar bermakna yang
bertentangan dengan belajar hapalan. Sehingga kemampuan siswa dalam
asas perbedaan individu lebih diperhatikan.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab ke-IV, maka
kesimpulan sebagai berikut terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar
kimia pada subpokok bahasan Hidrokarbon menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament) menggunakan media peta
konsep
sebesar
75.610%
daripada
menggunakan
model
pembelajaran
konvensional menggunakan media peta konsep sebesar 68.095% pada siswa kelas
X SMA Negeri 1 Delitua tahun ajaran 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi siswa, peran teman sebaya yang diterapkan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat berpengaruh dalam keaktifan
siswa saat proses belajar mengajar berlangsung, penguasaan materi yang
diberikan, menjalin komunikasi yang baik antar sesama siswa, membuat
pembelajaran lebih jelas dan menarik dan terutama meningkatkan kualitas
mengajar.
2. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT menggunakan media peta konsep mampu meningkatkan kreativitas
dan kerjasama belajar siswa sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai
secara optimal khususnya pada pokok bahasan Hidrokarbon.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar
dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan
khususnya pada mata pelajaran kimia.
55
55
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman., (2011), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Brady, James E., (1986), Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Dua., Bina
Rupa Aksara, Tanggerang.
Dahar, S., (1989), Langkah-Langkah Menyusun Peta Konsep, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah,S.B., Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi),
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah dan Zain, (2007) (http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metodeteam-games-tournamen-tgt/)
Eisenkraft, Arthur, (2003), Expanding the 5E Model, A Journal for High School
Science Educators Published by The National Science Teachers
Association The Science Teacher Vol. 70:6
Fessenden, Ralph., (1998), Kimia Organik, Terjemahan A.H Pudjaatmaka,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Holil, A,, (2009), Peta Konsep Untuk Mempermudah Konsep Sulit Dalam
Pembelajaran http://pkab wordpress.Com. mempermudah konsep sulitdalam-pembelajaran. htm (accessed Februari 2013)
Keenan,Charles W., (1998), Ilmu Kimia untuk Universitas, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Mudjiono, Dimyati, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Mulyana, (2010), Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi,Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Poerwadarminta,W.J.S,.(1986), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Pertama,
Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.
Rambe, L.N., (2006), Media Peta Konsep, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
56
Rhamadani, Mawar.; Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Skripsi, Prosiding
Agustus 2012
Rumansyah, Y., (2003), Prospek Penerapan Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Dalam Pembelajaranh Kimia Kalimantan selatan: http//:www. Pdk.
Go.id/jurnal/29/prospek penerapan pendekatan sains.htm
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran. Penerbit PT Raja Grafindo
Persada, Bandung.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian edisi
Pertama, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Sitorus, M., (2010), Kimia Organik Umum Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slamido, E., Sharon, (2011), Instructional Technology and Media for Learning
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan, PT
Prenada Media Group, Jakarta.
Slavin, Robert.E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik,
Penerbit Nusa Media, Bandung.
Slavin (2010), (http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-gamestournamen-tgt/).
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tersito, Bandung
UNSW (2012), (http://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2012/01/hakikatpembelajaran-kimia.html)
Wena, Made., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.