PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWER POINT TERHADAPA HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X SMA NEGERI 3 MEDAN.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA
POWER POINT TERHADAPA HASIL BELAJAR SISWA
PADA POKOK BAHASAN KONSEP REAKSI REDOKS
KELAS X SMA NEGERI 3 MEDAN
Oleh :
Joe Kosasi Manurung NIM. 071244310033
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
(2)
(3)
RIWAYAT HIDUP
Joe Kosasi Manurung dilahirkan di Sibolga pada tanggal 11 Juli 1989. Ayah bernama Lisben Manurung dan ibu bernama Sopiana Hutabarat dan merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk SD RK 4 Kota Sibolga, dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2001, penulis masuk di SMP Negeri 1 Sibolga, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Sibolga dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Kegiatan yang diikuti penulis selama dalam perkuliahan Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia (IKBKK).
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Media Power Point terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Reaaksi Redoks Kelas X SMA Negeri 3 Medan. Yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang tidak telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan sara-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Drs. Ani Sutiani, M.Si, Ibu Drs. Nurmalis, M.Si, selaku Dosen Penguji dan mentor terbaik yang telah banyak memberikan saran dan masukan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak DR. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan dan semua Dosen di Jurusan Kimia yang telah banyak membimbing selama perkuliahan. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D selaku Dekan FMIPA dan seluruh stafnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Medan serta Ibu Lisbeth, S.Pd selaku guru kimia SMA Negeri 3 Medan dan siswa/I kelas X MIA10 dan X
MIA11 SMA Negeri 3 Medan yang mendukung penyusunan skripsi ini.
Teristimewa kepada Ayahanda Lisben Manurung, dan Ibunda Sopiana Hutabarat yang begitu baik, sabar membimbing penulis dan selalu memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang Oloan Kanna Sakti Manurung dan adik-adik (Andri Aprilla Manurung,, Yesika Theresia Manurung, Jeriko Pratama Manurung, Jeremi Manurung, agresi Christin Manurung). Tidak lupa penulis juga mengucapkan terma kasih kepada Vicky Andri Silviter Hutauruk S.Pd sebagai rekan yang telah banyak mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Ucapan terima kasih kepada
(5)
v
sahabat terkasih Maya Novriyanti Pakpahan yang selalu memberikan dukungan motivasi kepada penulis sampai selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan, maupun kualitas. Oleh karna itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripssi ini bermanfaat dalam meperkaya ilmu pendidikan pembaca sekalian.
Medan, 1 Oktober 2014
Penulis
(6)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWER POINT
TERHADAPA HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP REAKSI REDOKS
KELAS X SMA NEGERI 3 MEDAN
Joe Kosasi Manurung 071244310033
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media power point terhadap hasil belajar siswa pada pokok konsep reaksi redoks yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 3 Medan yang terdiri dari 14 kelas. Sampel diambil secara acak dan diperoleh sampel untuk kelas eksperimen (10 MIA 11) sebanyak 40 siswa dan kelas control (X MIA10) sebanyak
40 siswa. Instrument yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 22 soal yang sudah divalidasi terlebih dahulu.
Hasil analisis data menunjukkan pretest kelas eksperimen (32,23 ± 10,89) dan pretest kelas kontrol (31,25 ± 12,58). Setelah dilakukan uji -t’ dengan taraf signifikan α = 0,05, maka diperoleh t’ hitung = 0,36 < t’ tabel = 1,994. Karena t’hitung
< t’tabel sehingga dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan posttest kelas eksperimen (74,82 ± 11,36) dan posttest kelas kontrol (66,35 ± 12,83). Setelah dilakukan uji –t’ diperoleh t’hitung= 3,08 dan t’tabel = 1,664. Karena
t’hitung lebih besar t’tabel sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar kimia siswa
(7)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Penelitian 7
BAB II PENELITIAN
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Hakekat Belajar Kimia 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.2. Pendekatan Konstruktivisme 15
2.3. Pembelajaran Kooperatif 17
2.3.1. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT 21
2.4. Analisis Materi 26
2.5. Hipotesis Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 38
3.2. Populasi dan Sampel 38
3.3. Variabel Penelitian 38
3.4. Instrumen Penelitian 39
3.5. Rancangan Penelitian 42
3.6. Teknik Pengumpulan Data 44
(8)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data Instrumen Penelitian 48
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 49
4.3. Analisa Data Hasil Penelitian 51
4.4. Pembahasan
52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 56
5.2. Saran 56
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar 18
Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 20
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 42
Tabel 4.1. Data Ringkas Hasil Pretest Siswa 50
Tabel 4.2. Data Ringkas Hasil Postest Siswa 50
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen 23
Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT 25
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan pembelajaran 59
Lampiran 2. Desain Model Pembelajaran Kooperatif TGT 80
Lampiran 3. Instrumen Tes (Pre – Post Test) 81
Lampiran 4. Kunci Jawaban dan Analisis Kisi Soal 88
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa – 1 90
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa – 2 92
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa – 3 94
Lampiran 8. Soal Game – 1 96
Lampiran 9. Soal Game – 2 100
Lampiran 10. Soal Game – 3 104
Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Game 109
Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas Tes 110
Lampiran 13. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 113
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 116
Lampiran 15. Perhitungan Uji Daya Beda 119
Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
dan Kontrol 125
Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians
Kelas Eksperimen dan Kontrol 129
Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas 131
Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas 135
Lampiran 20. Perhitungan Uji Hipotesis 138
Lampiran 21. Pembagian Kelompok TGT dan Penghargaan yang
Diperoleh 141
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 143
Lampiran 23. Tabel Nilai – Nilai r Product Moment 146
Lampiran 24. Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 147 Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai dalam Distribusi t (Tabel t) 148
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi suatu negara sama halnya dengan kebutuhan pangan, sandang dan papan, hanya saja pendidikan di negeri ini sangat jauh dari yang diharapkan, bahkan jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Hal ini sesuai dengan penelitian Human Development Program (HDR) yang dikeluarkan oleh United Nation Development Program (UNDP) tentang Human Development Index (HDI) pada tahun 2002 dimana Indonesia menempati peringkat ke 110 (seratus sepuluh) dari 179 (seratus tujuh puluh sembilan) negara. (Wadjdi,F, 2007). Fenomena tersebut telah memancing para pakarpendidikan untuk mengambil langkah strategis yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. (Sugiharti, 2008)
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik. (Bernabib, Imam 2008). Pendidikan ini dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. (Sagala, 2009)
Sehubungan dengan hal tersebut, guru sebagai tenaga pendidik hendaknya mampu memilih media yang tepat dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media, guru dapat memperkaya dan memperdalam proses pembelajaran di kelas sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia (Hamalik dalam Arsyad,2007:2)
(13)
Konsep reaksi redoks merupakan salah satu materi dalam pembelajaran kimia SMA semester II yang bersifat abstrak, banyak perhitungan dan pemahaman yang mendalam serta perkembangan konsepnya yang begitu cepat mulai dari konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, penerimaan dan pelepasan elektron, serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Faktor subtansial inilah yang membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep abstrak berupa definisi, ciri-ciri, dan kesulitan dalam soal hitungan. Di samping itu juga materi reaksi reduksi oksidasi terbagi ke dalam tiga level yaitu level makroskopis yang menunjukkan fenomena-fenomena kimia yang dapat diindera oleh mata seperti reaksi reduksi oksidasi pada perkaratan besi, level mikroskopis yang mereprentasikan tentang susunan dan pergerakan partikel zat pada fenomena perkaratan besi yang tidak langsung teramati oleh siswa, kemudian level simboliknya yang berupa gambar, perhitungan kimia, grafik dan komputasi (Russel, et al., 1997; Bowen, 1998 dalam Ikhsanuddin, 2007).
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi optimal. (Aunurrahman,2011:103)
Oleh karena itu, sudah menjadi tugas seorang guru sebagai orang yang diberi kepercayaan untuk mendukung mengembangkan kegiatan dalam pembelajaran sehingga tercapainya tujuan pendidikan. Adapun sebaiknya yang dilakukan seorang guru adalah dengan melakukan suatu inovasi dalam pembelajaran. Agar lebih melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, maka penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT). Menurut Slavin (2005), deskripsi dari komponen-komponen modelpembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) adalah presentasikelas, tim, permainan, turnamen, dan recognisi tim. Hal yang menarik dari Team Games Tournament (TGT) yang membedakannya dengan tipe
(14)
pembelajaran kooperatif tipe lain adalah turnamen akademik. Dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Game akademik ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim.
Berdasarkan hasil penelitian Irdam Mardiana (2007 : 81), diketahui bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dengan rata-rata 72,83 lebih baik dibandingkan prestasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan memiliki rata-rata 58,83.
Pada TGT terdapat unsur kegembiraan yang diperoleh dari penggunaanpermainan. Permainan pada model pembelajaran koopertif tipe Team GamesTournament (TGT) merupakan suatu pembelajaran joyfull learning atau suatu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan media permainan yang mudahdigunakan siswa. Menurut Steve (dalam Slavin,2005) permainan itu sendiri menciptakan warna positif di dalam kelas karena kesenangan para siswa terhadap permainan tersebut. (Slavin,2005). Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.
Selain model pembelajaran, guru juga harus memperhatikan media pembelajaran yang tepat digunakan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran akan berjalan lebih bermakna dengan pemilihan media yang sesuai. Media Power Point merupakan media yang dapat menarik keinginan siswa untuk lebih fokus terhadap materi yang sedang diajarkan. Media ini juga sangat tepat digunakan untuk menghemat durasi dalam pemberian materi awal.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Konsep Reaksi Redoks kelas X di SMA Negeri 3 Medan”.
(15)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Mutu pendidikan di Indonesia rendah.
2. Pengembangan model pembelajaran agar siswa dapat belajar secara aktif, khususnya pada materi pokok konsep reaksi oksidasi reduksi.
3. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru.
4. Penggunaan media yang tepat agar kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut: A. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 3 Medan B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media power point terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
C. Pokok Bahasan
Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian adalah konsep reaksi redoks.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah umum dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1) Apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media Power Point lebih tinggi dibanding penerapan model konvensional pada materi Konsep Reaksi Redoks?
(16)
2) Aspek kognitif manakah yang paling terkembangkan dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) tersebut?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media power point lebih tinggi dibanding penerapan model konvensional pada pokok bahasan konsep reaksi redoks
2) Untuk mengetahui aspek kognitif yang paling terkembangkan dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament {TGT} dengan media power point
1.6 Manfaat Penelitian 1) Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bacaan, informasi dan referensi bagi rekan mahasiswa khususnya program studi kimia untuk melakukan kegiatan penelitian sejenis maupun penelitian lanjutan tentang penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnament(TGT) dengan media power point.
2) Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan penelitian dengan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe TGT, mengetahui kelemahan dan kelebihannya.
b. Bagi guru mata pelajaran
1) Mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep reaksi redoks. 2) Memudahkan dalam mengambil nilai kognitif, afektif dan
(17)
c. Bagi siswa
1) Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia khususnya materi hidrokarbon.
2) Proses komunikasi lancar karena terjadi interaksi antara siswa dengan siswa dan antara guru dengan siswa.
3) Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) serta meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama, serta meningkatkan kepemimpinan siswa.
1. 7 Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan.
1) Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.(Nana Sudjana, 2004:22) 2) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik. (Slavin,2005)
3) Media Power Point adalah media visual yang menampilkan tulisan dan gambar yang bergerak. Media ini menekankan kemampuan siswa agar dapat lebih komunikatif, dan integratif. Alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.(Lee, 1996)
(18)
4) Materi pokok reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) adalah sebagai reaksi yang terjadi pada perubahan bilangan oksidasi dari unsur yang terlibat dalam reaksi tersebut. Oleh karena itu ciri khas utama dari reaksi ini adalah reaksi yang melibatkan serah terima elektron dalam reaksinya. (Utami, 2007)
(19)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata kelas didapat bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media power point terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA10 SMA Negeri 3 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media power point pada pokok bahasan konsep reaksi redoks kelas X SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 meningkat sebesar 35,10 di mana nilai rata-rata pretesnya sebesar 31,25 dan nilai rata-rata postesnya sebesar 66,35.
1.2. Saran
1. Bagi para guru, khususnya guru Bidang Studi Kimia agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Peneliti/calon guru, dapat menjadikan TGT sebagai model pembelajaran kooperatif yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan lain agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Arisandi, (2012), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament-tgt,
http://arisandi.com/2-model-pembelajaran-kooperatif-learning-tipe-teams-games-tournament-tgt/ (diakses 24 Januari 2012)
Aryani, Munte, dan Zaini, (2009), Strategi Pembelajaran Aktif, PT. Pustaka Insan Madani, Yogyakarta
Aryulina, Manaf, Muslim, dan Winarni., (2007), Kimia SMA dan MA Kelas X, Esis, Jakarta
Brotosiswojo., (2001), Hakekat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi, Depdiknas, Jakarta.
Darsono, M., dkk., (2000), Belajar dan Pembelajaran, IKIP Semarang press. Dimyati, dan Mudjiono, (2008), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Handayani, F, (2010), Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, Jurnal Penelitian Kependidikan th. 20 no. 2 : hal. 167-176
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Junaidi, I, (2009), Penerapan Strategi Pembelajaran TGT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Klasifikasi Invertebrata Bagi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kesesi Tahun Pelajaran 2006/2007, Widyatama, Volume 6 No. 3 : hal. 61-66
Nopiyanti, Rohendi, dan Sutarno, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Volume 3 No. 1 : hal 19-22
Riyanto,Y., (2009). Paradigma Baru Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV. Alfabeta, Bandung Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta
Simatupang, R., (2011).Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas X-1 SMA Negeri 19 Medan T.P. 2010/2011. Skripsi,FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P. M,, (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Unimed, Medan.
Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R., (2005). Cooperative Learning, Penerbit Erlangga, Jakarta Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
(21)
Suhadinet, (2008), Model Pembelajaran-Kooperatif Tipe TGT, http://WordPress,Com/2008/06/14/model pembelajaran-kooperatif tifeTGT/ (diakses 24 Januari 2012)
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning-Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Jogyakarta
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Yogyakarta
(1)
2) Aspek kognitif manakah yang paling terkembangkan dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) tersebut?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media power point lebih tinggi dibanding penerapan model konvensional pada pokok bahasan konsep reaksi redoks
2) Untuk mengetahui aspek kognitif yang paling terkembangkan dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament {TGT} dengan media power point
1.6 Manfaat Penelitian 1) Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bacaan, informasi dan referensi bagi rekan mahasiswa khususnya program studi kimia untuk melakukan kegiatan penelitian sejenis maupun penelitian lanjutan tentang penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnament(TGT) dengan media power point.
2) Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan penelitian dengan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe TGT, mengetahui kelemahan dan kelebihannya.
b. Bagi guru mata pelajaran
1) Mengetahui pola dan strategi pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep reaksi redoks. 2) Memudahkan dalam mengambil nilai kognitif, afektif dan
(2)
c. Bagi siswa
1) Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran kimia khususnya materi hidrokarbon.
2) Proses komunikasi lancar karena terjadi interaksi antara siswa dengan siswa dan antara guru dengan siswa.
3) Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) serta meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama, serta meningkatkan kepemimpinan siswa.
1. 7 Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran berbeda dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan.
1) Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.(Nana Sudjana, 2004:22) 2) Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
adalah salah satu model pembelajaran yang merupakan bagian dari metode belajar kooperatif, dimana siswa belajar dalam kelompoknya untuk mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan soal-soal turnamen akademik. (Slavin,2005)
3) Media Power Point adalah media visual yang menampilkan tulisan dan gambar yang bergerak. Media ini menekankan kemampuan siswa agar dapat lebih komunikatif, dan integratif. Alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.(Lee, 1996)
(3)
4) Materi pokok reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) adalah sebagai reaksi yang terjadi pada perubahan bilangan oksidasi dari unsur yang terlibat dalam reaksi tersebut. Oleh karena itu ciri khas utama dari reaksi ini adalah reaksi yang melibatkan serah terima elektron dalam reaksinya. (Utami, 2007)
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata kelas didapat bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media power point terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA10 SMA Negeri 3 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media power point pada pokok bahasan konsep reaksi redoks kelas X SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 meningkat sebesar 35,10 di mana nilai rata-rata pretesnya sebesar 31,25 dan nilai rata-rata postesnya sebesar 66,35.
1.2. Saran
1. Bagi para guru, khususnya guru Bidang Studi Kimia agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Peneliti/calon guru, dapat menjadikan TGT sebagai model pembelajaran kooperatif yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan lain agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Arisandi, (2012), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament-tgt, http://arisandi.com/2-model-pembelajaran-kooperatif-learning-tipe-teams-games-tournament-tgt/ (diakses 24 Januari 2012)
Aryani, Munte, dan Zaini, (2009), Strategi Pembelajaran Aktif, PT. Pustaka Insan Madani, Yogyakarta
Aryulina, Manaf, Muslim, dan Winarni., (2007), Kimia SMA dan MA Kelas X, Esis, Jakarta
Brotosiswojo., (2001), Hakekat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi, Depdiknas, Jakarta.
Darsono, M., dkk., (2000), Belajar dan Pembelajaran, IKIP Semarang press. Dimyati, dan Mudjiono, (2008), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Handayani, F, (2010), Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, Jurnal Penelitian Kependidikan th. 20 no. 2 : hal. 167-176
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Junaidi, I, (2009), Penerapan Strategi Pembelajaran TGT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Klasifikasi Invertebrata Bagi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kesesi Tahun Pelajaran 2006/2007, Widyatama, Volume 6 No. 3 : hal. 61-66
Nopiyanti, Rohendi, dan Sutarno, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Volume 3 No. 1 : hal 19-22
Riyanto,Y., (2009). Paradigma Baru Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV. Alfabeta, Bandung Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta
Simatupang, R., (2011).Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas X-1 SMA Negeri 19 Medan T.P. 2010/2011. Skripsi,FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P. M,, (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.
Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R., (2005). Cooperative Learning, Penerbit Erlangga, Jakarta Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito Bandung, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
(6)
Suhadinet, (2008), Model Pembelajaran-Kooperatif Tipe TGT, http://WordPress,Com/2008/06/14/model pembelajaran-kooperatif tifeTGT/ (diakses 24 Januari 2012)
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning-Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Jogyakarta
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Yogyakarta