38
Keterangan O : Tes awal dan tes akhir
X : Perlakuan dengan model pembelajaran POEW X : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMAN yang berada di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun pada semester genap tahun ajaran 20092010.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 5 kelas. Sampel diambil dua kelas yang dipilih secara acak dan diperlakukan
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pemilihan secara acak, maka kelas X
C
yang berjumlah 32 orang terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas X
B
yang berjumlah 29 orang sebagai kelas kontrol.
C. Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan studi pendahuluan
2. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
3. Melakukan uji coba instrumen tes dan menganalisis hasilnya.
4. Memperkenalkan pembelajaran dengan model pembelajaran POEW,
mengadakan pretest pada kelompok eksperimen dan kontrol. 5.
Menerapkan model pembelajaran POEW pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
6. Melakukan observasi keterlaksanaan model POEW. Yang menjadi observer
dalam penelitian ini adalah guru pendamping.
39
7. Memberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, menyebarkan
angket tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan model POEW. 8.
Melakukan analisis data tes awal, tes akhir, angket dan observasi. Seluruh rangkaian penelitian dilukiskan pada diagram alur sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Studi Pendahuluan Rumusan Masalah
O b
se rv
as i
Angket Uji Coba Instrumen
Pengolahan dan Analisis Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tes Akhir Tes Awal
Proses Pembelajaran dengan Model POEW
Pembelajaran Konvensional
Penyusunan Rencana Pembelajaran dengan Model POEW dan Rancangan Instrumen Penelitian
Temuan Kesimpulan
Studi Literatur: Model POEW, Penguasaan Konsep, Keterampilan Berpikir Kr
itis
40
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, berikut dikemukakan beberapa definisi
operasional: 1.
Model pembelajaran POEW adalah model pembelajaran yang dikembangkan dari model POE dan strategi TTW yang pelaksanaannya mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut: 1 Predict: membuat dugaan atau memprediksi. Guru menyajikan masalah fisika, kemudian siswa diminta membuat dugaan
sementara dan memikirkan alasan mengapa membuat dugaan seperti itu, 2 Observe: melakukan observasi dengan melakukan eksperimen tentang
masalah yang disajikan dapat juga melakukan pengukuran bila diperlukan, dan menguji apakah dugaannya benar atau salah, 3 Explain: siswa
menjelaskan hasil pengamatannya, 4 Write: siswa menuliskan hasil diskusinya dengan bahasa sendiri.
Untuk memantau keterlaksanaan model pembelajaran POEW dalam pembelajaran konsep kalor dilakukan observasi
dengan menggunakan format observasi. 2.
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran secara klasikal yang didominasi metode ceramah dan tanya jawab, guru cenderung lebih aktif
sebagai sumber informasi teacher centered, dan siswa mendengarkan, mencatat penjelasan guru. Siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran.
Siswa bekerja secara individual atau bekerja sama dengan teman yang duduk di sampingnya, kegiatan terakhir siswa mencatat materi yang diterangkan
guru dan diberi soal-soal pekerjaan rumah Ruseffendi, 1991.
41
3. Penguasaan konsep didefenisikan sebagai kemampuan siswa dalam
memahami konsep-konsep, baik secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Dahar, 1996. Penguasaan konsep dalam penelitian ini
adalah penguasaan siswa terhadap konsep kalor yang diukur melalui tes tertulis berbentuk pilihan ganda sebelum dan setelah pembelajaran. Tes
penguasaan konsep meliputi ranah kognitif taksonomi Bloom yang dibatasi pada tingkatan ingatan
C pemahaman C , aplikasi C dan analisis
C . 4.
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir kompleks menggunakan proses berpikir mendasar berupa penalaran logis untuk
menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan Costa, 1985. Keterampilan berpikir kritis yang diukur dalam penelitian ini meliputi: 1
Mendefinisikan istilah 2 Memutuskan suatu tindakan 3 Menerapkan prinsip 4 Kemampuan untuk memberikan alasan 5 Membuat kesimpulan.
5. Tanggapan siswa merupakan pendapat dan sikap yang menunjukkan
kecenderungan siswa terhadap fisika, penggunaan model pembelajaran POEW, dan soal-soal penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis
yang diberikan. 6.
Konsep kalor merupakan salah satu kajian fisika yang mencakup tentang pemuaian zat, perubahan wujud zat, dan perpindahan kalor. Dalam kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan KTSP untuk tingkat SMA konsep kalor berada dalam standar kompetensi 4 dan kompetensi dasar 4.1, 4.2 dan 4.3 yang
dipelajari di kelas X pada semester kedua Depdiknas, 2006.
42
E. Instrumen Penelitian