Variabel Penelitian EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di SMA N Kota Bukittinggi Tahun Ajaran 2010/2011.

6. Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar ranah afektif level responding pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct instruction dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran biasa resitasi. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar ranah afektif level responding pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct instruction dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran biasa resitasi. 7. Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar ranah afektif level valuing pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct instruction dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran biasa resitasi. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar ranah afektif level valuing pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct instruction dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran biasa resitasi.

H. Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki variabel bebas X yaitu model pembelajaran yang dibagi atas model pembelajaran direct instruction, dan model pembelajaran biasa resitasi sedangkan variabel terikat Y yaitu hasil belajar. Variabel hasil belajar dipecah menjadi 1 hasil belajar ranah kognitif level mengingat, 2 hasil belajar ranah kognitif level memahami, 3 hasil belajar ranah kognitif level menerapkan , 4 hasil belajar ranah kognitif level menganalisis, 5 hasil belajar ranah afektif level receiving, 6 hasil belajar ranah afektif level responding, dan 7 hasil belajar ranah afektif level valuing. Secara ringkas, disain penelitian digambarkan sebagai berikut : Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki variabel bebas X yaitu model pembelajaran yang dibagi atas model pembelajaran direct instruction, dan model pembelajaran biasa resitasi sedangkan variabel terikat Y yaitu hasil belajar. Variabel hasil belajar dipecah menjadi 1 hasil belajar ranah kognitif level mengingat, 2 hasil belajar ranah kognitif level memahami, 3 hasil belajar ranah kognitif level menerapkan , 4 hasil belajar ranah kognitif g. Gambar 1.1 Disain Penelitian Dari disain penelitian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa penelitian ini akan melihat pada kelas yang menggunakan model pembelajaran direct instruction, apakah, 1 hasil belajar ranah kognitif level mengingat, 2 hasil belajar ranah kognitif level memahami, 3 hasil belajar ranah kognitif level menerapkan, 4 hasil belajar ranah kognitif level menganalisis, 5 hasil belajar Variabel Bebas X Model Pembelajaran Direct Instruction Model Pembelajaran Biasa Resitasi Variabel Terikat Y 1. hasil belajar ranah kognitif level mengingat, 2. hasil belajar ranah kognitif level memahami, 3. hasil belajar ranah kognitif level menerapkan , 4. hasil belajar ranah kognitif level menganalisis, 5. hasil belajar ranah afektif level receiving, 6. hasil belajar ranah afektif level responding, dan 7. hasil belajar ranah afektif level valuing ranah afektif level receiving, 6 hasil belajar ranah afektif level responding, dan 7 hasil belajar ranah afektif level valuing terdapat perbedaan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran biasa resitasi. 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A . Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi yang menggunakan model pembelajaran direct instruction dibanding model pembelajaran biasa resitasi. Mcmillan dan Schumacher, 1997: 440 menjelaskan bahwa penelitian yang ingin membandingkan pengaruh satu kondisi pada satu kelompok dengan pengaruh dari kondisi berbeda pada kelompok kedua, digolongkan kepada penelitian eksperimen. Lebih lanjut Mc Millan dan Schumacher menjelaskan bahwa riset eksperimental memiliki beberapa karakteristik yaitu: 1 adanya penempatan subjek secara acak, 2 adanya perbandingan dua kelompok atau lebih ataupun seperangkat kondisi, 3 manipulasi langsung minimal pada satu variabel independent, 4 adanya alat ukur dari masing-masing variabel dependen 5 adanya manfaat statistik inferensial 6 adanya kontrol maksimum dari variabel asing. Dalam penelitian ini, siswa dibedakan atas dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas ini diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen digunakan model pembelajaran direct instruction, sedangkan kelas kontrol digunakan pembelajaran biasa resitasi. Furqon dan Emilia 2010 :14-20 menjelaskan bahwa penelitian eksperimen memiliki beberapa jenis; 1 pre experimental designs, desain eksperimen yang ini merupakan 66 desain yang paling lemah dalam mengontrol peubah-ubah yang potensial menjadi hipotesis rival, 2 true experimental designs, desain eksperimen yang ini merupakan yang paling bagus, namun mensyaratkan adanya pengelompokkan subjek secara acak ke dalam kelompok eksperimen atau kelompok kontrol random assignment. Kondisi ini berarti peserta didik harus diacak ke kelompok ekspermen atau kelompok kontrol, tidak menggunakan kelas yang sudah ada. 3 Quasi eksperimental designs, memiliki karakteristik yang sama dengan true experiment namun pada quasi- experiment tidak adanya random assignment Heppner, Wamfold dalam Furqon dan Emilia, 2010 :20 Desain eksperimental merupakan desain yang terkuat karena mampu mengontrol hampir semua invaliditas internal Mcmillan dan Schumacher, 1997: 467 , namun dalam konteks sosial dan pendidikan, pengacakan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol random assignment sulit dilakukan, sukar atau sangat mahal maka peneliti menggunakan kelompok atau kelas yang telah terbentuk sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini tidak melakukan Random Assignment, namun langsung menggunakan kelas yang sedang berlangsung sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, oleh karena itu penelitian ini tergolong kepada eksperimen kuasi Furqon dan Emilia, 2010:20. Adanya istilah quasi eksperimental karena tidak adanya true experiment, dan desain quasi ekperimen lebih kuat dibanding pre-experimental Mcmillan dan Schumacher, 1997: 467 67

B. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kalas II Cawu I Pokok Bahasan Struktur Tumbuhan di SMU Negeri Arjasa Tahun Pelajaran 1998/1999

0 2 13

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 16 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 7 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI CAHAYA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR T.P. 2012/2013

0 8 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM ( Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 7 48

EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL MELALUI MODEL TPS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Natar Lampung Selatan Tahun Ajaran 2012/2013)

0 6 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP SELF EFFICACY DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Seputih Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi Pokok Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhad

1 9 66

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL EXCLUSIVE DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION Mitha Pratiwi Mahardika

0 0 8

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS X.5 SMA N 1 TALAMAU Yetrin SMA N 1 Talamau Email:yetringmail.com

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA BAGAN GARIS WAKTU

0 0 8