Uji Normalitas Data Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

commit to user 49 dependen dapat dijelaskan secara sempurna oleh variabel independen. Besarnya koefisien determinasi dapat dicari dengan rumusan sebagai berikut: MSE R ² = 1 - Nachrowi,2006:127 S y 2 Keterangan : R ² = nilai koefisien determinasi disesuaikan MSE = Mean Square ErrorResidual S y 2 = Sum Square Total n-1

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data akan digunakan alat uji Smirnov kolmogorof dengan bantuan SPSS. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi α = 5 Ghozali,2005:115.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel – variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Untuk menguji Multikolinearitas akan digunakan angka Variance Inflation commit to user 50 Factor VIF dan tolerance. Sebuah model regresi akan bebas dari Multikolinearitas apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,10 Ghozali,2005:92.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah varian dalam model regresi adalah sama. Uji ini akan dilakukan dengan uji glejser dengan bantuan Program SPSS. Model regresi menjadi model yang efisien apabila terjadi kesamaan varian atau tidak ada heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan dengan meregres variabel absolut nilai resdiual dengan variabel independen. Jika nilai uji t tidak signifikan maka tidak ada heteroskedastisitas Ghozali,2005:108

d. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat koealsi serial antar variabel gsnggusn. Untuk mengetahui hal tersebut akan digunakan angka Durbin Watson dalam tabel derajat kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu. Untuk menentukan apakah dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak dapat dilihat pada ketentuan berikut: Ghozali,2005:96 1 Apabila nilai DW dl maka ada korelasi positif antar variabel gangguan. commit to user 51 2 Apabila nilai DW terletak antara dl ≤ dw ≤ du maka tidak ada kesimpulan antar variabel gangguan. . 3 Apabila nilai DW terletak antara dl dw 4- du maka tidak ada korelasi positif maupun negatif antar variabel gangguan. . 4 Apabila nilai DW terletak antara 4- du ≤ d ≤ dl maka kita tidak dapat mengambil keputusan apa – apa antar variabel gangguan.. 5 Apabila nilai DW 4 - dl maka ada korelasi positif antar variabel gangguan. Nachrowi,2006:190 commit to user 52

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ø Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PD BKK Tanon Kabupaten Sragen merupakan perkembangan dari Badan Kredit Kecamatan untuk wilayah kecamatan Tanon Kabupaten Sragen, oleh karena itulah mengapa PD BKK Tanon Kabupaten Sragen masih memakai nama Bank Kredit Kecamatan. Bank Kredit Kecamatan Tanon sendiri, yang merupakan induk dari PD BKK Tanon Kabupaten Sragen tepatnya berdiri pada tanggal 31 Desember 1972. Tujuan daripada pendirian PD BKK Tanon Kabupaten Sragen adalah: a. Menunjang kelancaran penyediaan sarana produksi terutama permodalan dalam rangka pembangunan daerah pada umumnya dan pembangunan desa pada khususnya. b. Menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha bagi pengusaha ekonomi lemah didaerah pedesaan. Sebagai modal usaha pertama PD BKK Tanon Kabupaten Sragen mendapat modal dari Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Tengah, sebagai pemilik badan ini, mengingat PD BKK Tanon Kabupaten Sragen adalah salah satu BUMN, yaitu sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Dengan modal awal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal dan Pendapatan Nasabah Terhadap Kredit Bermasalah Pada PD.BPR BKK Jati Kudus

0 11 116

ANALISIS PROSEDUR PENYELAMATAN KREDIT NASABAH PADA PD. BPR DJOKO TINGKIR SRAGEN

0 21 43

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 8

Pengaruh jumlah pinjaman, jaminan kredit, jangka waktu pinjaman, skedul pembayaran, tingkat bunga pinjaman, dan pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

8 85 179

PENETAPAN SUKU BUNGA PADA KREDIT PEGAWAI DI PD. BPR BANK BOYOLALI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TAHUN 2012 - 2016.

0 0 17

PENGARUH GAJI, SUKU BUNGA, PELAYANAN, DAN PROSEDUR TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT PADA NASABAH BANK JATENG CABANG KUDUS

0 0 16

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, PENDAPATAN, STATUS PEKERJAAN, DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP JUMLAH PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Belinyu)

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh tingkat suku bunga, pendapatan, status pekerjaan, dan jangka waktu kredit terhadap jumlah pengambilan kredit - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 11

PENGARUH JUMLAH PINJAMAN, JAMINAN KREDIT, JANGKA WAKTU PINJAMAN, SKEDUL PEMBAYARAN, TINGKAT BUNGA PINJAMAN, DAN PELAYANAN PINJAMAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH

0 0 177