Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen

commit to user 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tijauan Teori

1. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting, karena setiap anggota masyarakat merupakan konsumen. Perilakunya sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan sebagai lembaga yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan dan mempertahankan konsumen. Konsumen dapat dikembangkan dan dipertahankan melalui strategi pemasaran. Dengan kata lain, keberhasilan suatu bisnis tergantung pada kualitas strategi pemasaran, dan kualitas strategi pemasaran bergantung pada pemahaman, pelayanan dan cara mempengaruhi konsumen untuk mencapai tujuan organisasi. Perilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa. Mengingat bahwa sebagian besar hidup kita mengkonsumsi produk-produk konsumtif, rekreasi, servis dan peralatan, maka dapat dikatakan bahwa perilaku commit to user 14 konsumen merupakan suatu bagian integral dari perilaku manusia dan ia dapat dipisahkan daripadanya. Perilaku konsumen consumer behavior dapat langsung didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa,termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dalam arti perilaku konsumen itu: a proses pengambilan keputusan, dan 2 kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Swasta dan Handoko, 2000 :10. Pengertian perilaku konsumen sering dikacaukan dengan pengertian perilaku pembeli buyer behavior, Padahal perilaku pembeli itu sendiri mengandung dua pengertian, yang pertama adalah bila diterapkan pada perilaku konsumen lebih menunjukkan kagiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlihat dalam pertukaran uang atau keyakinan lain dengan barang-barang dan jasa-jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan-kegiatan pertukaran itu. Pengertian kedua, mempunyai arti yang lebih khusus, yaitu perilaku langganan customer behavior, yang sering digunakan sebagai sebutan yang lebih inklusif ini tampak pada pembelian oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi industri, dan bermacam-macam tingkat penjualan commit to user 15 kembali oleh pedagang besar ataupun pedagang eceran. Perilaku pembelian oleh organisasi-organisasi industri dan lembaga-lembaga lainnya dalam beberapa aspek berbeda dengan perilaku pembelian individu, tetapi tidak semuanya. Karena pembelian yang dilakukan juga ditentukan oleh individu-individu yang memainkan dalam pekerjaannya di organisasi atau lembaga tersebut. b. Teori Perilaku Konsumen Mengetahui dan memahami proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, perlua dipelajari beberapa teori perilakua konsumen seperti: a. Teori Ekonomi Mikro Menurut teori tersebut keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Teori ekonomi mikro dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith. Ia telah mengembangkan suatu doktrin pertumbuhan ekonomi didasarkan atas prinsip bahwa manusia di dalam segala tindakannya didorong oleh kepentinagnnya sendiri. Sedangkan Jeremy Benham memandang manusia segabai makhluk yang memperhitungkan dan mempertimbangkan untuk rugi yang akan didapat dari segala tingkah laku yang akan dilakukan. commit to user 16 Teori ini kemudian disempurnakan oleh ahli-ahli ekonomi neoklasik, yaitu teori kepuasan marjinal oleh William dan Marshall di Inggris, Karl Menger di Austria serta Walras di Swiss. Konsep yang menganut teori marjinal ini dikembangkan oleh Marshall menjadi teori kepuasan modern seperti yang sekarang kita kenal. Menurut teori ini, kepuasan yang didapatkan sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk lain, melalui suatu perhitungan yang cermat terhadap konsekuensi dari setiap pembelian. b. Teori Psikologi Teori ini mendasarkan diri pada factor-faktor psikologi individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Pada pokoknya teori ini merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologi dalam menganalisa perilaku konsumen. Pada dasarnya manusia selalu di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan dasarnya, sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana dia tinggal dan hidup, serta nampak pada kegiatannya di waktu sekarang, tanpa mengabaikan pengaruh di waktu lampau atau antisipasinya untuk waktu mendatang. Ada beberapa teori yang termasuk dalam teori psikologi yaitu teori belajar dan teori psikoanaliti. commit to user 17 c. Teori Sosiologi Dalam teori sosiologi lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi lebih mengutamakan pada perilaku kelompok, bukannya perilaku individu.Keinginan dan perilaku seseorang sebagian dibentuk oleh kelompok masyarakat dimana ia ingin menjadi anggota, dan kelompok masyarakat dimana ia ingin menjadi anggota. Teori ini mengarahkan analisa perilaku pada kegiatan kelompok, seperti keluarga, teman-teman sekerja dan perkumpulan, dan sebagainya. Banyak orang yang inginmeniru pola social kelompok masyarakat yang langsung berada di atas kelompok dimana ia menjadi anggotanya. Perusahaan harus bisa menentukan mana diantara lapisan-lapisan sosial yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap permintaan akan produk yang ia hasilkan. d. Teori Antropologi Teori ini menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat. Namun yang lebih diutamakan bukan kelompok kecil seperti keluarga, tetapi kelompok besar atau kelompok yang ruang lingkupnya sangat luas. Termasuk di dalamnya antara lain kelompok kebudayaan, sub kultur dan kelas-kelas sosial. commit to user 18 Manajemen dapat mempelajari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut terhadap perilaku konsumen, karena faktor- faktor tersebut memainkan peranan yang amat penting dapam pembentukan sikap dan merupakan petunjuk penting mengenai nilai- nilai yang akan dianut oleh seorang konsumen.

2. Permintaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal dan Pendapatan Nasabah Terhadap Kredit Bermasalah Pada PD.BPR BKK Jati Kudus

0 11 116

ANALISIS PROSEDUR PENYELAMATAN KREDIT NASABAH PADA PD. BPR DJOKO TINGKIR SRAGEN

0 21 43

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 8

Pengaruh jumlah pinjaman, jaminan kredit, jangka waktu pinjaman, skedul pembayaran, tingkat bunga pinjaman, dan pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

8 85 179

PENETAPAN SUKU BUNGA PADA KREDIT PEGAWAI DI PD. BPR BANK BOYOLALI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TAHUN 2012 - 2016.

0 0 17

PENGARUH GAJI, SUKU BUNGA, PELAYANAN, DAN PROSEDUR TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT PADA NASABAH BANK JATENG CABANG KUDUS

0 0 16

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, PENDAPATAN, STATUS PEKERJAAN, DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP JUMLAH PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Belinyu)

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh tingkat suku bunga, pendapatan, status pekerjaan, dan jangka waktu kredit terhadap jumlah pengambilan kredit - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 11

PENGARUH JUMLAH PINJAMAN, JAMINAN KREDIT, JANGKA WAKTU PINJAMAN, SKEDUL PEMBAYARAN, TINGKAT BUNGA PINJAMAN, DAN PELAYANAN PINJAMAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH

0 0 177