Suku Bunga dan Jangka Waktu Kredit

commit to user 29

5. Suku Bunga dan Jangka Waktu Kredit

a. Pengertian Suku Bunga Bunga merupakan“ harga” yang harus dibayar apabila terjadi “pertukaran” antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti misalnya setahun lagi. Hutang piutang timbul karena terjadi “pertukaran” semacam ini. “pembeli” dari satu rupiah sekarang dan sekaligus “penjual” dari satu rupiah nanti dalah peminjam debitur, sedangkan “penjual” dari satu rupiah sekarang yang sekaligus juga “pembeli” satu rupiah nanti, adalah orang yang meminjamkan kreditur. Debitur harus membayar kepada kreditur “harga” dari pertukaran tersebut, dan harga ini adalah bunga yang dibayar debitur dan yang diterima kreditur Boediono, 1998:75-76 Tingkat bunga tidak pernah stabil; hari ini naik besok turun dan demikian seterusnya. Sejarah memperkenalkan fasilitas diskonto dan melalui operasi pasar terbukanya mengeluarkan Sertifikat Bank Indonesia SBI untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Dampak dari kebijakan tersebut, bank-bank umum pemerintah bebas menaikkan suku bunga deposito. Hal ini dimaksudkan agar dana masyarakat dapat digunakan untuk investasi sehingga terjadi kenaikan output. Langkah kebijakan ini mulai mengarah tercipta dan berfungsinya pasar uang lebih bebas. Perkembangan selanjutnya yaitu mulai dikenalkan pula Surat Berharga Pasar Uang SBPU sebagai salah satu alat pengendali jumlah uang commit to user 30 Pengertian tingkat suku bunga interest rate menurut Samuelson dan Nordhaus 1995:482 adalah sebagai berikut : The interest rate is the amount of interest paid per unit of time. In other words, people must pay for the opportunity to borrow money. The cost of borrowing money, measured in dollar per year per dollar borrowed, is the interest rate. Sedangkan menurut Bernstein dan Wild 1998:292: “Interest is composition for use money. It is the excess cah paid or collected beyond the money peicipal borrowed or loaned”. Penentuan tingkat bunga haruslah memperhatikan tingkat inflasi yang terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Fisher dalam Mankiw 2003;86 bahwa tingkat bunga nominal akan berubah karena dua alasan yaitu karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah jadi tingkat bunga nominal besarnya adalah penjumlahan dari tingkat bunga riil ditambah tingkat inflasi. Tingkat bunga nominal yang terdiri dari tingkat inflasi plus tingkat bunga riil dinyatakan pula oleh Taylor1998;521 : “Real interest rate is the interest rate minus the expected rate of inflation,it adjust the nominal interest rate for inflation. Nominal interest rate is the interest rate uncorrected for inflation”. Menurut Miskhin 2007:134, terdapat beberapa metode untuk meramalkan tingkat suku bunga pada lembaga keuangan, yaitu 1 sumber dana pinjaman, 2 kekuatan ekonomi, 3 peluang investasi, 4 tingkat inflasi yang diharapkan dan 5 pinjaman dan deficit pemerintah. commit to user 31 Peramalan dan perubahan suku bunga, mengakibatkan peningkatan harga barang secara riil dan berdampak kepada perubahan inflasi. Menurut Keynes, dalam Wardane 2003, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang ditentukan dalam pasar uang. Perubahan tingkat suku bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi, misalnya pada surat berharga, dimana harga dapat naik atau turun tergantung pada tingkat bunga bila tingkat bunga naik maka surat berharga turun dan sebaliknya, sehingga ada kemungkinan pemegang surat berharga akan menderita capital loss atau gain. Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan. 2 Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi. Dalam Kamus Akuntansi 1996:69, disebutkan bahwa Interest bunga, kepentingan, hak merupakan: [1] beban atas penggunaan uang dalam suatu periode, dan [2] suatu pemilikan atau bagian kenyataan dalam suatu perusahaan, usaha dagang, atau sumber daya. commit to user 32 Unsur-unsur di dalam tingkat suku bunga, meliputi : 1 Syarat jatuh tempo jangka waktu kredit. Berbagai pinjaman mempunyai syarat atau jatuh tempo. Pinjaman terpendek adalah pinjaman satu malam. Surat-surat berharga jangka pendek biasanya mempunyai periode sampai dengan satu tahun. Surat-surat berharga jangka panjang umumnya memberikan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jangka pendek. 2 Risiko. Ada pinjaman yang pada hakikatnya tidak memiliki risiko, sementara lainnya sangat bersifat spekulatif. Obligasi-obligasi dan tagihan-tagihan pemerintah didukung dengan penuh kepercayaan, oleh kredit dan kekuatan pajak dari pemerintah. Unsur-unsur ini dapat dipercaya karena bunga pinjaman pemerintah akan benar-benar dibayar. Risiko menengah terdapat pada pinjaman atas kredit-kredit perusahaan yang kondisinya baik. Sedangkan investasi yang berisiko mempunyai peluang gagal atau tidak dibayar yang sangat tinggi termasuk investasi pada perusahaan yang hampir bangkrut. Resiko ino terkait dengan adanya jangka waktu pinjaman. Semkin lama jangka waktu yang diberikan maka resiko akan tinggi. 3 Likuiditas. Aktiva akan disebut “likuid“ apabila dapat ditukarkan dengan kas secara cepat dan hanya menimbulkan kerugian nilai yang sedikit. Sebagian besar surat berharga, termasuk saham biasa, obligasi perusahaan dan pemerintah, dapat diukur dengan kas secara commit to user 33 cepat mendekati nilai sekarangnya. Aktiva tidak likuid termasuk aktiva-aktiva unik yang tidak memiliki pasar yang berkembang baik. 4 Biaya-biaya administrasi, waktu serta ketelitian yang diperlukan untuk administrasi berbagai jenis pinjaman, sangatlah berbeda. Pinjaman dengan biaya administrasi yang tinggi akan mempunyai bunga 5 sampai 10 persen per tahun lebih besar dari tingkat bunga lainnya. b. Teori suku bunga Kyenes yang dikutip Sunaryah 2001:72 menyatakan bahwa tingkat bunga merupakan pembayaran penggunaan sebuah sumber daya yang langka uanag . Tingkat bunga adalah harga yang di keluarkan debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan sumber daya langka tersebut. Akan tetapi, uang yang dikeluarkan oleh debitur tersebut menerima kemungkinan adanya kerugian berupa resiko tidak di terimanya tingkat suku bunga tertentu. Uang merupakan kekayaan yang paling likuid karena uang mempunyai kemampuan untuk membeli setiap saat. Sedangkan surat obligasi tidakdapat untuk membeli setiaap saat. Sedangkan surat obligasi tidak dapat untuk membeli sesuatu kecuali kalau di ubah. Terlebi dahulu kdalam uang tunai. Keynes berpendat permintaan terhdap uang merupakan tindakan rasional. Meningkatnya permintaan uang akan menigkatkan tingkat bunga. commit to user 34 Menurut Bond dan kurniati 1994 dalam laksmono 2001 : 130 , suku bunga domestic sangat terkait dengan suku bunga international. Hal ini di sebabkan baiknya akses pasar keuangan domestic terhadap pasar keuangan international dan kebijakan nilai tukar yang tidak fleksibel. Peningkatan akses tersebut telah memperbesar kendala manajemen moneter bank Indonesia. Setiap upaya untuk mempengaruhi Money Supply dengan meningkatkan suku bunga di atas suku bunga internatioanal akan mendapat gangguan dari arus modal masuk berjangka pendek. Menurut Hubbard 1997 : 141 – 142 dalam teori Term Structure Of Interest rate menerangkan adanya Variasi pendapatan Yields surat – surat berharga yang memiliki resiko, Likuiditas dan karakteristik biaya informasi yag serupa tetapi memiliki Maturity yang berbeda. Analisa pasar menggunakan pendapatan sampai jatuh tempo Yield to maturity instrument bebas resiko Risk Free Instrument sebagai fungsi jangka waktu untuk mendapatkan informasi ekspletasi Investor tentang kondisi pasar mendatang. Miskhin 1996:157 menyatakan terdapat 3 Teori Term of structure yang menjelaskan hubungan antara Suku Bunga yang berbeda Jangka Waktu, yaitu : 1 Segment Market Theory. Mengatakan pendapat masing2 instrument dengan Jangka Waktu berbeda ditentukan oleh pasar yang berbeda commit to user 35 dengan permintaan dan pasokan pasar yang berbeda. Teori ini mengansumsikan peminjam dan pemberi pinjaman memiliki Preferensi terhadap Jangka Waktu tertentu, dalam teori ini peminjam dan pemberi pinjaman tidak berpindah dari satu pasar ke pasar lain sehingga instrument dengan Jangka waktu berbeda tdak saling bersubtitusi. Pendapatan di tiap pasar tercipta dari permintaan dan pasokan di pasar tersebut. Yield Curve yang meningkat menunjukan adanya permintaan instrument Jangka Pendek yang lebih besardi bandingkan permintaan instrument Jangka Pendek yang sama dengan Jangka Panjang.Yield Curve menurun menunjukan permintaan instrument Jangka pendek yang lebih kecil di bandingkan Jangka Panjang, maka dapat di simpulkan adanya kecenderungan investor umumnya lebih senang memegang instrument Jangka Pendek di bandingkan Jangka panjang. 2 Expeciation Theory. Menganggap instrument Jangka waktu berbeda saling bersubtitusi sempurna. Suku bunga merupakan rata-rata ekspektasi Suku Bunga Jangka pendek selama periode instrument jangka Panjang. Teori ini menjelaskan perbedaan term structure of interest rate yang dicerminkan oleh perubahan bentuk yield curve dari waktu ke waktu dan juga menerangkan kecenderungan Suku Bunga Instrument Jangka Waktu yang berbeda bergerak searah karena adanya subtitusi. Selain itu menerangkan bahwa yield curve dapat commit to user 36 memberikan prediksi ekspektasi Suku Bunga Jangka Pendek dari suku Bunga Jangka Panjang saat ini. Misalnya Suku Bunga Obligasi 1 bulan Adalah 6 , suku Bunga untuk 2 bulan 7, 3 bulan sebesar 8 dan 4 bulan 9, suku bunga 2 bulan adalah rata-rata dari suku bunga 1 bulan dan ekspetasi satu bulan ke depan atau : 6 + ekspetasi suku bunga 1 bulan ke depan = 7 2 Ekspetasi Suku Bunga 1 bulan ke depan adalah 2 7 – 6 = 8 Apabila suku bunga untuk semua Jangka Waktu sama, maka ekspetasi suku bunga juga tetap, yaitu 6. 3 Prefered Habitat Theory. Mengatakan bahwa suku bunga jangka pendek sepanjang periode instrumen jangka panjang di tambah dengan liquidity premiuim yang besarnya tergantung pada kondisi penawaran dan permintaan saat itu. Teori ini mengansumsikan adanya subtitusi antar instrument dan adanya preferensi investor atau instrument tertentu yang di sebut juga subtitusi tidak sempurna.dalam Preferred Habitat Theory, suku bunga pada periode n sama dengan rata-rata dari eksepetasi suku bunga bulan ke depan selama periode n ditambah dengan premium commit to user 37

6. Pendapatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal dan Pendapatan Nasabah Terhadap Kredit Bermasalah Pada PD.BPR BKK Jati Kudus

0 11 116

ANALISIS PROSEDUR PENYELAMATAN KREDIT NASABAH PADA PD. BPR DJOKO TINGKIR SRAGEN

0 21 43

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 12

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 8

Pengaruh jumlah pinjaman, jaminan kredit, jangka waktu pinjaman, skedul pembayaran, tingkat bunga pinjaman, dan pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat kepuasan nasabah.

8 85 179

PENETAPAN SUKU BUNGA PADA KREDIT PEGAWAI DI PD. BPR BANK BOYOLALI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TAHUN 2012 - 2016.

0 0 17

PENGARUH GAJI, SUKU BUNGA, PELAYANAN, DAN PROSEDUR TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT PADA NASABAH BANK JATENG CABANG KUDUS

0 0 16

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, PENDAPATAN, STATUS PEKERJAAN, DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP JUMLAH PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Unit Belinyu)

0 0 17

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh tingkat suku bunga, pendapatan, status pekerjaan, dan jangka waktu kredit terhadap jumlah pengambilan kredit - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 11

PENGARUH JUMLAH PINJAMAN, JAMINAN KREDIT, JANGKA WAKTU PINJAMAN, SKEDUL PEMBAYARAN, TINGKAT BUNGA PINJAMAN, DAN PELAYANAN PINJAMAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH

0 0 177