DANI TOHIR, 2015 PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
UNTUK PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 individu bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan
apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai Angelis dalam Suhardita, 2011, hlm.53.
Rasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya. Jadi orang yang percaya diri memiliki rasa optimis
dengan kelebihan yang dimiliki dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Siswa yang mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat
memahami kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Kelemahan- kelemahan yang ada pada dirinya merupakan hal yang wajar dan sebagai
motivasi untuk mengembangkan kelebihan yang dimilikinya bukan dijadikan penghambat atau penghalang dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan Hakim, 2002, hlm. 6. Rasa percaya diri merupakan sikap mental optimisme dari
kesanggupan anak terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan diri untuk melakukan penyesuaian diri pada
situasi yang dihadapi Surya, Hendra, 2007, hlm. 56. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik
kesimpulan kepercayaan diri adalah kesadaran individu akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, meyakini adanya rasa percaya dalam
dirinya, merasa puas terhadap dirinya baik yang bersifat batiniah maupun jasmaniah, dapat bertindak sesuai dengan kepastiannya serta mampu
mengendalikannya dalam mencapai tujuan yang diharapkannya.
2. Karakteristik Kepercayaan Diri
Terdapat dua klasifikasi dalam karakteristik kepercayaan diri, yakni karakteristik individu yang memiliki kepercayaan diri tinggi, serta
karakteristik individu yang memiliki kepercayaan diri rendah. Berikut ini penjelasannya.
a. Karakteristik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri Tinggi
DANI TOHIR, 2015 PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
UNTUK PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25 Berbagai karakteristik tentang individu yang memiliki
kepercayaan diri telah banyak pula diungkapkan oleh para ahli. Seseorang dinilai memiliki kepercayaan diri berdasarkan tiga aspek
Guilford dalam Andayani, Budi dan Tina, Afiatin, 1996, hlm. 24, ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri adalah:
1 merasa adekuat terhadap apa yang dilakukan;
2 merasa dapat diterima oleh kelompoknya;
3 percaya sekali pada dirinya sendiri serta memiliki ketenangan sikap
tidak gugup bila melakukan atau mengatakan sesuatu secara tidak sengaja dan ternyata apa yang dilakukan atau dikatakan itu salah.
Teori Lauster dalam Alsa, 2006, hlm. 49 tentang kepercayaan diri mengemukakan ciri-ciri orang yang percaya diri, yaitu:
1 percaya pada kemampuan sendiri, yaitu suatu keyakinan atas diri
sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan kemampuan individu untuk mengevaluasi serta mengatasi
fenomena yang terjadi tersebut;
2 bertindak mandiri dalam mengambil keputusan yaitu dapat
bertindak dalam mengambil keputusan terhadap diri yang dilakukan secara mandiri atau tanpa adanya keterlibatan orang lain
dan mampu untuk meyakini tindakan yang diambil;
3 memiliki rasa positif terhadap diri sendiri yaitu adanya penilaian
yang baik dari dalam diri sendiri; 4
berani mengungkapkan pendapat, adanya suatu sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada
orang lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat menghambat pengungkapan tersebut.
Sedangkan ciri-ciri kepercayaan diri menurut Hakim dalam Alsa, 2006, hlm. 49 adalah:
1 selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu;
2 mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai;
3 kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya serta
dapat berkomunikasi di berbagai situasi; 4
mampu menetralisir ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi;
5 memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang
penampilannya; 6
mempunyai kecerdasan yang cukup dan pendidikan formal yang cukup;
DANI TOHIR, 2015 PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
UNTUK PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26 7
mempunyai keahlian atau keterampilan yang menunjang kehidupan sosialnya misalnya ketrampilan berbahasa asing;
8 memiliki kemampuan bersosialisasi terhdap lingkungan;
9 selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah,
misalnya tegar, sabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup;
10 memiliki latar belakang yang baik.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungansituasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu
dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya merujuk pada adanya beberapa aspek dari
kehidupan individu tersebut yang merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya untuk dapat melakukan sesuatu disertai dengan
dukungan pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang
realistik terhadap diri sendiri.
Berdasarkan rumusan tersebut maka Fauziah 2009, hlm. 2 menyatakan bahwa karakteristik individu yang mempunyai rasa
percaya diri yang proporsional, antara lain: 1
percaya, akan kompetensikemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa
hormat orang lain; 2
tidak terdorong untuk menunjukan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok;
3 berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani
menjadi diri sendiri; 4
punya pengendalian diri yang baik tidak moody dan emosinya stabil;
5 memiliki internal locus of control memandang keberhasilan atau
kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah
pada nasib
atau keadaan
serta tidak
tergantungmengharapkan bantuan orang lain; 6
mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya;
7 memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga
ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
DANI TOHIR, 2015 PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
UNTUK PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
b. Karakteristik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri Rendah