4. Diskusi yang merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematika melalui pembelajaran kooperatif
mampu menumbuhkan suasana kelas menjadi lebih dinamis, demokratis dan menimbulkan rasa senang dalam belajar matematika yang pada akhirnya
menumbuhkan sikap positif terhadap matematika.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian, maka berikut ini beberapa saran yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang
berkepentingan terhadap pemanfaatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran matematika. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepada Guru:
a. Pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD hendaknya merupakan salah satu alternatif bagi guru matematika dalam menyajikan materi pelajaran.
b. Guru hendaknya lebih kreatif untuk mendapatkan informasi tentang pembelajaran kooperatif, misalnya dengan mengikuti diskusi ilmiah, seminar-
seminar, mencari bahan melalui internet dan lain-lain, sehingga guru dapat menyusun skenario dan perencanaan pembelajaran dengan pembelajaran
kooperatif tipe STAD. c. Pembelajaran dengan kooperatif hendaknya diterapkan pada materi yang
esensial, karena menyita waktu yang relatif lama. d. Dalam setiap pembelajaran, guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang
lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
gagasan-gagasan matematik dalam bahasa dan cara mereka sendiri, sehingga dalam belajar matematika siswa menjadi lebih berani berargumentasi, lebih
percaya diri dan kreatif.
2. Kepada Lembaga Terkait khususnya kepada pihak sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
Pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD masih sangat asing bagi guru maupun siswa, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa, khususnya kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, yang tentunya akan
berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan materi matematika.
3. Kepada peneliti yang berminat
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau oleh penulis saat
ini.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
V. Jakarta:Rineka Cipta As’ari, A.R.2000, Pembelajaran Matematika yang Demokratis. Makalah
disajikan dalam Seminar Nasional: Pengajaran Matematika di Sekolah Menengah . Jurusan Matematika FPMIPA Universitas Negeri
Malang, 25 Maret 2000
As’ari, A.R. 2002, Beberapa Hal Penting Tentang Pembelajaran Matematika dengan Cooperative Learning
. Makalah disajikan untuk menambah wawasan para guru matematika dalam kegiatan Simposium Guru
Matematika ke V Yokyakarta,11 November 2002 Atma, M. 2008, The Application of Cooperative Learning by Contextual
Approaching ti Improve The Result of Mathematic Learning of Student Class IX.1 SMPN 15 Pekanbaru
, jurnal pendidikan matematika Vol 1 No 2 Edisi Desember 2008
Carin, A.A. Sund, R.B.1975, Teaching Science Through Discovery. Ohio: Charles E.Merril Publishing Company.
Cooper, J M. ed 1990. Classrom Teaching Skill. Dalam Mukhtar, Yamin Martinis. “10 Kiat Sukses Mengajar di Kelas, Jakarta:Nimas Multima
Dahar, R W 1989, Teori Belajar, Jakarta: Erlangga
David, R Rimm, S 1976. ”Identification and Counseling of the Creatively
Gifted .”Dalam Munandar , Utami. Pengembangan Kreativitas anak
Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta Departemen Pendidikan Nasional 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Jakarta:Puskur Depdiknas Dimyanti, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, S B 1994, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: P.T Asdi Mahasatya