92
1. Uji Normalitas
Pengujian persyaratan normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik
uji Liliefors
. Kriteria pengujian tolak H menyatakan bahwa skor
berdistribusi normal adalah, jika L
hitung
lebih kecil dibandingkan dengan L
tabel
maka H tidak dapat ditolak, dalam hal lainnya H
tidak dapat diterima. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa |FZi
– SZi| yang disimpulkan dengan L
hitung
untuk kedua galat taksiran lebih kecil dari nilai L
tabel
, batas penolakan H yang tertera pada tabel
Liliefors
. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ho : Data berdistribusi normal, jika nilai L
hitung
≤ nilai L
tabel
Hi : Data tidak berdistribusi normal, jika nilai L
hitung
nilai L
tabel
Dari hasil perhitungan uji normalitas perhitungan secara lengkap pada lampiran 5 diperoleh hasil sebagai berikut :
1 Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X
1
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai L
hitung
= 0,0555 nilai ini lebih kecil dari nilai L
tabel
n = 55 ; α = 0,05 sebesar 0,119. Mengingat nilai L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
maka sebaran data kinerja guru atas gaya kepemimpinan kepala madrasah cenderung membentuk kurva
normal.
2 Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X
2
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai L
hitung
= 0,0629 nilai ini lebih kecil dari L
tabel
n = 55 ; α = 0,05 sebesar 0,119. Mengingat nilai
93 L
hitung
lebih kecil dari nilai L
tabel
maka sebaran data kinerja guru atas disiplin kerja guru cenderung membentuk kurva normal.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis nol H
yang berbunyi sampel berasal dari populasi berdistribusi normal tidak dapat ditolak, dengan kata lain bahwa semua sampel yang
terpilih berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil perhitungan pengujian normalitas tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Galat Taksiran
Galat Taksiran Regresi
n L
hitung
L
tabel
Keterangan α = 5
α = 1 Y atas X
1
55 0,0555
0,119 0,137
Normal Y atas X
2
55 0,0629
0,119 0,137
Normal
2. Uji Homogenitas