30
4. Tujuan Pendidikan Karakter
Sejak 1945 bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, terlepas dari belenggu penjajah asing. Dalam tujuan pendirian negara, bangsa ini
memiliki harapan besar untuk tercapainya perlindungan segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, kemajuan dan kesejateraan umum, kehidupan bangsa
yang cerdas, dan perdamaian akan tetapi cita-cita tersebut terasa masih jauh dari harapan.
Ibnu Maskawaih pengarang kitab Tahdzib Al-Akhlaq menyebutkan tujuan pendidikan karakter manusia adalah agar diri kita memperoleh
moralitas Khuluq yang membuat seluruh perbuatan kita terpuji, menjadikan diri kita pribadi mudah, tanpa beban dan kesulitan yang dijalankan dengan
santun tanpa unsur tekanan dan keterpaksaan.
50
Dalam mewujudkan pendidikan karakter, tidak dapat dilakukan tanpa penanaman nilai-nilai. Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari
nilai-nilai universal, yaitu : a. Karakter cinta Tuhan dan segenap penciptaan-Nya
b. Kemandirian dan tanggung jawab c. Kejujuranamanah dan diplomatis
d. Hormat dan santun e. Dermawan, suka tolong menolong dan gotong royong kerja sama
f. Percaya diri dan pekerja keras
50
Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam dan Akhlak, Jakarta : Amzah, 2013, h. 224.
31 g. Kepemimpinan dan keadilan
h. Baik dan rendah hati i. Karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan.
51
Kesembilan karakter itu, diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik mengunakan metode knowling the good, feeling loving the
good, dan acting the good. Knowling the good bisa mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif saja. Setelah knowling the good harus
ditumbuhkan feeling loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebijakan menjadi engine yang bisa membuat orang senantiasa mau
berbuat sesuatu kebaikan. Dengan cara demikian akan tumbuh kesadaran bahwa orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan
perilaku kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebajikan maka akan acting the good, itu berubah menjadi kebiasaan.
Agar dapat dijadikan ukuran yang benar, sesungguhnya karakter individu juga bisa di lihat sebagai konsekuensi karakter masyarakat. Kalau
karakter masyarakat dan karakter bangsa akan menentukan karakter individu maka sasaran pendidikan karakter akan lebih banyak diarahkan pada
masyarakat dan bangsa. Dengan demikian, tujuan pendidikan karakter adalah untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter positif dan akhlak mulia peserta didik
51
Masnur Muslich, Op.Cit, h. 77-78.
32 secara utuh, terpadu, dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan
peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasikan, serta mempersonalisasi
nilai-nilai karakter dan ahlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari- hari.
5. Prinsip Pendidikan Karakter