Dimana : µ = viskositas fluida dalam tube uap jenuh pada
temperatur kalorik 164,17
o
C, diperoleh dari lampiran C 0,01445 mPa.s
sehingga :
4.1.6 Koefisien Perpindahan Panas
a. Koefisien Perpindahan Panas Pada Shell Untuk menentukan koefisien perpindahan panas pada shell dapat
dinyatakan dengan rumus berikut :
Dimana : JH = faktor perpindahan panas pada shell
=
Universitas Sumatera Utara
=
= 1,9 k = konduktivitas residual oil pada temperatur kalorik 71,85
o
C =
lihat lampiran N
P
r
= Prandtl number residual oil pada temperatur kalorik 71,85
o
C = 1820 lihat lampiran N
Sehingga :
Maka telah diketahui besarnya harga koefisien perpindahan panas shell seperti harga di atas.
b. Koefisien Perpindahan Panas Pada Tube Untuk menentukan koefisien perpindahan panas pada tube dapat
dinyatakan dengan rumus berikut :
Dimana : JH = faktor perpindahan panas pada tube, dimana dapat diperoleh pada
lampiran P kurva perpindahan panas pada tube didapat hubungan
Universitas Sumatera Utara
LD = 2560,2 8,5 = 301,2 dengan bilangan Reynold 35517,65 maka diperoleh JH = 110
k = konduktivitas steam pada temperatur kalorik 164,17
o
C =
lihat lampiran C
P
r
= Prandtl number steam pada temperatur kalorik 164,17
o
C = 1,115 lihat lampiran C
Sehingga :
4.1.7 Temperatur Dinding Tube dan Koefisien Perpindahan Panas yang
Dikoreksi
Untuk menentukan temperatur dinding tube, maka sebelumnya perlu ditentukan dahulu harga h
io
φ
t
, dimana h
io
φ
t
dapat diperoleh sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Maka :
Pada temperatur dinding tube 120
o
C, maka dari lampiran L dan E diperoleh sifat fisik masing – masing fluida sebagai berikut :
Tabel 4.2 Sifat Fisik Fluida
Keterangan Residual oil
Steam
Konduktivitas thermal Wm.K 0,1142
0,02696 Viskositas mPa.s
17,82 0,01293
Prandtl number Pr
332,4 1,042
Dari table diatas dapat ditentukan rasio viskositas masing – masing fluida, dimana viskositas residual oil shell dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dan rasio viskositas steam tube dapat dinyatakan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Setelah diperoleh rasio viskositas masing – masing fluida, dapat ditentukan juga koefisien perpindahan panas yang dikoreksi. Adapun untuk mengetahui
masing – masing komponen perpindahan panas yang dikoreksi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Koefisien perpindahan panas yang dikoreksi pada shell
Koefisien perpindahan panas yang dikoreksi pada tube
4.1.8 Faktor Pengotoran