Koefisien Perpindahan Panas dan Penurunan Tekanan pada

µ = viskositas absolut fluida [ Nsm 2 ] µ w = viskositas absolut fluida pada temperatur dinding [ Nsm 2 ]

2.8 Koefisien Perpindahan Panas dan Penurunan Tekanan pada

Tube Besarnya koefisien perpindahan kalor yang terjadi pada sisi tube dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : Dimana : φ t = rasio viskositas fluida tube, JH = faktor perpindahan panas tube, dapat diperoleh pada daftar lampiran, didapat hubungan LD dengan bilangan Reynold k = konduktivitas thermal fluida dalam tube [ Wm . o C ] d in = diameter dalam tube [ m ] d o = diameter luar tube [ m ] Universitas Sumatera Utara P r = Prandtl number Dimana : Dapat juga ditentukan besarnya bilangan Reynold dalam tube dengan persamaan berikut : Dimana : Re t = nilai bilangan Reynold dalam tube d i = diameter dalam tube [ m ] G t = laju aliran massa fluida dalam tube per satuan luas [ kgs . m 2 ] Dimana : Untuk menentukan koefisien perpindahan kalor dinding luar dan seluruh dinding tube, maka harus menentukan temperatur dinding tube dan rasio viskositas terlebih dahulu, yaitu : Dimana : t w = temperatur dinding tube [ o C ] T c = temperatur kalorik pada sisi shell [ o C ] Universitas Sumatera Utara t c = temperatur kalorik pada sisi tube [ o C ] Maka koefisien koreksi perpindahan kalor dinding luar tubedidalam shell adalah : dimana : h os = koefisien koreksi perpindahan kalor pada sisi shell φ s = rasio viskositas fluida dalam shell Sedangkan koefisien koreksi perpindahan kalor pada keseluruhan dinding tube adalah : Dimana : h iot = koefisien koreksi perpindahan kalor pada keseluruhan dinding tube φ t = rasio viskositas fluida dalam tube Universitas Sumatera Utara Dan dapat dihitung pressure drop penurunan tekanan pada tube dengan persamaan Nikuradse sebagai berikut : Dimana : L = panjang tube [ m ] N p = jumlah pass laluan tube f = friction factor exp [ 0,576 – 0,19 . ln Re ] d i = diameter dalam tube [ m ] ρ = massa jenis fluida dalam tube [ kgm 3 ] ν = kecepatan alir fluida dalam tube [ ms ] = maka persamaan 2.27 menjadi : Pada saat fluida berubah arah ketika melakukan pass laluan bila pass tube N p 1, maka akan terjadi pressure drop tambahan yang disebabkan oleh konstraksi dan ekspansi pipa. Pressure drop tambahan ini dapat dihitung dengan persamaan berikut : Maka pressure drop total sisi tube adalah : Universitas Sumatera Utara

2.9 Metode NTU – Efektivitas