Inspeksi Bagian Luar Pemeliharaan Alat Penukar kalor

4.3 Pemeliharaan Alat Penukar kalor

Kegiatan pemeliharaan peralatan merupakan hal yang sangat penting dalam pengoperasian suatu sistem atau peralatan, khususnya alat penukar kalor. Kegiatan pemeliharaan untuk mempertahankan tingkat keselamatan, kelancaran proses operasi, dan efisiensi. Selain itu pemeliharaan ditujukan agar peralatan dapat beroperasi optimal dan tahan lama. Jenis pemeliharaan yang dilakukan pada alat penukar kalor fuel oil heater di PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Belawan yaitu preventive maintenance, predictive maintenance, corrective maintenance. Selain itu pemeliharaan juga dilakukan pada kondisi unit dalam keadaan shutdown dan laporan dari operator tentang keadaan kondisi operasi alat penukar kalor yang tidak lagi optimal, baik itu temperatur residu keluar APK yang tidak tercapai, maupun adanya kebocoran dari sisi APK. Mengingat APK merupakan suatu alat yang sangat mahal harganya, maka dibutuhkan perhatian khusus terhadap pemeliharaan APK. Adapun komponen – komponen atau bagian yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan APK meliputi :

4.3.1 Inspeksi Bagian Luar

Pada umumnya pemeriksaan bagian luar dari alat penukar kalor dapat dilakukan secara visual sewaktu alat sedang beroperasi. Bagian – bagian yang perlu diinspeksi meliputi pondasi, pipe connection, cat, isolasi, alat pelengkap dan sebagainya. Dapat juga dilakukan pengukuran tebal dengan cara Non Destructive Test NDT terhadap komponen-komponen dari peralatan itu. Data-data yang diperoleh dapat digunakan sebagai petunjuk Universitas Sumatera Utara untuk pemeriksaan lebih seksama diwaktu alat shutdown tidak dalam keadaan operasi. a. Pemeriksaan Pondasi dan Support Pondasi alat penukar kalor biasanya terdiri dari support baja duduk diatas beton, ada juga yang seluruh supportnya dari baja. Pondasi beton harus diperiksa terhadap kemungkinan retak, spalling dan settling. Bagian-bagian baja dari pondasi diperiksa secara visual dan dengan hammer test. Ketebalan dari pelat T support diperiksa dengan kaliper dan baut pondasi diperiksa dengan hammer test. b. Nozzle Pipa Connection Bagian luar pipa connection diperiksa secara visual terhadap korosi, retak pada pengelasan, sambungan pipa dengan alat penukar kalor merupakan tempat yang kristis. Support tambahan perlu dipertimbangkan ditempat yang tinggi getarannya. Apabila ditemukan tanda-tanda retak pada nozzle, pada waktu unit stop maka komponen ini supaya disandblast atau dibersihkan dengan sikat kawat untuk pemeriksaan yang lebih teliti dan seksama. c. Alat Pelengkap Alat - alat pelengkap seperti pressure gauge, thermometer, katup pengaman supaya diperiksa secara visual sewaktu unit sedang beroperasi untuk melihat kondisinya. d. Bagian Luar Lainnya Universitas Sumatera Utara Kondisi cat sewaktu – waktu harus diperiksa. Tempat yang berkarat, spalling atau lapisan cat yang terkupas menandakan ada kerusakan pada cat. Ini akan mudah terlihat pada waktu diadakan pemeriksaan visual. Tempat-tempat yang sering mengalami kerusakan cat adalah pada celan-celah. Bila alat diisolasi, isolasinya juga harus diperiksa secara visual untuk meyakinkan bahwa isolasinya masih dalam keadaan baik, utuh dan rapat melekatnya ke shell atau channel. Daerah nozzle adalah tempat dimana sering ditemukan kerusakan isolasi. Isolasi yang terbuka didaerah nozzle akan dimasuki oleh air hujan dan ini dapat menyebabkan korosi dibawah isolasi corrosion under insulation pada shell alat penukar kalor.

4.3.2 Inspeksi Bagian Dalam