Setelah diperoleh rasio viskositas masing – masing fluida, dapat ditentukan juga koefisien perpindahan panas yang dikoreksi. Adapun untuk mengetahui
masing – masing komponen perpindahan panas yang dikoreksi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Koefisien perpindahan panas yang dikoreksi pada shell
Koefisien perpindahan panas yang dikoreksi pada tube
4.1.8 Faktor Pengotoran
Untuk menentukan harga dari faktor pengotoran, maka terlebih dahulu menentukan harga koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk
Universitas Sumatera Utara
permukaan yang bersih U
c
dan koefisien perpindahan panas keseluruhan U
d
. Adapun untuk menentukan harga dari U
c
dan U
d
diperoleh sebagai berikut :
Dimana : Q
res
= panas yang diserap oleh residual oil A
= Luas permukaan pada bagian luar tube =
= =
Maka :
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dari data diatas dapat ditentukan faktor pengotoran R
d
sebagai berikut :
4.1.9 Pressure Drop
a. Pressure Drop Shell Side untuk menghitung pressure drop shell side dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :
Dimana : f
= friction factor =
= N
B
= 18 jumlah baflle ρ = massa jenis residual oil pada temperatur kalorik 71,85
o
C =
lihat lampiran J
Universitas Sumatera Utara
Sehingga :
b. Pressure Drop Tube Side Untuk menghitung pressure drop tube side dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut :
Dimana : f
= friction factor =
= N
P
= 2 jumlah pass laluan ρ = massa steam pada temperatur kalorik 164,17
o
C =
lihat lampiran C
v = kecepatan alir fluida =
Universitas Sumatera Utara
Maka persamaan menjadi :
Karena pada saat fluida berubah arah ketika melakukan pass laluan, dimana pass tube N
P
1 , maka akan terjadi pressure drop tambahan yang disebabkan oleh konstraksi dan ekspansi pipa. Pressure drop tambahan ini
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sehingga pressure drop total pada tube adalah :
4.1.10 Efektivitas
Untuk menentukan nilai efektivitas alat penukar kalor dapat dinyatakan dengan rumus berikut :
Oleh karena yang mempunyai nilai C minimum mungkin fluida yang panas atau yang dingin, maka ada dua nilai efektivitas yang mungkin.
Dimana : C
h
= kapasitas minimum fluida panas =
C
c
= kapasitas minimum fluida dingin =
Universitas Sumatera Utara
T
hi
= temperatur masuk fluida panas T
ho
= temperatur keluar fluida dingin T
ci
= temperatur masuk fluida dingin T
co
= temperatur keluar fluida dingin Kapasitas panas aliran fluida selama proses perubahan fasa mendekati tak
terhingga karena perubahan temperatur pada kenyataannya sama dengan nol. Maka
, seperti gambar dibawah ini.
Karena , maka efektivitas pada kondisi
ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
4.2 Perhitungan Data Aktual