Bambang Ekanara, 2014 Keterampilan Argumentasi Siswa Sekolah Menengah Atas : Studi Tentang Keterampilan
Pembentukan Klaim Mengenai Isu Sosio-Saintifik Siswa Sekolah Menengah Atas Pada Kelompok Budaya Sunda
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
maupun orang tua. WPA dilakukan hanya kepada sepuluh siswa dan orang tua yang ditelusuri lebih jauh karena ada kejanggalan data ataupun keunikan data
yang terekam pada penelitian sebelumnya. WPA berisikan lima pertanyaan inti mengenai pola asuh keluarga dan dapat berkembang sesuai kebutuhan.
Penjaringan KGK dilakukan melalui KG dan ditriangulasi dengan data FNKG dan WKG serta dilakukan pula wawancara dengan tokoh adat kelompok
budaya Sunda mengenai kesadaran gender keluarga Sunda tersebut. FNKG merupakan lembar yang digunakan untuk mencatat setiap kejadian yang unik pada
setiap observasi yang dilakukan kaitannya dengan kesadaran gender keluarga dilihat dari sudut pandang orang tua. WKG dilakukan hanya kepada sepuluh
orang tua siswa yang ditelusuri lebih jauh karena ada kejanggalan data ataupun keunikan data yang terekam pada penelitian sebelumnya. WKG berisikan lima
pertanyaan inti mengenai kesadaran gender keluarga dan dapat berkembang sesuai kebutuhan.
F. Paradigma dan Alur Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengungkap keterampilan argumentasi yang dimiliki oleh siswa-siswa berdasarkan pola asuh keluarga dan terkait dengan
determinasi gender dalam keluarga tersebut. Peneliti memandang bahwa informasi-informasi yang diperlukan untuk penelitian ini dapat digali dari sumber
informasi berupa gejala-gejala alami yang dapat diangkat melalui kasus-kasus yang terjadi dalam dinamika keluarga berlatar belakang Sunda yang menerapkan
pola asuh keluarga tertentu, sehingga paradigma penelitian naturalistik dianggap sangat cocok untuk mengungkap temuan-temuan yang akan dihasilkan penelitian
ini. Adapun paradigma naturalistik yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dari Lincoln dan Guba 1985 seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 3.1. Dari paradigma penelitian, disusun alur penelitian yang akan dilaksanakan mengacu pada paradigma tersebut. Adapun alur penelitian secara
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Bambang Ekanara, 2014 Keterampilan Argumentasi Siswa Sekolah Menengah Atas : Studi Tentang Keterampilan
Pembentukan Klaim Mengenai Isu Sosio-Saintifik Siswa Sekolah Menengah Atas Pada Kelompok Budaya Sunda
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menekankan pada orisinalitas seting penelitian yang tidak sedikitpun diberikan perlakuan atau intervensi. Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar pengungkapan keterampilan argumentasi siswa dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya terungkap dengan jujur dan apa adanya, sehingga didapatkan
hasil penelitian yang orisinil mengenai hal tersebut. Studi naturalistik juga tidak mempunyai rancangan penelitian yang pasti atau kaku. Rancangan studi ini
berkembang sesuai dengan kebutuhan untuk membentuk suatu interpretasi dan konklusi yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan rancangan penelitian yang
berkembang, dalam pelaksanaanya terdapat pertanyaan-pertanyaan penelitian tambahan selama masih relevan dengan inti pertanyaan penelitian hingga data
yang dibutuhkan mengalami kejenuhan. Studi ini menghasilkan simpulan yang ditafsirkan secara idiografis dan diterapkan secara tentatif.
Seting alami
Instrumen manusia Observer as participant
Metode kualitatif Pengetahuan yang terpendam
tacit knowledge
Metode sampling kualitatif e.g. snowball sampling
Design yang berkembang emergent design
Grounded theory
Hasil negosiasi negotiated outcomes
Analisis induktif
Bambang Ekanara, 2014 Keterampilan Argumentasi Siswa Sekolah Menengah Atas : Studi Tentang Keterampilan
Pembentukan Klaim Mengenai Isu Sosio-Saintifik Siswa Sekolah Menengah Atas Pada Kelompok Budaya Sunda
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Naturalistik sumber: Lincoln Guba, 1985
Identifikasi kasus fenomena mengenai keterampilan argumentasi atau pembuatan klaim pada kelompok budaya Sunda
Identification of the phenomenon to be studied
Identifikasi subjek partisipan penelitian Identification of the participants in the study
Pembentukan hipotesis pertanyaan penelitian mengenai Keterampilan argumentasi siswa kelompok budaya Sunda
Generation of hypotheses
Koleksi data KATs dan KALs Data collection
Koleksi data PAK dan KGK Data collection
Perekapan Perekapan
Reduksi Reduksi
Bambang Ekanara, 2014 Keterampilan Argumentasi Siswa Sekolah Menengah Atas : Studi Tentang Keterampilan
Pembentukan Klaim Mengenai Isu Sosio-Saintifik Siswa Sekolah Menengah Atas Pada Kelompok Budaya Sunda
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Alur Penelitian berdasarkan Paradigma Naturalistik
G. Prosedur Pengumpulan Data