Berikut ini merupakan teknik pembelajaran membaca yang akan diterapkan dalam penelitian. Teknik pembelajaran membaca yang
dimaksud yaitu:
a. Teknik SQ3R
Teknik membaca SQ3R yang dikemukakan oleh Francis P. Robinson merupakan teknik membaca yang efisien Soedarso, 2002:
59. Teknik ini terdiri atas lima langkah yaitu: Survey, Question, Read, Recite, dan Review.
Pelaksanaan teknik SQ3R ini sebelum membaca terlebih dahulu bacaan di survey terlbih dahulu untuk mendapatkan gagasan
umum apa yang akan dibaca. Kemudian dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya diharapkan terdapat
dalam bacaan tersebut, pembaca akan lebih mudah memahami bacaan. Selanjutnya, dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri
pokok-pokok pentingnya, pembaca akan menguasai dan mengingatnya lebih lama.
1 Langkah-Langkah Teknik SQ3R
Langkah-langkah yang ditempuh SQ3R adalah sebagai
berikut: a
Survey Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal
bacaan sebelum membaca secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca.
26
Tujuan survey adalah 1 mempercepat menangkap arti, 2 mendapatkan abstrak, 3 mengetahui ide-ide penting, 4
melihat susunan bahan bacaan, 5 mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan, 6 memudahkan
mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. b
Question Langkah kedua dengan mengajukan pertanyaan
sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan. Caranya adalah dengan mengubah judul, subjudul, serta sub dari subjudul
menjadi suatu pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu akan membangkitkan keingintahuan pembaca untuk membaca yang
bertujuan mencari jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Adanya berbagai pertanyaan itu pembaca akan lebih
mudah menangkap gagasan yang ada daripada memabaca asal membaca.
c Read
Read atau membaca merupakan langkah yang digunakan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang dibuat oleh pembaca. Cara yang digunakan adalah membaca kritis yaitu membaca bagian demi bagian sambil
mencari jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan topik bacaan itu. Pada tahap ini pembaca hendaknya
27
konsentrasi pada penguasaan ide pokok serta detail yang mendukung ide pokok.
d Recite atau Recall
Setelah selesai membaca suatu bagian, pembaca berhenti sejenak dan mencoba menjawab pertanyaan-
pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada tahap ini, pembaca dapat membuat catatan
seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, maka pembacaan bab itu dapat diulangi sekali lagi.
e Review
Selesai membaca paragraf atau bagian dalam bab yang dipelajari, pembacaan di ulangi lagi untuk menelusuri kembali
judul-judul dan subjudul serta bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu di ingat
kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal
penting yang mungkin terlewati pada langkah sebelumnya.
2 Kelemahan Teknik SQ3R
Teknik SQ3R hanya menguntungkan jika digunakan untuk
membaca bacaan menggunakan bahasa yang sama dengan bahasa yang digunakan oleh pembaca Santosa, 1997:119. Oleh karena
itu, jika bacaan yang dibaca menggunakan bahasa asing, teknik ini
28
akan sulit digunakan. Di samping itu, teknik ini akan sulit digunakan untuk memahami bacaan yang banyak memuat rumus.
Bagi siswa SD kelas rendah kelas I dan II, teknik SQ3R akan sulit digunakan dikarenakan tujuan membaca di SD selain untuk
memahami isi bacaan, juga untuk belajar menghafal kosakata dan lafal yang wajar.
3 Kelebihan Teknik SQ3R
Teknik SQ3R memiliki kelebihan karena dengan
menggunakan teknik ini pembaca cenderung lebih mudah menguasai isi bacaan Soedarso, 2002: 59. Hal ini mungkin terjadi
karena sebelum membaca, pembaca melakukan survey bacaan terlebih dahulu untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan
dibaca. Kemudian dia mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya terdapat dalam bacaan tersebut. Teknik
ini dapat digunakan untuk membaca lanjut bagi anak yang sudah dapat berpikir secara abstrak, logis dan sistematis.
Langkah-langkah sistematis pada teknik SQ3R memungkinkan guru untuk menciptakan peran siswa sebagai
subjek, bukan sebagai objek dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dianjurkan dalam kurikulum yang sedang
diterapkan. Peran subjek dalam pembelajaran tercermin dalam
29
aktivitas siswa yang lebih dominant dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Teknik SQ3R jika dikaitkan dengan karakteristik materi pembelajaran SMP, teknik ini dapat digunakan untuk mata
pelajaran selain bahasa Indonesia. Hal ini karena sebagian besar mata pelajaran yang ada menggunakan bahasa yang sama dengan
bahasa yang digunakan pembaca, kecuali Bahasa Inggris dan mata pelajaran kelompok MIPA.
b. Teknik Tradisional