Definisi Operasional Instrumen Penelitian

Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti guna memperoleh gambaran terhadap jalannya pelaksanaan disetiap tindakan. c. Pelaksanaan tes, berupa pemberian soal evaluasi yang dilaksanakan diakhir kegiatan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran. 3. Evaluasi dan refleksi Tahap evaluasi dan refleksi yaitu mengadakan analisis data, evaluasi proses dan hasil serta rencana pembelajaran. Bersama guru mata pelajaran peneliti menganalisis dan melakukan refleksi terhadap pelaksanaan dari setiap tindakan yang dilaksanakan. Kemudian bersama dengan guru, peneliti merancang ulang rencana pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya dalam bentuk perbaikan-perbaikan.

F. Definisi Operasional

1. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar. 2. Media Komik adalah media komunikasi yang termasuk kedalam media komunikasi grafis, isinya berupa sebuah gambar dan dilengkapi dengan teks yang membentuk suatu alur cerita dan didalamnya terdapat berbagai aspek yang dapat menggambarkan suatu kejadian untuk membantu penyampainaan materi atau informasi dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini media komik akan berisikan mengenai materi-materi geografi yang akan dijelaskan di kelas. Media komik dibuat secara manual di kertas ukuran A4 yang kemunian di edit melalui software photoshop dan corel draw. Setelah selesai meia komik tersebut dibagikan per kelompok didalam kelas. 3. Hasil Belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh peserta didik dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah peserta didik mengikuti Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu proses pembelajaran. Aspek –aspek pengukuran hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui tes, tugas kelompok dan hasil presentasi.

G. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian maka peneliti menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data informasi selama pembelajaran berlangsung yang terdiri dari suasana kelas, aktivitas peserta didik, pola interaksi dan aktivitas guru dalam mengajar. Test dilaksanakan setiap akhir pembelajaran untuk mengukur pemahaman hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik setelah pelaksanaan tindakan dan Lembar Kerja Peserta didik LKS berfungsi sebagai alat ukur untuk mengukur kemampuan dan melihat sejauhmana kinerja peserta didik hasil kerjasama kelompok. 1. Lembar Observasi Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data informasi selama pembelajaran berlangsung yang terdiri dari suasana kelas, aktivitas peserta didik, pola interaksi dan aktivitas guru dalam mengajar dengan penerapan media komik. 2. Test Test adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan intelegensi kemampuan atau bakat yang di miliki individu atau kelompok. Pada penelitian ini tes akan dilakukan pada akhir kegiatan yang mana akan digunakan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran peserta didik pada saat mengikuti pembelelajaran di kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah berupa test dengan soal-soal yang berbentuk pilihan ganda dengan lima option yaitu A, B, C, D, dan E yang sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu dan dianalisis untuk mengetahui validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tiap soal agar diperoleh soal yang baik dan layak digunakan. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Uji Validitas Soal Arikunto 2007: 65 menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Pengujian validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi R-Biserial dengan angka kasar dengan mencari korelasi antar item dengan skor total. Rumus korelasi R-Biserial adalah sebagai berikut : Keterangan : R bis = koefisien korelasi biserial point ke-i X i = rata-rata skor tiap butir untuk tiap peserta didik uji coba X t = rata-rata skor total tiap peserta didik yang di uji seluruh item p i = proposi peserta didik yang menjawab benar q i = proposi peserta didik yang menjawab salah St = standar deviasi skor total Arikunto,2007:79 Indeks valid tidaknya suatu butir soal, maka r bis harus dibandingkan r tabel . Jika r bis r tabel maka soal dinyatakan tidak valid, sedangkan jika r bis r tabel , maka soal tersebut dinyatakan valid. Untuk melihat lebih jelas validitas instrument uji coba soal untuk diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3. Dari tabel 3.1 uji validitas soal dapat disimpulkan bahwa dari 15 soal yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan pertama terdapat 6 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 3,9,10,11,12 dan 14. Sedangkan 9 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no 1,2,4,5,6,7,8,13 dan 15. Untuk 6 butir soal yang valid tersebut digunakan sebagai instrumen tes dan untuk 9 butir soal yang tidak valid harus diganti atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes. ̅ ̅ √ Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1 Validitas Uji Coba Soal Tindakan Pertama No Butir r bis r tabel Keterangan 1 0.171 0.361 Tidak Valid 2 0.189 0.361 Tidak Valid 3 0.385 0.361 Valid 4 0.100 0.361 Tidak Valid 5 0.189 0.361 Tidak Valid 6 0.096 0.361 Tidak Valid 7 0.100 0.361 Tidak Valid 8 0.272 0.361 Tidak Valid 9 0.406 0.361 Valid 10 0.406 0.361 Valid 11 0.368 0.361 Valid 12 0.495 0.361 Valid 13 0.096 0.361 Tidak Valid 14 0.473 0.361 Valid 15 0.278 0.361 Tidak Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Untuk melihat lebih jelas validitas uji coba soal untuk tindakan kedua tersaji pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Validitas Uji Coba Soal Tindakan Pertama No Butir R bis R tabel Keterangan 1 0.480 0.374 Valid 2 0.508 0.374 Valid 3 0.575 0.374 Valid 4 0.115 0.374 Tidak Valid 5 0.448 0.374 Valid 6 0.487 0.374 Valid 7 0.437 0.374 Valid 8 0.513 0.374 Valid 9 0.387 0.374 Valid 10 0.504 0.374 Valid 11 0.573 0.374 Valid 12 0.495 0.374 Valid 13 0.096 0.374 Tidak Valid 14 0.473 0.374 Valid 15 0.400 0.374 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dari tabel 3.2 uji validitas soal di atas dapat disimpulkan bahwa dari 15 soal yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan kedua terdapat 13 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,14 dan 15. Sedangkan 2 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no 4 dan 13. Untuk 13 butir soal yang valid tersebut digunakan sebagai instrumen tes dan untuk 2 butir soal yang tidak valid harus diganti atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes. Untuk melihat lebih jelas validitas uji coba soal untuk tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Validitas Uji Coba Soal Tindakan Ketiga No Butir R bis R tabel Keterangan 1 0.378 0.444 Tidak Valid 2 0.360 0.444 Tidak Valid 3 0.514 0.444 Valid 4 0.454 0.444 Valid 5 0.514 0.444 Valid 6 0.127 0.444 Tidak Valid 7 0.460 0.444 Valid 8 0.086 0.444 Tidak Valid 9 0.401 0.444 Valid 10 0.406 0.444 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Dari tabel uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 soal yang diberikan dalam tahap uji coba soal untuk diberikan pada tindakan ketiga terdapat 6 butir soal dinyatakan valid yaitu pada no 3,4,5,7,9 dan 10. Sedangkan 4 butir soal lain dinyatakan tidak valid yaitu pada no 1,2,6,dan 8. Untuk 6 butir soal yang valid tersebut digunakan sebagai instrumen tes dan untuk 4 butir soal yang tidak valid harus diganti atau diperbaiki sehingga soal layak digunakan sebagai instrumen tes. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Tingkat Kesukaran Soal Menurut Arikunto 2007:207 soal yang baik adalah “soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar ”. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknyanya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran soal dalam penelitian ini yaitu: Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh peserta didik peserta tes Arikunto,2007:208 Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Keterangan 0,00 - 0,29 Sukar 0,30 - 0,69 Sedang 0,70 - 1,00 Mudah Arikunto,2007:210 Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba soal yang akan diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.5, tabel 3.6 dan tabel 3.7. Tabel 3.5 mengenai indek kesukaran soal tindakan pertama dari 15 soal masuk kedalam kategori soal mudah dan soal sukar. Jumlah soal dengan indeks mudah pada instrumen ini ada 10 soal dengan persentase 67. Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 5 soal dengan persentase 33. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5 Indek Kesukaran Soal Tindakan Pertama No Butir Tingkat Kesukaran P Keterangan 1 0.90 Mudah 2 0.93 Mudah 3 0.90 Mudah 4 0.10 Sukar 5 0.93 Mudah 6 0.97 Mudah 7 0.10 Sukar 8 0.17 Sukar 9 0.93 Mudah 10 0.93 Mudah 11 0.70 Mudah 12 0.17 Sukar 13 0.97 Mudah 14 0.27 Sukar 15 0.90 Mudah Sumber: Hasil Penelitian 2013 Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba 15 soal yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.6 Tabel 3.6 Indek Kesukaran Soal Tindakan Kedua No Butir Tingkat Kesukaran P Keterangan 1 0.90 Mudah 2 0.93 Mudah 3 0.90 Mudah 4 0.10 Sukar 5 0.93 Mudah 6 0.97 Mudah 7 0.10 Sukar 8 0.17 Sukar 9 0.93 Mudah 10 0.93 Mudah 11 0.70 Mudah 12 0.17 Sukar 13 0.97 Mudah 14 0.27 Sukar 15 0.90 Mudah Sumber: Hasil Penelitian 2013 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Berdasarkan tabel 3.6 indek kesukaran soal tindakan kedua 15 soal tersebut termasuk kedalam kategori mudah dan sukar. Jumlah soal dengan indeks mudah pada instrumen ini ada 10 soal dengan persentase 67. Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 5 soal dengan persentase 33. Untuk melihat lebih jelas indeks kesukaran instrument uji coba 10 soal yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Indek Kesukaran Soal Tindakan Ketiga No Butir Tingkat Kesukaran P Keterangan 1 0.15 Sukar 2 0.15 Sukar 3 0.95 Mudah 4 0.65 Mudah 5 0.90 Mudah 6 0.15 Sukar 7 0.85 Mudah 8 0.95 Mudah 9 0.15 Sukar 10 0.90 Mudah Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan tabel 3.7 indek kesukaran soal tindakan kedua 15 soal tersebut termasuk kedalam kategori mudah dan sukar. Jumlah soal dengan indeks mudah pada instrumen ini ada 6 soal dengan persentase 60. Jumlah soal dengan indeks sukar pada instrumen ini ada 4 soal dengan persentase 40. c. Daya Pembeda Soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi yang disingkat D. Adapun rumus yang Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu digunakan untuk mencari indeks diskriminasi soal dalam penelitian ini yaitu: Keterangan : D = daya pembeda butir B A = banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab soal dengan benar J A = banyaknya subjek kelompok atas B B = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J B = banyaknya subjek kelompok bawah Arikunto,2007:214 Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Keterangan 0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali Arikunto,2007:214-218 Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument uji coba soal yang akan diberikan pada tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.9, tabel 3.10 dan tabel 3.11. Berdasarkan tabel 3.9 indek daya pembeda 15 soal tindakan pertama menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya pembeda baik ada 1 atau sekitar 6,7. Jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya pembeda cukup ada 3 atau sekitar 20 dan jumlah soal dengan kategori daya pembeda jelek ada 11 atau sekitar 73. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.9 Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Pertama No Butir Daya Pembeda D Keterangan 1 -0.20 Jelek 2 -0.13 Jelek 3 0.20 Cukup 4 0.06 Jelek 5 0.13 Jelek 6 0.06 Jelek 7 -0.06 jelek 8 0.20 Cukup 9 0.00 Jelek 10 0.00 Jelek 11 0.60 Baik 12 0.33 Cukup 13 0.06 Jelek 14 -0.13 Jelek 15 0.06 Jelek Sumber: Hasil Penelitian 2013 Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument uji coba 15 soal yang akan diberikan pada tindakan kedua tersaji pada tabel 3.10 Tabel 3.10 Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Kedua No Butir Daya Pembeda D Keterangan 1 0.20 Cukup 2 0.13 Jelek 3 0.20 Cukup 4 0.06 Jelek 5 0.13 Jelek 6 0.06 Jelek 7 0.06 jelek 8 0.20 Cukup 9 0.13 Jelek 10 0.06 Jelek 11 0.60 Baik 12 0.33 Cukup 13 0.06 Jelek 14 0.13 Jelek 15 0.06 Jelek Sumber: Hasil Penelitian 2013 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Berdasarkan tabel 3.10 indek daya pembeda 15 soal tindakan kedua menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya pembeda baik ada 1 atau sekitar 6,7. Jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya pembeda cukup ada 3 atau sekitar 20 dan jumlah soal dengan kategori daya pembeda jelek ada 11 atau sekitar 73. Untuk melihat lebih jelas klasifikasi indeks daya pembeda instrument uji coba 10 soal yang akan diberikan pada tindakan ketiga tersaji pada tabel 3.11 Tabel 3.11 Indek Daya Pembeda Soal Tindakan Ketiga No Butir Daya Pembeda D Keterangan 1 0.20 Jelek 2 3.40 Cukup 3 0.30 Cukup 4 6.50 Baik 5 0.10 Jelek 6 5.60 Baik 7 0.20 Cukup 8 3.70 Cukup 9 0.10 Jelek 10 0.10 Jelek Sumber: Hasil Penelitian 2013 Berdasarkan tabel 3.11 indek daya pembeda 15 soal tindakan ketiga menunjukan bahwa jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya pembeda baik ada 2 atau sekitar 20. Jumlah soal yang termasuk dalam kategori daya pembeda cukup ada 4 atau sekitar 40 dan jumlah soal dengan kategori daya pembeda jelek ada 4 atau sekitar 40. d. Uji Reliabilitas Soal Untuk memperoleh indeks reliabilitas soal dapat dicari dengan menggunakan rumus Product Moment : √{ } { } Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan : X = skor butir belahan ganjil Y = skor butir belahan genap N = jumlah responden Purwanto,2010:162 Setelah semua data terkumpul, maka untuk mencari koefisien reliabilitas tidaknya suatu butir soal, maka dapat dicari dengan rumus Spearman-Brown : Keterangan : r 11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item r b = korelasi Product moment antara dua belahan instrument ganjil genap Riduwan,2011:102 Tabel 3.12 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Keterangan 0,000 – 0,200 Sangat Rendah 0,200 – 0,400 Rendah 0,400 – 0,600 Cukup 0,600 – 0,800 Tinggi 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi Riduwan,2011:98 Cara menggunakan metode ini, yaitu dengan membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belah ganjil-genap. Setiap item yang dapat dijawab dengan benar diberi skor 1 dan yang salah diberi skor 0. Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal dari tindakan pertama, tindakan kedua dan tindakan ketiga dapat dilihat pada tabel 3.13, tabel 3.14 dan tabel 3.15. Adapun langkah-langkah menghitung reliabilitas soal adalah sebagai berikut : Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.13 Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan Pertama Responden Ganjil X Genap Y X 2 Y 2 XY 1 2 4 4 16 8 2 3 3 9 9 9 3 6 4 36 16 24 4 4 5 16 25 20 5 7 6 49 36 42 6 5 5 25 25 25 7 5 5 25 25 25 8 7 6 49 36 42 9 5 5 25 25 25 10 5 6 25 36 30 11 6 6 36 36 36 12 4 5 16 25 20 13 6 6 36 36 36 14 6 4 36 16 24 15 4 5 16 25 20 16 5 4 25 16 20 17 6 6 36 36 36 18 7 6 49 36 42 19 3 4 9 16 12 20 3 3 9 9 9 21 3 4 9 16 12 22 5 6 25 36 30 23 5 5 25 25 25 24 5 4 25 16 20 25 5 4 25 16 20 26 5 4 25 16 20 27 3 3 9 9 9 28 4 2 16 4 12 TOTAL 133 131 688 648 655 STATISTIK ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY Sumber : Hasil Penelitian 2013 Hasil data pada tabel 3.13 merupakan data awal untuk mencari reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Hasil korelasi skor belahan ganjil genap r xy menggunakan rumus korelasi product moment memberikan hasil koefisien sebesar 0,736. Angka koefisien korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown : Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka 0,848. Koefisien realiabiltas sebesar 0,848 menunjukan pada reliabilitas dengan kategori sangat tinggi. Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal dari tindakan kedua dapat dilihat pada tabel 3.14 √{ }{ } √{ } { } √{ } { } √ √ rxy = 0,736 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.14 Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan Kedua Responden Ganjil X Ganjil Y X 2 Y 2 XY 1 2 4 4 16 8 2 3 3 9 9 9 3 6 4 36 16 24 4 4 5 16 25 20 5 7 6 49 36 42 6 5 5 25 25 25 7 5 5 25 25 25 8 7 6 49 36 42 9 5 5 25 25 25 10 5 6 25 36 30 11 6 6 36 36 36 12 4 5 16 25 20 13 6 6 36 36 36 14 6 4 36 16 24 15 4 5 16 25 20 16 5 4 25 16 20 17 6 6 36 36 36 18 7 6 49 36 42 19 3 4 9 16 12 20 3 3 9 9 9 21 3 4 9 16 12 22 5 6 25 36 30 23 5 5 25 25 25 24 5 4 25 16 20 25 5 4 25 16 20 26 5 4 25 16 20 27 3 3 9 9 9 28 5 2 25 4 10 TOTAL 131 129 675 635 642 STATISTIK ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY Sumber : Hasil Penelitian 2013 Hasil data pada tabel 3.14 merupakan data awal untuk mencari reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Hasil korelasi skor belahan ganjil genap r xy menggunakan rumus korelasi product moment memberikan hasil koefisien sebesar 0,765. Angka koefisien korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown : Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka 0,07. Koefisien realiabiltas sebesar 0,886 menunjukan pada reliabilitas dengan kategori sangat tinggi. Untuk melihat lebih jelas item soal dengan belah ganjil genap uji coba soal dari tindakan ketiga dapat dilihat pada tabel 3.15 √{ }{ } √{ } { } √{ } { } √ √ rxy = 0,765 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.15 Item Soal Benar dengan Belah Ganjil-Genap Uji Coba Soal Untuk Tindakan Ketiga Responden Ganjil X Genap Y X 2 Y 2 XY 1 3 2 9 4 6 2 3 3 9 9 9 3 4 2 16 4 8 4 3 2 9 4 6 5 3 2 9 4 6 6 3 3 9 9 9 7 2 2 4 4 4 8 4 3 16 9 12 9 3 3 9 9 9 10 5 2 25 4 10 11 3 3 9 9 9 12 2 2 4 4 4 13 3 2 9 4 6 14 3 4 9 16 12 15 2 2 4 4 4 16 3 3 9 9 9 17 4 3 16 9 12 18 2 3 4 9 6 19 3 3 9 9 9 20 3 2 9 4 6 TOTAL 57 51 169 137 146 STATISTIK ∑X ∑X2 ∑Y ∑Y2 ∑XY Sumber: Hasil Penelitian 2013 Hasil data pada tabel 3.15 merupakan data awal untuk mencari reliabilitas. Langkah pertama mencari reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment karena hasil dari rumus ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Hasil korelasi skor belahan ganjil genap r xy menggunakan rumus korelasi product moment dibawah memberikan hasil koefisien sebesar 0,096. Angka koefisien korelasi tersebut merupakan reliabilitas sebagian tes, untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown. Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Perhitungan menggunakan rumus korelasi Product Moment : Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes maka dihitung maka dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown : Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien reliabilitas setengah menjadi koefisien reliabilitas penuh diperoleh angka 0,175. Koefisien realiabiltas sebesar 0,175 menunjukan pada reliabilitas dengan kategori sangat rendah. √{ }{ } √{ } { } √{ } { } √ √ rxy = 0,096 Sylvie Suryadi, 2013 Penerapan Media Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Kelas X-D SMA Negeri 5 Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Lembar Kerja Siswa LKS Lembar Kerja Siswa LKS yang mana LKS tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk mengukur kemampuan dan melihat sejauhmana kinerja dan cara berpikir peserta didik dalam kerjasama kelompok untuk memecahkan permasalahan yang diberikan di kelas. 4. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mempelajari dokumen seperti daftar nama dan jumlah peserta didik, daftar nilai peserta didik, silabus,rencana pembelajaran. Selain itu dokumentasi akan berguna untuk melengkapi berbagai temuan dan mengabadikan kegiatan-kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.

H. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X IIS 4 SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG (Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Geografi).

0 1 17

PENERAPAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X IPS 1 PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 PLUMBON KABUPATEN CIREBON.

0 3 46

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 2 MAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG: Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Lingkungan Hidup.

0 1 48

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI POKOK HIDROSFER : Penelitian dan Pengembangan untuk Membangun Karakter Peduli Lingkungan Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri Pekanbaru.

0 3 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 4 BANDUNG : Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Hakekat Geografi.

0 2 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK KELAS X-4 SMAN 1 SUKARESMI :Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Geografi.

0 0 43

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI SITURAJA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Geografi.

0 5 34

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN PENDEKATAN OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (Materi Pokok Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Peserta didik Kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Ajaran 2014/

0 0 26

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X.

3 30 417

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA BLOCK DIAGRAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA PESERTA DIDIK KELAS X IPS7 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Materi Pokok Dinamika Atmosfer) - UNS Institutional Repository

0 0 20