perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xxxiv
xxxiv
1. Efektivitas dan Kinerja Jurusita Pajak dalam Upaya Pencairan Tunggakan Pajak.
Persentase tingkat kinerja Jurusita dalam melakukan penagihan terhadap tunggakan pajak dapat dihitung dengan membandingkan antara rencana dan realisasi pelunasan
tunggakan. Penagihan pajak dapat dikatakan efektif apabila proses penagihan pajak telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, menegakkan sistem
perpajakan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan dan peraturan pencairan tunggakan pajak mencapai target yang telah ditentukan.
Dalam setiap kegiatan faktor efektivitas merupakan alat pengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan atau organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Menurut
Gie 1997:108, efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki. Menurut Poerwadarminta 1984:208, efektif juga berarti ada efeknya
terhadap sesuatu yang akan diukur tingkat efektivitasnya. Menurut Siagian 2004:234, untuk mengukur tingkat efektivitas dari suatu sistem kerja dapat juga dengan
memberikan peringkat dengan menggunakan skala peringkat. Skala indikator yang digunakan adalah:
1. 100 sangat efektif
2. 90 – 100 efetif
3. 80 – 89 cukup efektif
4. 70 – 79 kurang efektif
5. 69 tidak efektif
Apabila konsep efektivitas dikaitkan dengan pelunasan maka yang dimaksud efektivitas adalah seberapa besar realisasi yang dapat dicapai atas target yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xxxv
xxxv ditetapkan oleh pihak KPP Pratama Surakarta setiap tahunnya untuk memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan, dengan menggunakan indikator sebagai berikut: a.
Dari segi penyelesaian dengan berdasarkan standart prestasi Jurusita Pajak di KPP Pratama Surakarta.
b. Dari segi penerimaan atas hasil pemeriksaan dengan didasarkan pada jumlah target
dan realisasi pelunasan tunggakan pajak mulai dari tahun 2009 sampai tahun 2010
.
Dengan dilakukan tingkat pengukuran Efektivitas kinerja Jurusita pajak maka dapat diketahui seberapa efektif kah kinerja dari Jurusita pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Surakarta selama ini. Dalam analisis data ini peneliti hanya terbatas pada perhitungan presentase yang selanjutnya menggunakan pemikiran logis untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan menguraikan secara mendalam dan sistematis tentang keadaan yang sebenarnya, kemudian ditarik suatu kesimpulan sehingga dapat
diperoleh suatu penyelesaian atas permasalahan yang ada. Sedangkan analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat
efektivitas berdasarkan data dan hasil penelitian yang didasarkan dari segi penerimaan atas hasil pelunasan yang didasarkan pada pencapaian target dan realisasi pelunasan
tunggakan pajak setiap tahunnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Efektivitas
=
Ȗifa dfd ia fdf
feti ia fdfÊ
X100
Dimana n = jumlah tunggakan yang terjadi di tahun sebelumnya jika ada.
Berikut ini adalah rencana dan realisasi pencairan tunggakan pajak yang terjadi di KPP Pratama Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xxxvi
xxxvi
TABEL II.1 TARGET DAN REALISASI PELUNASAN TUNGGAKAN PAJAK
KPP PRATAMA SURAKARTA TAHUN 2009-2010
Tahun Target
Realisasi Pelunasan 2009
14.073.680.819 9.099.520.346
2010 20.878.961.429
17.760.337.122
Dari tabel II.1 dapat dilihat bahwa target penerimaan pajak secara keseluruhan di tahun 2009 yang menjadi tanggung jawab KPP Pratama Surakarta adalah sebesar Rp.
14.073.680.819 dimana target tersebut tidak tercapai sesuai dengan yang diinginkan yaitu sebesar Rp. 9.099.520.346. Ada selisih angka sebesar Rp. 4.974.160.473.
Sedangkan pada tahun 2010 yang menjadi tanggung jawab KPP Pratama Surakarta adalah sebesar Rp. 20.878.961.429 dimana target tersebut tidak tercapai sesuai dengan
yang diinginkan yaitu Rp. 17.760.337.122 ada selisih angka sebesar Rp. 3.118.624.307. Dari sisi pertumbuhan penerimaan pajak di KPP Pratama Surakarta seperti yang
diuraikan di atas pada tahun 2009 - 2010 mengalami peningkatan yang terus menerus karena Wajib Pajak Besar lebih banyak yang patuh melaksanakan kewajiban
perpajakannya daripada yang tidak patuh. Penghitungan efektivitas Pelaksanaan dari segi penerimaan atas hasil penagihan
tunggakan pajak adalah sebagai berikut : a.
Tahun 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xxxvii
xxxvii Efektivitas =
Ò.ÀÒÒ. À
. Æ .À .
À .
ÆÒ
100 =
64,65
b. Tahun 2010
Efektivitas = Æ .
À .
. Æ
À. .
Ò Æ. Ò
100 =
85,06
Dari hasil penghitungan dapat diketahui bahwa tingkat efektivitas yang dicapai berdasarkan target dan realisasi dari pelunasan atas tunggakan pajak adalah:
1 Pada tahun 2009 yang dicapai adalah sebesar 64,65 maka tingkat efektivitas yang
dicapai termasuk dalam kriteria tidak efektif. 2
Pada tahun 2006 yang dicapai adalah sebesar 85,06 maka tingkat efektivitas yang dicapai termasuk dalam kriteria cukup efektif.
Dari data tersebut maka dapat diketahui persentase tingkat efektivitas kinerja jurusita pajak meningkat dari 64,65 menjadi 85,06. Dari katagori tidak efektif meningkat
menjadi cukup efektif.
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pencairan Tunggakan Pajak