Kosmetik Kosmetik Dekoratif TINJAUAN PUSTAKA

zat-zat yang berguna melalui kulit serta peredaran zat-zat yang berguna melalui kulit serta peredaran berjalan dengan baik. Pada jenis kulit ini, jarang sekali timbul gangguan. 4. Kulit campuran. Jenis kulit ini, pada bagian tengah muka sekitar hidung, dagu, dan dahi kadang-kadang berminyak atau normal. Sedangkan pada bagian lain normal atau kering Fitryane, 2011.

2.3 Kosmetik

Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445MenKes1998 adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar, gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksud dengan “tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit” adalah sediaan tersebut seyogyanya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Tujuan penggunaan kosmetik pada masyarakan untuk kebersihan tubuh, meningkatkan daya tarik, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati hidup Tranggono dan Latifah, 2007.

2.4 Kosmetik Dekoratif

Tujuan awal penggunaan kosmetika adalah mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya tarik. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara merias setiap bagian tubuh yang terpapar oleh pandangan sehingga terlihat lebih menarik dan sekaligus juga menutupi kekurangan cacat yang ada. Kosmetika dekoratif semata-mata hanya melekat pada bagian tubuh yang dirias dan tidak bermaksud untuk diserap ke dalam kulit serta mengubah secara permanen kekurangan cacat yang ada. Kosmetika dekoratif terdiri atas bahan aktif berupa zat warna dalam berbagai bahan dasar bedak, cair, minyak, krim, tingtur, aerosol dengan pelengkap bahan pembuat stabil dan parfum. Berdasarkan bagian tubuh yang dirias, kosmetika dekoratif dapat dibagi menjadi: 1 Kosmetika rias kulit wajah; 2 Kosmetika rias bibir; 3 Kosmetika rias rambut; 4 Kosmetika rias mata; dan 5 Kosmetika rias kuku Wasitaatmadja, 1997. Peran zat warna dan zat pewangi sangat besar dalam kosmetika dekoratif. Pemakaian kosmetika dekoratif lebih untuk alasan psikologis daripada kesehatan kulit. Persyaratan untuk kosmetika dekoratif antara lain: a. Warna yang menarik b. Bau yang harum menyenangkan c. Tidak lengket d. Tidak menyebabkan kulit tampak berkilau e. Tidak merusak atau mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku, dan lainnya. Pembagian kosmetika dekoratif Tranggono dan Latifah, 2007: a. Kosmetika dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaiannya sebentar. Misalnya: bedak, pewarna bibir, pemerah pipi, eye shadow, dan lain-lain. b. Kosmetika dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu yang lama baru luntur. Misalnya: kosmetika pemutih kulit, cat rambut, pengeriting rambut, pelurus rambut, dan lain-lain.

2.5 Bedak