peroleh massa yang homogen. Ayak dengan pengayak mesh 60. Masukkan ke dalam lemari pengering keringkan. Kemudian dikempa lalu dimasukkan ke
dalam wadah.
3.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Bedak Kompak
Pemeriksaan mutu fisik dilakukan terhadap masing-masing sediaan bedak kompak. Pemeriksaan mutu fisik sediaan meliputi: pemeriksaan
homogenitas, dan stabilitas sediaan yang mencakup pengamatan terhadap perubahan bentuk, warna dan bau dari sediaan, uji poles dan daya sebar.
3.5.1 Homogenitas bedak
Dispersi warna diuji dengan menyebarkan serbuk pada permukaan kertas putih dan diamati dengan kaca pembesar. Jika warna menyebar secara
merata maka bedak dikatakan homogen. Butler, 2000. 3.5.2 Uji poles bedak
Uji poles bedak dilakukan dengan menggunakan puff. Dengan cara memoleskan bedak pada kulit punggung tangan. Uji poles bedak dikatakan
baik jika bedak yang menempel pada kulit dapat merata dan melekat dengan baik Butler, 2000.
3.5.3 Daya sebar
Sebanyak 0,5 gram serbuk diletakkan ditengah-tengah kaca bulat ditutup dengan kaca lain yang telah ditimbang beratnya dan dibiarkan selama 1
menit. Kemudian diukur diameter sebarnya, setelah itu ditambah beban 50 gram dan dibiarkan selama 1 menit, lalu diukur diameter sebarnya. Dilakukan
terus menerus hingga diperoleh diameter yang cukup untuk melihat pengaruh
beban terhadap perubahan diameter sebar sediaan Garg, dkk., 2002.
3.5.4 Uji kekerasan
Sediaan yang dibuat diuji kekerasannya dengan cara mempergunakan alat Hardness Tester Copley yaitu dengan memasukkan sebuah sediaan
diantara anvil dengan punch, lalu tekan tombol sampai sediaan retak dan pecah lalu di catat angka yang ditunjukkan oleh alat.
3.5.5 Uji keretakan
Uji keretakan dilakukan dengan cara menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10 inci. Bedak kompak
dikatakan baik, jika setelah dijatuhkan beberapa kali tidak pecah atau retak. Butler, 2000.
3.6 Uji Iritasi
Uji iritasi dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat
menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka
Open Test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis yang bersedia dan mengisi surat pernyataan. Uji tempel terbuka dilakukan dengan
mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5
x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama 2 hari berturut-turut Tranggono dan Latifah,
2007.
3.7 Uji Kesukaan hedonic test