Persentase peningkatan produksi komoditas pertanianperkebunan.

KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-17 Sleman sehingga peningkatan produksi dan produtivitas dan mutu produk terus dilakukan. Upaya peningkatan produksi dilakukan dengan peningkatan penerapan SOPGAP ditingkat petani. Dengan peningkatan penerapan SOPGAP ini mampu meningkatkan produktivitas salak pondoh per rumpun. Kemampuan produksi salak sepanjang tahun menyebabkan semakin meningkatnya produksi salak. Pengembangan salak pondoh hamper di semua kecamatan di Kabupaten Sleman, namun sentra pengembangan salak pondoh di Kabupaten Sleman yaitu di kecamatan Turi, Tempel dan Pakem. Total jumlah rumpun yang menghasilkan sekitar 5.572.939 rumpun se Kabupaten Sleman. - Jambu Dalhari Produksi jambu dalhari tahun 2016 ini mengalami peningkatan sebesar 23,38 dibandingkatan tahun 2015. Produksi tahun 2016 sebesar 24.262 kw naik dari tahun 2015 yang menghasikan produksi sebesar 19.664,74 kw. Komoditas Jambu dalhari merupakan komoditas unggulan Kabupaten Sleman yang berkembang di kecamatan Berbah dan Prambanan sehingga peningkatan produksi dan produtivitas dan mutu produk terus dilakuan. Upaya peningkatan produksi dilakukan dengan peningkatan penerapan SOPGAP ditingkat petani, dengan peningkatan penerapan SOPGAP ini mampu meningkatkan produktivitas Jambu dalhari - Krisan Budidaya krisan membutuhkan teknologi khusus sehingga dibudidayakan dalam kubung paranet untuk mengatur pencahayaan. Bunga krisan mampu berbunga dengan baik dengan pencahayaan lebih dari 13 jam. Dengan berkurangnya penyinaran oleh matahari akibat musim hujan sepanjang tahun 2016 menyebabkan petani terpaksa mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk pencahayaan dengan bantuan listrik. Petani yang biasanya menaman krisan 3-4 kali setahun terpaksa mengurangi dengan hanya berbudidaya 2 kali setahun sehingga luas tanam dan produksi bunga krisan tahun 2016 menurun dibanding tahun 2015. Produksi krisan tahun 2016 ini hanya mencapai 3.622.771 tangkai menurun sebesar 21,87 dibandingkan tahun 2015 yang mampu menghasilkan 4.367.059 tangkai. KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-18 - Cabe Luas tanam dan luas panen cabe merah maupun cabe rawit di Kabupaten Sleman tahun 2016 meningkat cukup signifikan dengan adanya dukungan kegiatan dari APBN untuk pengembangan cabe merah seluas 20 ha dan pengembangan cabe rawit seluas 75 ha. Peningkatan luas tanam ini disertai peningkatan produksi yang pada tahun 2016 ini mencapai 5.620,70 ton atau naik sebesar 19,50 dari rpoduksi tahun 2015 yang mencapai 4.703,40 ton. Kendala yang dihadapi pada penanaman tahun 2016 ini adalah tingginya curah hujan pada saat tanaman berbuah lebat sehingga banyak tanaman tergenang air dan terserang penyakit layu. Produktivitas cabe tahun 2016 ini hanya berkisar 3-5 tonha turun dari tahun 2015 yang mencapai 6 – 8 ton ha. - Kelapa Capaian produksi kelapa sebesar 73.952,63 kw atau 96,70 dari produksi tahun 2015 yang berhasil mencapai 76.473,70 kw. Produksi kelapa ini tidak mencapai target yang ditetapkan atau mengalami penurunan sebesar 3,30. Produktifitas mengalami penurunan dari pencapaian 16,14 kwha tahun 2015 menjadi 15,65 kwha tahun 2016. Produksi Kelapa dari tahun ke tahun relatif mengalami penurunan, yang disebabkan karena musim hujan yang ekstrim yang menyebabkan kerontokan pada calon bunga disamping karena penebangan pohon kelapa untuk hunian dan penjualan kayu batang kelapa yang dianggap lebih prospektif di bandingkan produksi buahnya. Pemeliharaan yang kurang intensif juga menjadi salah satu penyebab penurunan produksi kelapa ini - Tembakau Rakyat Capaian produksi tembakau rakyat sebesar 956,70 kw pada tahun 2016. Produksi tembakau rakyat ini mengalami penurunan dari pencapaian tahun 2015 sebesar 7.500 kw atau mencapai penurunan yang signifikan sebesar 87,24. Hal ini disebabkan karena musim hujan yang terus menerus menyebabkan kerusakan pada tanaman tembakau, rendemen sangat turun, serta sebagian lahan tanaman tembakau tidak dapat dipanen karena ongkos tenaga tidak sesuai dengan hasil dari penjualan KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-19 tembakau rakyat. Kendala alam yang terjadi di tahun 2016 mengakibatkan penurunan produktifitas dari 6,79 kwha tahun 2015 menjadi 6,31 di tahun 2016 dan penurunan luas panen dari 1.320 ha tahun 2016 menjadi 956,70 ha tahun 2016. - Tebu Capaian produksi tebu tahun 2016 sebesar 33.323,70 kw atau mengalami penurunan sebasar 1,84 dibandingkan produksi pada tahun 2015 yang mampu menghasilkan 33.950 kw. Produktifitas tebu mengalami kenaikan sebesar 32,40 kwha tahun 2016 dari capaian 31,68 kwha pada tahun 2015. Peningkatan produktifitas ini tidak didukung oleh peningkatan luas panen. Luan panen tahun 2016 hanya mencapai 1.028,61 ha menurun dibandingkan luas panen tahun 2015 yang mencapai 1.220,65 ha. Tidak tercapaianya target yang ditetapkan karena penurunan luas lahan, rendahnya randemen, turunnya minat petani dalam budidaya tebu dan beralih pada komoditas lain serta tingginya biaya produksi disamping sulitnya mendapatkan bibit bersertifikat. - Kopi Capaian produksi kopi sebesar 333,67 kw pada tahun 2016. Produksi kopi ini mengalami penurunan dari pencapaian tahun 2015. Hal ini disebabkan karena musim hujan yang ekstrim yang menyebabkan gugurnya bunga calon buah. Luas panen tahun 2016 mengalami penurunan dari 84 ha menjadi 78,70 ha serta penurunan produktifitas dari 5,23 kwha menjadi 4,05 kwha. 3.Jumlah Kelompok Penerima Penguatan Modal Dalam rangka memberdayakan pertanian, perikanan, dan kehutanan di Kabupaten Sleman yang berkelanjutan secara optimal dan lestari telah terjalin kerjasama diantara masyarakat yang akan mampu menumbuh kembangkan perekonomian yang berbasis pertanian, perikanan, dan kehutanan. Namun demikian masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh petani yang salah satunya adalah kurangnya akses petani ke sumber permodalan. Dalam kondisi demikian, dengan memahami tugas dan fungsinya yang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 13 Tahun 2009 tentang Dana Penguatan Modal dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 7 Tahun KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-20 2010 tentang Standar Operasional Prosedur, Pemerintah Kabupaten Sleman ingin berbuat sesuatu yang dapat membantu memberikan menawarkan pemecahan sebagian masalah yang dihadapi oleh petani yaitu meluncurkan program penguatan modal yang pelaksanaannya telah didahului dengan serangkaian proses. Tujuan dilaksanakannya program ini antara lain adalah: 1. Membantu masyarakat pelaku pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan untuk meningkatkan usahanya. 2. Pemberdayaan rakyat dan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pemberian fasilitas penguatan modal dengan prosedur yang sederhana. 3. Efisiensi pemanfaatan anggaran pembangunan Pemerintah yang jumlahnya semakin terbatas Capaian pencairan dana penguatan modal tahun 2016 sebesar 123,25 dari target yang ditetapkan. Penguatan modal yang disalurkan pada kelompok Dinas Pertanian, Perikanan dan kehutanan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Bidang TPH 130 kelompok 2. Bidang Peternakan 30 kelompok 3. Bidang Perikanan 80 kelompok 4. Bidang Kehutanan dan Perkebunan 6 kelompok 5. Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 12 kelompok Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015, jumlah kelompok penerima penguatan modal tahun 2016 ini mengalami peningkatan. Jumlah kelompok penerima penguatan modal tahun 2016 sebanyak 281 kelompok naik dibandingkan tahun 2015 yang mampu mencairkan penguatan modal kepada 276 kelompok. Tabel 3.8. Target Indikator Kinerja Sasaran Misi Tiga tahun 2016 – 2021 dan Realisasi Tahun 2016 No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2016 Target 2017 Target 2018 Target 2019 Target 2020 Target 2021

1. Nilai Tukar

Petani Nilai 108,87 111,90 112,10 112,30 112,50 112,70

2. Persentase

peningkatan produksi komoditas pertanian dan perikanan 0,443 3,256 3,256 3,256 3,256 3,256

3. Jumlah

kelompok penerima penguatan modal kelompok 281 228 228 228 228 228 KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-21 Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Petani didukung oleh pencapaian program- program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Peningkatan Ketahanan Pangan PertanianPerkebunan 2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi PertanianPerkebunan 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi PertanianPerkebunan 5. Program Pemberdayaan Penyuluh PertanianPerkebunan Lapangan 6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 7. Program Peningakatan Pemasaran Hasil produksi Peternakan 8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 9. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan 10. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 11. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar 12. Program Peningkatan Produksi PertanianPerkebunan 13. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 14. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran ini Rp 23.310.693.577,00 dari anggaran sebesar Rp 25.253.873.218,00 atau 92,31 dari target.Realisasi keuangan sebesar 92,31 dibandingkan dengan persentase rata- rata capaian kinerja sasaran sebesar 99,99, maka dapat diketahui bahwa terdapat efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan 2. Tersedianya sarana dan prasarana peternakan yang memadai 3. Peningkatan pelayanan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak, pengawasan peredaran produk asal hewan dan obat- obatan, pemantauan dan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan alat reproduksi yang secara intensif dilakukan oleh petugas serta peningkatan jumlah pemotongan hewan ternak 4. Peningkatan teknologi pertanianperkebunan, peternakan dan perikanan dari budidaya hingga pasca panen dan pengolahan hasil 5. pendampingan yang intensif dari petugas kepada kelompok perikanan melalui pelatihan, pembinaan dan pendampingan, terpenuhinya sarana KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-22 prasarana budidaya perikanan seperti sumur, kolam ikan, peralatan perikanan dan sarana penunjang lainnya antara lain bantuan benih, bantuan calon induk, dan bantuan bahan baku pakan mandiri 6. Penerapan teknologi secara tepat seperti penerapan Good Agriculture Practises GAP bagi kelompok. Untuk Sekolah Lapang GAP dilaksanakan bagi kelompok untuk meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan budidaya yang baik dan benar sesuai Standar Operasional Prosedur serta termotivasinya petanikelompok tani dalam penerapan teknologi secara benar. Hambatan: 1. Musim hujan yang terus menerus menyababkan gangguan pada proses pembungaanpembuahan pada komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan 2. Serangan organisme pengganggu tanaman untuk tanaman tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan 3. Di sektor pertanian, penurunan nilai NTP disebabkan karena karena adanya kenaikan harga produk pertanian yang lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan rumah tangga dan biaya produksi serta penambahan barang modal untuk usahataninya Strategi pemecahan masalah : Pemberdayaan petani melalui penguatan kelembagaan dan usahanya, peningkatan kemampuan petani melalui pelatihan, kursus, magang dan Sekolah Lapang, peningkatan aplikasi teknologi pertanian oleh masyarakat, penerapan GAP dan SOP, pengamanan produksi melalui pengendalian OPT, dan penanganan dampak bencana alam dan perubahan iklim, dan fasilitasi dan optimasi Sarana prasarana Tanaman pangan dan hortikultura pupuk, benih, bahan pengendalian OPT, alsintan, sumberdaya air, dan permodalan A.2.3. Misi Empat, Memantapkan dan Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam, Penataan Ruang, Lingkungan Hidup dan Kenyamanan Tujuan : Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Sasaran : “ Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam “ KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-23 Hasil capaian sasaran Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dengan indikator sasaran Tambahan Populasi Tanaman di Sempadan SungaiLahan KritisHutan Rakyat dengan capaian 1000 dengan predikat “Sangat Berhasil” diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : Tabel 3.9. Perhitungan Capaian Sasaran yang Mendukung Misi Empat No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2015 Tahun 2016 Target Realisasi Capaian 1. Tambahan Populasi Tanaman di Sempadan SungaiLahan KritisHutan Rakyat 1.000 1.000 10.000 1.000 Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tambahan populasi tanaman di sempadan sungailahan kritishutan rakyat merupakan indikator baru yang dihitung berdasarkan tambahan tanaman yang ditanam di sempadan sungailahan kritishutan rakyat pada tahun berkenaan. Penanaman pada lahan kritis dilakukan dengan tujuan untuk dapat memperbaiki kondisi lahan kritis yang ada di Kabupaten Sleman. Sempadan sungai riparian zoneadalah zona penyangga antara ekosistem perairan sungai dan daratan. Zona ini umumnya didominasi oleh tetumbuhan danlahan basah. Tumbuhan tersebut berupa rumput, semak atau pepohonan sepanjang tepi kiri atau kanan sungai. Sempadan sungai yang cukup lebar dengan banyak kehidupan tumbuhan dan binatang di dalamnya merupakan cerminan tata guna lahan yang sehat pada suatu wilayah. Rincian jenis tanaman bambu yang di tanam di sempadan sungai tahun 2016 adalah sebagai berikut : KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-24 Tabel 3.10. DAFTAR PELAKSANAAN KEGIATAN PENANAMAN TANAMAN BAMBU SEMPADAN SUNGAI TAHUN 2016 KABUPATEN SLEMAN NO. Nama Kelompok Alamat Jenis Bambu batang Jumlah Nama Ketua Petung Apus Wulung batang

1. Sedyo Rukun

Bantulan, Margokaton, 500 250 250 1,000 Suryono Seyegan

2. Parakan Wetan

Parakan wetan, 500 250 250 1,000 Nyono Abbas Sendangmulyo,Minggir

3. Tani Mulyo

Krasakan, Lumbungrejo, 750 375 375 1,500 Agus Nur Hanan Tempel

4. Komunitas Kalikuning

Sempu, Wedomartani, 500 250 250 1,000 Lestari Ngemplak Yudi Sunyoto 5. Amrih Lestari Mandiri Tanjungsari, Sukoharjo, 750 375 375 1,500 Sugimin Ngaglik

6. Ayo Maju

Karongan, Jogotirto, 500 250 250 1,000 Suharno Berbah

7. Maju Makmur

Kopeng, Kepuharjo, 750 375 375 1,500 Tresno Wiyono Cangkringan

8. Rimba Lestari

Tritis kulon, Girikerto, 750 375 375 1,500 Parjo Turi JUMLAH 5,000 2,500 2,500 10,000 Ketidakpahaman masyarakat tentang fungsi sempadan sungai menyebabkan banyak sempadan yang hilang terdesak oleh peruntukan lain. Manfaat keberadaan sungai bagi kehidupan manusia adalah sebagai penyedia air dan wadah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sanitasi lingkungan, pertanian, industri, pariwisata, oleh raga, pertanahan, perikanan, pembangkit tenaga listrik, transportasi dan kebutuhan lain, sedangkan untuk kehidupan alam adalah sebagai pemulih kualitas air, penyalur banjir, dan pembangkit utama ekosistem flora dan fauna. Dengan melihat manfaat tersebut maka Tambahan Populasi Tanaman di KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-25 Sempadan SungaiLahan KritisHutan Rakyat ditargetkan hingga tahun 2021 adalah sebagai berikut: Tabel 3.11. Target Indikator Kinerja Sasaran Misi Tiga tahun 2016 – 2021 dan Realisasi Tahun 2016 No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi 2016 Target 2017 Target 2018 Target 2019 Target 2020 Target 2021

1. Tambahan

Populasi Tanaman di Sempadan SungaiLahan KritisHutan Rakyat 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 Sasaran Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam didukung oleh pencapaian program-program sebagai berikut : 1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 2. Program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan 3. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 4. Program Perencanaan dan Pengambangan Hutan Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran ini Rp 1.382.062.750,00 dari anggaran sebesar Rp 1.466.930.250,00 atau 94,21 dari target. Realisasi keuangan sebesar 94,21 dibandingkan dengan persentase rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100, maka dapat diketahui bahwa terdapat efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Tingginya semangat kelompok masyarakat untuk menanami sempadan sungai 2. Dukungan dana dan pendampingan masyarakat oleh pemerintah Kabupaten Sleman dalam kegiatan penanaman di sempadan sungai. Hambatan : 1. Penambangan pasir di sungai yang mengganggu kelangsungan tanaman bambu yang sudah di tanam. 2. Perlu ditingkatkannya pemeliharaan tanaman oleh masyarakat secara swadaya KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-26 Strategi pemecahan masalah : 1. Meningkatkan monitoring dan evaluasi serta pembinaan pada masyarakat oleh petugas kabupaten maupun petugas terutama dalam pemeliharaan tanaman.

2. Optimalisasi pemanfaatan lahan sempadan sungau yang berpotensi untuk ditanami

A.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.12. Pencapaian Sasaran Stategis Berdasarkan Misi No Uraian sasaran Jumlah Indikator Kinerja Sasaran Rata- Rata Capaian Predikat

A. Misi Satu 1.

Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah 2 100,00 Sangat Berhasil

2. Meningkatnya kualitas pelayanan

public oleh SKPD 1 101,74 Sangat Berhasil

B. Misi Tiga 1.

Meningkatnya kesejahteraan petani 3 84,25 Berhasil

C. Misi Empat 1.

Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam 1 1000 Sangat Berhasil Predikat nilai capaian sasaran yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Sangat Berhasil : 3 sasaran 2. Berhasil : 1 sasaran 3. Cukup Berhasil : - 4. Tidak Berhasil : - KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-27 A.4. Capaian Kinerja atas IKU Kinerja pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 3.14. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Kinerja 1 Sasaran strategis : Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah Predikat LAKIP SKPD predikat A Belum diketahui - Persentase temuan hasil pemeriksaaan yang ditindaklanjuti 100 100 100 2 Sasaran strategis : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik oleh SKPD Nilai Indeks Kepuasan IKM nilai 78,67 80,24 101,74 3 Sasaran strategis : Meningkatnya Kesejahteraan Petani Nilai Tukar Petani Nilai 111,65 108,87 96,97 Persentase peningkatan produksi komoditas pertanian dan perikanan 3,256 1,06 32,50 Jumlah kelompok penerima penguatan modal kelompok 228 281 123,25 Kinerja pencapaian IKU sangat berhasil. Pencapaian ini diantaranya disebabkan karena terjalinnya sinergi antara sumberdaya manusia baik petani maupun petugas sebagai pelaku utama di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan sumber daya alam yang dimiliki melalui pelaksanaan kegiatan yang sudah dirinci berdasarkan pada tingkat kebutuhan masyarakat yang didukung dari pendanaan yang bersumber dari pemerintah pusat maupun daerah. B.Realisasi Anggaran Hasil pengukuran penggunaan biaya untuk mencapai sasaran strategis tahun 2016 sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016, untuk mencapai 4 sasaran strategis dianggarkan dengan APBD perubahan dengan anggaran menjadi sebesar Rp 35.605.635.393,00 terrealisasi sebesar Rp 33.025.838.419,00 atau KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 III-28 92,75. Adapun anggaran dan penggunaan dana untuk masing-masing sasaran strategis adalah sebagai berikut : Tabel 3.15 Target dan Realisasi Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2016 No Sasaran strategis Anggaran Realisasi Capaian keuangan Rp Rp 1. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah 199.408.500,00 196.843.400,00 98,71 2. Meningkatnya kualitas pelayanan public oleh SKPD 3.986.282.625,00 3.717.166.662,00 93,25 3. Meningkatnya kesejahteraan petani 25.253.873.218,00 23.310.693.577,00 92,31 4. Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam 1.466.930.250,00 1.382.062.750,00 94,21 JUMLAH 35.605.635.393,00 33.025.838.419,00 92,75

C. Dukungan Kegiatan dari Dana Tugas Pembantuan

Pencapaian sasaran strategis Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tahun 2016 di dukung dari dana tugas pembantuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Satuan Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman 010.06.04.0402542016 Tahun Anggaran 2016

A. Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah DIPA Tahun Anggaran 2016 Nomor DIPA-010.06.04.0402542016 tanggal 7 Desember 2015

B. Instansi Pemberi

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri RI.

C. Program Kegiatan 1. Program Bina Pembangunan Daerah

Kegiatan : 1. Pembinaan Penyelenggaraan dan Pembangunan Urusan Pemerintahan Daerah I 1. FasilitasiPembinaanMonev Kegiatan Bidang Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup