KEPALA DINAS
SEKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERFILMAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT
SEKSI SARANA DAN OBYEK WISATA
SEKSI PENGEMBANGAN SENI RUPA
BIDANG PROMOSI DAN PEMASARAN
BIDANG PENGEMBANGAN USAHA PARIWISATA
BIDANG EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
Lampiran : PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR Nomor : 7 TAHUN 2013
Tentang : Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar
SEKSI USAHA PARIWISATA
SEKSI PROMOSI
SEKSI HUBUNGAN LEMBAGA WISATA
SEKSI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN
PENYULUHAN
SEKSI PEMBINAAN MASYARAKAT
PARIWISATA SUB BAGIAN PERLENGKAPAN
SEKSI PEMASARAN DAN KERJASAMA
SEKSI PEMBERDAYAAN SEKSI PENGAWASAN
DAN PENERTIBAN SEKSI PENGEMBANGAN
SENI PERTUNJUKAN DAN INDUSTRI MUSIK
2.2 SUMBER DAYA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 2.2.1 Sumber Daya Kepegawaian
Upaya pencapaian target kinerja pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif lima tahun kedepan harus didukung oleh peningkatan kapasitas dan
profesionalisme sumber daya manusia SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, penciptaan inovasi, peningkatan kualitas kinerja dan kuantitas SDM Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sumber daya manusia merupakan modal utama pengembangan
pariwisata dan ekonomi kreatif, karena sumber daya inilah yang menjadi penghasil ide, kreativitas dan pengetahuan untuk dikembangkan menjadi
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
produk dan jasa yang berniali ekonomi. Berdasarkan data per 31 Desember 2013, secara garis besar susunan kepegawaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar disajikan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Menurut Kepangkatan
Urutan Pangkat Jumlah orang
Persentase
Pembina Golongan IV 6
6,06 Penata Golongan III
36 36,36
Pengatur Golongan II 19
19,19 Tenaga kontrak honorer
38 38,39
Jumlah 99
100
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pendidikan :
Tingkat Pendidikan Jumlah orang
Persentase
Master S2 13
13,13 Sarjana S1
37 37,38
Diploma D3 13
13,13 SLTA SMK
36 36,36
Jumlah 99
100
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Menurut tingkat Pelatihan Penjenjangan :
Tingkat Pelatihan Jumlah orang
Persentase
PIM II 1
6,67 PIM III
2 13,33
PIM IV 12
80
Jumlah 15
100
Berdasarkan profil SDM aparatur diatas menurut kepangkatan dan pendidikan, dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sebagian besar cukup memadai, namun mengingat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tupoksi di bidang Ekonomi Kreatif yang baru,
maka masih dibutuhkan peningkatan keterampilan khusus terkait pengembangan ekonomi kreatif guna meningkatkan sumber daya aparatur
yang semakin handal.
2.2.2 Sumber Daya Perlengkapan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Salah satu faktor yang memepengaruhi efektivitas perlengkapan urusan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah ketersediaan perlengkapan kerja. Dalam
lima tahun terakhir telah diupayakan secara terencana peningkatan rasio perlengkapan kerja dibandingkan dengan jumlah pegawai dan beban kerja
melalui penambahan berbagai kebutuhan prasarana dan sarana kantor seperti gedung kantor, peralatan dan perlengkapan kantor, jaringan, dan aset tetap
lainnya Sistem Informasi Manajemen. Walaupun secara keseluruhan, dukungan perlengkapan kerja kantor
semakin memadai, namun untuk mendorong implementasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pembangunan kota yang semakin handal tetap dibutuhkan
peningkatan kuantitas dan kualitas perlengkapan kerja. Untuk itu, setiap tahun juga disusun Rencana Kebutuhan Barang Unit RKBU guna memastikan
penyediaan yang efisien dan pemanfaatan secara efektif.
Berikut tabel Data Aset berdasarkan fungsi dan kondisi : Tabel 2.4 Jumlah Kendaraan Dinas :
NAMAJENIS JUMLAH
KONDISI BARANG BARANG
BARANG BAIK PERSENTASE
RUSAK PERSENTASE
1 2
3 4
5 6
Mobil 9
8 88.89
1 11.11
Sepeda Motor
14 13
92.86 1
7.14
Total 23
21 2
Tabel 2.5 Jumlah Mebuler :
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
NAMAJENIS JUMLAH
KONDISI BARANG BARANG
BARANG BAIK PERSENTASE
RUSAK PERSENTASE
1 2
3 4
5 6
Lemari 58
51 87.93
7 12.07
Kursi 258
64 24.81
194 75.19
Meja 97
89 91.75
8 8.25
Total 413
204 209
Tabel 2.6 Jumlah Peralatan Kantor :
NAMAJENIS JUMLAH
KONDISI BARANG BARANG
BARANG BAIK
PERSENTASE RUSAK
PERSENTASE
1 2
3 4
5 6
Komputer 35
21 60.00
14 40.00
Laptop 14
9 64.29
5 35.71
Printer+Scanne r
22 14
63.64 8
36.36 Mesin Ketik
9 3
33.33 6
66.67 Televisi
11 10
90.91 1
9.09 Dispenser
6 5
83.33 1
16.67
Total 97
62 35
Tabel 2.7 Jumlah Peralatan Gedung Kantor :
NAMAJENIS JUMLAH
KONDISI BARANG BARANG
BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK
PERSENTASE
1 2
3 4
5 6
AC 2 PK 10
9 90.00
1 10.00
AC 1 PK 15
6 40.00
9 60.00
AC 34 PK 1
1 100.00
0.00
Total 26
16 10
Tabel 2.8 Jumlah Peralatan Multimedia :
NAMAJENIS JUMLAH
KONDISI BARANG BARANG
BARANG BAIK PERSENTASE RUSAK
PERSENTASE
1 2
3 4
5 6
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Camera Digital 6
1 16.67
5 83.33
Handycam 2
1 50.00
1 50.00
Proyektor 3
2 66.67
1 33.33
Total 11
4 7
Tabel 2.9 Jumlah Peralatan Musik :
NAMAJENIS JUMLAH
KONDISI BARANG BARANG
BARANG BAIK
PERSENTASE RUSAK PERSENTASE
1 2
3 4
5 6
Alat Musik Band 1
1 100.00
Alat Musik Gendang
Pakkarena 10
10 100.00
Alat Musik Kecapi 6
6 100.00
Alat musik Pui-Pui 10
10 100.00
Alat Musik Tennong
4 4
100.00 Alat Musik Gong
Besar 1
1 100.00
Alat Musik Kannong Gong
Kecil 3
3 100.00
Alat Musik Suling 6
6 100.00
Alat Musik Biola 2
2 100.00
Alat Musik Parappasa
10 10
100.00 Alat Musik Katto-
Katto 20
20 100.00
Total 73
73
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 6
enam sasaran yang telah ditetapkan, semua telah mencapai kinerja yang diharapkan, tingkat keberhasilan sudah diwujudkan secara optimal dengan
tingkat capaian sasaran 93,84 dari target yang telah ditetapkan, hal ini terlihat dari capaian sasaran diukur dari tercapainya kondisi yang ingin diwujudkan
pada tingkat outcome sumber LAKIP Tahun 2013.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar tahun 2013 mengadakan pengukuran capaian kinerja pada kegiatan yang dananya
bersumber dari Anggaran Pembangunan Daerah di luar belanja pegawai. Dengan memperhatikan Rencana Stratejik Renstra dan Rencana Kinerja
Tapkin Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar maka pencapaian kinerja pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat
dilihat pada Tabel 2.10 dan 2.11 Berdasarkan Tabel 2.10 dapat diidentifikasi pada pelayanan mana saja
target telah tercapai dan belum tercapai. Untuk indikator atau pelayanan yang dianggap berhasil memenuhi target berdasarkan rata-rata rasio capaiannya
90 - 100 dari tahun 2009 sd 2013 adalah : 1. Jumlah sistem dan prosedur pelayanan yang dilaksanakan
2. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara 3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
4. Peningkatan jumlah kualitas SDM kelurahan wisata 5. Peningkatan jumlah kelompok masyarakat sadar wisata yang dibina
6. Jumlah kerjasama dengan pelaku seni dan budaya sanggar seni 7. Jumlah potensi objek wisata yang dikembangkan
Ketujuh indikator di atas dapat memenuhi capaian target karena semakin gencarnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan promosi-promosi
wisata, banyaknya pementasan seni musik dan event-event berskala nasional dan internasional serta meningkatnya pelatihan peningkatan kualitas sumber
daya manusia pariwisata. Sementara indikator atau pelayanan yang dianggap kurang berhasil
memenuhi target adalah: 1 Jumlah pelaku usaha industri pariwisata hotel, hiburan, dan
restoranRM 2 Peningkatan jumlah koleksi museum
3 Nilai luhur yang dilestarikan
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Untuk indikator jumlah pelaku usaha industri pariwisata belum mencapai target, hal ini disebabkan berlakunya UU No. 10 tentang Kepariwisataan dan UU No.
28 tentang Pajak pada tahun 2012, secara otomatis banyak usaha mikro tidak tercatat karena mereka terlepas dari pembayaran retribusi setiap tahunnya
sehingga jumlah yang terdaftar sebagai pelaku usaha industri pariwisata juga semakin menurun. Sementara untuk indikator peningkatan jumlah koleksi
museum masih belum mencapai target hal ini masih minimnya usaha Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melakukan pencarian dan penelusuran
benda-benda bersejarah maupun situs bersejarah kota Makassar. Berdasarkan Tabel 2.11 dapat dilihat perkembangan anggaran dan
realisasi anggaran dari tahun 2009 sd 2013. Rasio antara realisasi dan anggaran dari tahun ketahun dapat tercapai dengan baik dimana angka rasio
menunjukkan diatas 90. Hal ini menunjukkan penyerapan anggaran dapat dilaksanakan secara baik khusunya pada tahun 2012 rasio belanja daerah
menunjukkan angka 99,57 yang merupakan rasio tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan Tabel 2.12 dapat dilihat pencapaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Kesenian yang terbagi
atas 2 dua jenis pelayanan dasar yakni ; Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian serta Sarana dan Prasarana. Untuk 2 dua
jenis pelayanan tersebut berdasarkan indicator yang ditetapkan diperoleh informasi bahwa sampai tahun 2013 capaiannya berada pada kisaran 50
sampai dengan 100, adapun salah satu indikator yang tidak terlaksana adalah cakupan organisasi 34 hal ini dikarenakan karena dewan kesenian
yang ada saat ini telah terbentuk saat ini bukan merupakan bentukan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melainkan melalui inisiatif dari para
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
pemerhati seni dan budaya sendiri sehingga tidak dapat dimasukkan sebagai capaian untuk indikator cakupan organisasi yang dibentuk oleh pemerintah
daerah.
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
Tabel 2.12 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Kesenian
Rencana Strategis Disparekraf Kota Makassar Tahun 2014-2019
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF