Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

ini mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, data residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006 : 110. Uji normalitas dengan analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Berikut ini merupakan grafik histogram dan normal probability plot dalam model penelitian ini. Gambar 4.1 Histogram Sumber : Data diolah peneliti, 2010 Universitas Sumatera Utara Dari grafik histogram di atas, terlihat bahwa variabel berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh kurva berbentuk lonceng bell shaped yang tidak memiliki kecenderungan ke sisi kiri maupun ke sisi kanan. Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber : Data diolah peneliti, 2010 Dari grafik di atas, terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas kemudian dilanjutkan dengan uji statistik untuk melengkapi hasil pengujian sebelumnya. Uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah data residual berdistribusi normal atau tidak adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 Universitas Sumatera Utara maka data residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka data residual tidak berdistribusi normal. Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov Sumber : Data diolah peneliti, 2010 Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.544 lebih besar daripada 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya Ghozali, One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 57 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 234.10131362 Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .106 Negative -.052 Kolmogorov-Smirnov Z .800 Asymp. Sig. 2-tailed .544 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 2006 : 91. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Berikut ini merupakan hasil uji multikolinearitas variabel independen dalam penelitian ini. Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Sumber : Data diolah peneliti, 2010 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Tolerance untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF dari setiap variabel independen lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 365.440 145.903 2.505 .016 CR -18.666 12.902 -.237 -1.447 .154 .537 1.863 DER -56.508 71.602 -.183 -.789 .434 .269 3.712 LTDtER -92.994 120.424 -.103 -.772 .444 .804 1.243 TATO 464.724 479.578 .157 .969 .337 .551 1.814 ROI 4473.798 4097.859 .366 1.092 .280 .128 7.814 ROE -452.939 2036.763 -.079 -.222 .825 .115 8.675 PER .108 .976 .016 .111 .912 .700 1.428 a. Dependent Variable: H.Saham Universitas Sumatera Utara

3. Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79