Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional 3.2.1 Tingkat pengetahuan Definisi : Tingkat pengetahuan adalah derajat pemahaman responden terhadap pola hidup sehat yang mencakupi lima aspek yang menjadi teras pola hidup sehat yaitu kebiasaan mencuci tangan, pola pemakanan, sikap anti merokok, kebiasaan berolah raga, serta penanganan stress. Cara ukur : Sistem angket kuesioner Alat ukur : Kuesioner, yaitu dengan mengajukan sebanyak 20 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban. Setiap jawaban yang benar akan diberi skor 5 manakala bagi jawaban yang salah, skornya adalah 0. Oleh yang demikian, jika semua pertanyaan dapat dijawab dengan benar, maka skor maksimal didapatkan yaitu 100. Pertanyaan nomor 3 hanya digunakan sebagai skreening dan tidak akan diberi nilai. Hasil ukur : Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka ukuran tingkat pengetahuan responden menurut Pratomo 1990 dibagikan seperti berikut: - Tingkat pengetahuan tinggi, jika skor yang didapatkan di atas 75 - Tingkat pengetahuan sedang, jika skor adalah diantara 40 - 75 Variabel independen - Tingkat pengetahuan - Sikap Variabel dependen Tindakan mahasiswa terhadap pola hidup sehat Universitas Sumatera Utara - Tingkat pengetahuan rendah, jika skor yang didapatkan di bawah 40 Skala : Ordinal

3.2.2 Sikap

Definisi : Sikap adalah persepsi dan tanggapan responden terhadap kepentingan aplikasi pola hidup sehat dalam kebiasaan sehari – hari untuk mencapai dan memelihara derajat kesehatan yang optimal. Cara ukur : Sistem angket kuesioner Alat ukur : Kuesioner, yaitu dengan mengajukan 10 pertanyaan yang setiap dua daripadanya mewakili satu daripada lima aspek pola hidup sehat. Jenis pertanyaan yang digunakan adalah daripada jenis pertanyaan tertutup yaitu hanya terdapat 3 pilihan jawaban, sama ada ‘setuju’, ‘kurang setuju’ atau ‘tidak setuju’. Bagi setiap jawaban ‘setuju’, skor yang diberikan adalah 2, bagi setiap jawaban ‘kurang setuju’, skor yang diberikan adalah 1, manakala bagi setiap jawaban ‘tidak setuju’, skor yang diberikan adalah 0. Nilai skor maksimal yang diperoleh jika semua pertanyaan dijawab ‘setuju’ adalah 20. Hasil ukur : Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka ukuran sikap responden menurut Pratomo 1990 adalah seperti berikut : - Sikap baik jika skor yang didapatkan adalah 76 - 100 - Sikap cukup jika skor yang didapatkan adalah 40 - 75 - Sikap kurang baik jika skor yang didapatkan adalah 0 - 39 Skala : Ordinal

3.2.3 Tindakan

Definisi : Tindakan adalah aplikasi dalam bentuk perlakuan dan kebiasaan sehari – hari oleh responden yang dilihat dari aspek perilaku mencuci Universitas Sumatera Utara tangan, pola pemakanan, sikap anti merokok, kebiasaan berolah raga serta penanganan stress. Cara ukur : Sistem angket kuesioner Alat ukur : Kuesioner, yaitu melalui 15 pertanyaan yang didesain berdasarkan 5 aspek utama pola hidup sehat yang ingin dinilai. Bentuk pertanyaan adalah pertanyaan tertutup dengan tiga pilihan jawaban yaitu ‘sering’, ‘jarang’ dan ‘tidak pernah’, tergantung kebiasaan masing – masing responden. Bagi setiap jawaban ‘sering’, akan diberi nilai 2, pertanyaan yang dijawab dengan ‘jarang’ diberi nilai 1 manakala pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak pernah’ akan diberi nilai 0. Nilai skor maksimal jika semua pertanyaan dijawab dengan ‘sering’ adalah 30. Hasil ukur : Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka ukuran tindakan responden menurut Pratomo 1990 adalah seperti berikut : - Tindakan baik, jika skor yang diperoleh adalah 76 - 100 - Tindakan kurang, jika skor yang diperoleh adalah 40 - 75 - Tindakan tidak baik, jika skor yang diperoleh adalah 0-39 Skala : Ordinal

3.3. Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan mahasiswa FK–USU angkatan 2007 terhadap pola hidup sehat. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah berbentuk analitik yaitu menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan responden terhadap pola hidup sehat. Desain penelitian yang dilakukan pula adalah cross–sectional study yaitu dengan melakukan pengamatan pada satu–satu masa tentang tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan responden terhadap pola hidup sehat. Data dari pengamatan didapatkan melalui teknik angket, yaitu menggunakan kuesioner.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian Keseluruhan daripada penelitian ini diselesaikan dalam waktu 33 minggu, bermula pada bulan Februari 2010. Proses penelitian dimulakan dengan diskusi judul penelitian bersama dosen pembimbing, penelusuran literatur, penulisan proposal penelitian, konsultasi dengan dosen pembimbing, dan dilanjutkan dengan seminar proposal penelitian. Setelah proposal dipresentasikan dan diperbaiki sesuai dengan rekomendasi, selanjutnya adalah pengupulan data di lapangan dan penulisan hasil dan laporan penelitian. Tahap akhir adalah seminar hasil penelitian dan penyerahan laporan hasil penelitian. 4.2.2 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara FK- USU. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena daripada target populasi dalam penelitian ini adalah kelompok masyarakat yang mendapat pemaparan yang luas dan tinggi dalam aspek kesehatan serta pola hidup sehat, supaya dapat diketahui adakah tindakan responden terhadap pola hidup sehat sesuai dengan tingkat pengetahuan dan sikap. Universitas Sumatera Utara

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi Populasi penelitian adalah mahasiswa FK-USU tahun 2010, dari stambuk 2007. Menurut data yang didapatkan daripada Subbag Pendidikan FK–USU, jumlah populasi bagi stambuk ini adalah 432 orang. 4.3.2 Sampel Sampel adalah subset bagian populasi yang diteliti, yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya Sastroasmoro, 2008. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus berikut Notoatmodjo, 2003 : Keterangan : N = jumlah populasi n = jumlah sampel d 2 = tingkat kepercayaan yang diinginkan 0,1 Oleh itu, dengan menggunakan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diinginkan adalah : n = 1 + 432 0,1 2 _____432______ n = 82 orang Berdasarkan rumus perhitungan sampel diatas, jumlah sampel yang didapatkan adalah 82 orang. Jumlah sampel yang lebih akurat yang dipilih adalah 100 orang. Sampel diambil berdasarkan peluang probability sampling, di mana setiap subjek yang termasuk dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel penelitian ini. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah n = ________N________ 1 + N d 2 Universitas Sumatera Utara secara systematic sampling. Pada systematic sampling, ditentukan bahwa dari seluruh subjek yang dapat dipilih, setiap subjek nomor ke sekian dipilih sebagai sampel. Cara perhitungannya adalah dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang dikehendaki, maka hasilnya didapatkan interval yang akan digunakan Sastroasmoro, 2008. Oleh itu, jumlah populasi yaitu 432 orang dibagikan dengan jumlah sampel yang dikehendaki, 100 orang dan hasil yang didapatkan adalah 4. Maka, daripada populasi keseluruhan, sampel yang dipilih adalah setiap elemen yang mempunyai nomor kelipatan 4, yakni 4, 8, 12, 16, 18, 20 dan seterusnya sehingga jumlah sampel yang dikehendaki telah terpenuhi Sastroasmoro, 2008.

4.4. Teknik Pengumpulan Data