Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisa Data Pembahasan

secara systematic sampling. Pada systematic sampling, ditentukan bahwa dari seluruh subjek yang dapat dipilih, setiap subjek nomor ke sekian dipilih sebagai sampel. Cara perhitungannya adalah dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang dikehendaki, maka hasilnya didapatkan interval yang akan digunakan Sastroasmoro, 2008. Oleh itu, jumlah populasi yaitu 432 orang dibagikan dengan jumlah sampel yang dikehendaki, 100 orang dan hasil yang didapatkan adalah 4. Maka, daripada populasi keseluruhan, sampel yang dipilih adalah setiap elemen yang mempunyai nomor kelipatan 4, yakni 4, 8, 12, 16, 18, 20 dan seterusnya sehingga jumlah sampel yang dikehendaki telah terpenuhi Sastroasmoro, 2008.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah daripada kuesioner yang terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dijalankan dengan menggunakan kuesioner pertama pada 10 orang sampel, kemudian reliabilitas kuesioner diperkirakan dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang rumusnya adalah seperti berikut Notoatmodjo, S., 2005 : R = ____ √ {N ∑X 2 ∑X 2 }{N ∑Y 2 ∑Y 2 } N ∑XY – ∑X∑Y________ Keterangan : X = pertanyaan nomor 1 Y = skor total XY = skor pertanyaan nomor 1 dikali skor total

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Kuesioner yang telah dijawab oleh responden selanjutnya dianalisa dengan memberikan penilaian terhadap jawaban yang telah diberikan. Data dianalisa dengan menggunakan uji chi - square. Kemudian, data diolah dengan menggunakan sistem Universitas Sumatera Utara perangkat lunak program komputer SSPS 16.0. Setelah itu, persentase data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara terletak di Jln. Dr. T Mansur No.9 di kota Medan, Sumatera Utara dan merupakan salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera. Fakultas Kedokteran pula merupakan fakultas pertama yang didirikan di Universitas Sumatera Utara, yaitu pada tahun pertama penubuhannya.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FK-USU angkatan 2007 sebanyak 432 orang. Sebanyak 100 orang telah dipilih sebagai sampel. Karakteristik responden adalah seperti dalam Tabel 5.1 berikut : Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 Jenis kelamin Jumlah orang Persentase Laki – laki 39 39 Perempuan 61 61 Total 100 100 Daripada Tabel 5.1, diketahui bahwa jumlah responden perempuan adalah sebanyak 61 orang 61 dan lebih besar berbanding jumlah responden laki–laki yang berjumlah 39 orang 39.

5.1.3 Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Pola Hidup Sehat

Pengetahuan mahasiswa dinilai menggunakan 20 pertanyaan yang meliputi lima aspek pola hidup sehat yaitu kebiasaan mencuci tangan, pola makan, sikap anti- Universitas Sumatera Utara merokok, olahraga teratur serta penanganan stress. Jawaban masing-masing responden bagi pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada Tabel 5.2 seperti berikut: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat No Item Pengetahuan Benar Salah n n 1 Definisi sehat menurut WHO 1948 94 94 6 6 2 Definisi sehat menurut UU Kesehatan No.23 1992 34 34 66 66 3 Pengertian PHBS 87 87 13 13 4 Komponen-komponen dari PHBS 40 40 60 60 5 Cara mencuci tangan dengan benar 89 89 11 11 6 Waktu harus mencuci tangan 91 91 9 9 7 Penyakit yang dapat dicegah dengan cara mencuci tangan 93 93 7 7 8 Pengertian makanan seimbang 86 86 14 14 9 Dasar piramida makanan seimbang 89 89 11 11 10 Pola makan yang sehat 89 89 11 11 11 Keburukan makanan siap sajisegera 93 93 7 7 12 Sifat zat dalam rokok yang dapat memicu kejadian kanker 85 85 15 15 13 Golongan yang mempunyai resiko terbesar untuk mengalami masalah kesehatan setelah terapar asap rokok 80 80 20 20 14 Efek merokok 89 89 11 11 15 Durasi dan frekuensi olahraga teratur 90 90 10 10 16 Penyakit yang dapat dicegah dengan berolahraga secara teratur 92 92 8 8 17 Efek olahraga teratur terhadap fungsi fisiologis tubuh 92 92 8 8 18 Definisi stress 65 65 35 35 19 Penyebab stress 91 91 9 9 20 Cara mengatasi stress yang benar 90 90 10 10 Pengetahuan responden tentang definisi sehat menurut WHO 1948 adalah yang tertingi yaitu sebanyak 94 orang 94 menjawab dengan benar, diikuti Universitas Sumatera Utara pengetahuan tentang penyakit yang dapat dicegah dengan cara mencuci tangan serta keburukan makanan siap sajisegera dengan dapatan 93 orang responden 93 menjawab dengan benar. Ironisnya, pengetahuan responden tentang definisi sehat menurut Undang- Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 pula paling rendah dengan hanya 34 orang responden 34 sahaja yang menjawab dengan benar. Bagi pertanyaan berhubung komponen-komponen PHBS, sejumlah 40 orang responden 40 mendapatkan jawaban yang benar manakala bagi pertanyaan tentang definisi stress, sebanyak 65 orang responden 65 menjawab dengan benar. Secara keseluruhannya, kita dapat melihat bahwa tingkat pengetahuan responden tentang pola hidup sehat adalah baik, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat Pengetahuan Jumlah Persentase Baik 81 81 Sedang 16 16 Kurang 3 3 Jumlah 100 100 Berdasarkan Tabel 5.3, data yang didapatkan menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang pola hidup sehat yaitu 81 orang 81, diikuti 16 orang responden yang berpengetahuan sedang 16 manakala 3 orang responden lagi mempunyai pengetahuan kurang 3.

5.1.4 Sikap Mahasiswa Terhadap Pola Hidup Sehat

Sikap mahasiswa terhadap pola hidup sehat dinilai dengan menggunakan 11 pertanyaan berhubung persepsi dan tanggapan responden terhadap kepentingan aplikasi pola hidup sehat dalam kebiasaan sehari–hari untuk mencapai dan memelihara derajat kesehatan yang optimal. Universitas Sumatera Utara Analisa jawaban responden bagi pertanyaan berhubung sikap dapat dilihat pada Tabel 5.4 seperti berikut: Tabel 5.4 Distibusi Frekuensi Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat No Item Sikap Setuju Kurang setuju Tidak setuju n n n 1 Mencuci tangan dapat mencegah penyakit infeksi 90 90 9 9 1 1 2 7 langkah cuci tangan efektif untuk memastikan tangan bersih 86 86 11 11 3 3 3 Pola makan yang buruk berdampak negatif terhadap kesehatan 88 88 10 10 2 2 4 Makanan segera dan siap saji memudaratkan kesehatan 86 86 11 11 3 3 5 Pola makan sehat adalah seswai dengan piramida makanan seimbang 89 89 9 9 2 2 6 Merokok menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit kronis 86 86 11 11 3 3 7 Merokok hanya menyebabkan efek negatif kepada individu 68 68 24 24 8 8 8 Olahraga teratur mengurangi resiko kejadian penyakit dan memelihara kesehatan 88 88 7 7 5 5 9 Olahraga teratur dapat mempertahan dan meningkatkan fungsi fisiologis tubuh 85 85 14 14 1 1 10 Stress dapat memicu kejadian penyakit 85 85 11 11 4 4 11 Stress harus diurus dan diatasi dengan baik dan benar 88 88 9 9 3 3 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.4 didapati 90 orang responden 90 setuju bahwa mencuci tangan dapat membantu mencegah kejadian penyakit menular atau infeksi. 89 orang responden 89 pula bersetuju dengan pernyataan bahwa pola makan yang sehat adalah pola makan yang seswai dengan piramida makanan seimbang. Bagaimanapun, hanya 68 orang responden 68 bersetuju bahwa merokok hanya memberikan efek negatif kepada individu, sebaliknya 24 orang responden 24 kurang setuju manakala 8 orang responden 8 lagi tidak bersetuju. Daripada data yang didapatkan diatas, sikap responden terhadap pola hidup sehat telah dikelompokkan didalam Tabel 5.5 berikut ini: Tabel 5.5 Distibusi Frekuensi Kategori Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat Sikap Jumlah Persentase Baik 85 85 Cukup 13 13 Kurang baik 2 2 Jumlah 100 100 Berdasarkan Tabel 5.5, didapati bahwa rata–rata responden mempunyai sikap yang baik terhadap pola hidup sehat yaitu sebanyak 85 orang 85 manakala 13 responden lagi 13 mempunyai sikap cukup. Hanya dua orang responden 2 didapati mempunyai sikap kurang baik.

5.1.5 Tindakan Mahasiswa terhadap Pola Hidup Sehat

Sebanyak 15 pertanyaan telah dikemukakan kepada responden melalui kuesioner untuk menilai aplikasi dalam bentuk perlakuan dan kebiasaan sehari–hari oleh responden yang dilihat dari aspek perilaku mencuci tangan, pola pemakanan, sikap anti merokok, kebiasaan berolah raga serta penanganan stress. Jawaban responden bagi pertanyaan yang diajukan adalah seperti dalam Tabel 5.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Distibusi Frekuensi Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat No Item Tindakan Sering Jarang Tidak pernah n n n 1 Melakukan kebiasaan hidup yang sehat pola hidup sehat 34 34 64 64 2 2 2 Mencuci tangan setiap kali sebelum dan selepas makan, menyediakan makanan, selepas membersihkan rumah kamar, menyentuh hewan, mengunjungi menjaga orang sakit, batuk bersin, dan sebaik pulang ke rumah tempat tinggal 63 63 35 35 2 2 3 Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir 69 69 28 28 3 3 4 Melakukan langkah mencuci tangan seperti yang dianjurkan 44 44 49 49 7 7 5 Makan mengikut porsi dan jenis makanan yang dianjurkan berdasarkan piramida makanan seimbang 18 18 71 71 11 11 6 Mementingkan kebersihan dan kualitas gizi daripada makanan yang anda konsumsi 50 50 40 40 10 10 7 Mengkonsumsi makanan siap saji makanan segera 10 10 55 55 35 35 8 Merokok sering berada di kalangan perokok 32 32 36 36 32 32 9 Mencoba mengelakkan diri daripada paparan asap rokok 56 56 29 29 15 15 10 Mencoba berhenti merokok menasehati teman dan ahli keluarga supaya berhenti merokok 43 43 40 40 17 17 11 Berolahraga 23 23 67 67 10 10 12 Rutin berolahraga setiap minggu 25 25 49 49 26 26 Universitas Sumatera Utara 13 Sentiasa memastikan tahap stress dalam keadaan teratasi dan tidak berlebihan 44 44 37 37 19 19 14 Beristirahat, relaksasi, dan tidur secukupnya 48 48 42 42 10 10 15 Merasa gembira dan bersemangat 66 66 29 29 5 5 Berdasarkan Tabel 5.6, didapati bahwa 69 orang responden 69 sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir manakala 63 orang responden 63 mencuci tangan sebelum dan selepas melakukan sesuatu kegiatan. Selain itu, terdapat 66 responden 66 yang merasa gembira dan bersemangat. Sementara itu, didapatkan bahwa hanya 10 orang responden 10 yang sering mengkonsumsi makanan segera makanan cepat saji manakala jumlah responden yang makan mengikut porsi dan jenis makanan yang dianjurkan berdasarkan piramida makanan seimbang adalah 18 orang 18. Secara keseluruhannya, tindakan mahasiswa terhadap pola hidup sehat adalah kurang baik, hal ini dapat kita lihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7 Distibusi Frekuensi Kategori Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat Tindakan Jumlah Persentase Baik 29 29 Kurang 66 66 Tidak Baik 5 5 Jumlah 100 100 Berdasarkan Tabel 5.7, didapati bahwa sebagian besar responden mempunyai tindakan kurang baik yaitu sebanyak 66 orang responden 66, diikuti 29 orang responden 29 mempunyai tindakan baik dan selebihnya, 5 orang responden lagi 5 mempunyai tindakan yang tidak baik terhadap pola hidup sehat.

5.1.6 Analisa Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Mahasiswa terhadap Pola Hidup Sehat

Universitas Sumatera Utara Data tingkat pengetahuan yang didapatkan dilakukan uji silang dengan data tindakan mahasiswa, kemudian dianalisa secara statistik dengan mengunakan uji chi square. Hasil yang didapatkan ditunjukkan dalam Tabel 5.8. Tabel 5.8 Uji Silang Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Mahasiswa terhadap Pola Hidup Sehat Tindakan Baik Kurang baik Tidak baik Total Pengetahuan Baik 28 52 1 81 Sedang 1 13 2 16 Kurang 1 2 3 Total 29 66 5 100 Berdasarkan Tabel 5.8 diatas maka dapat dilihat bahwa 52 orang responden 52 mempunyai pengetahuan yang baik terhadap pola hidup sehat, tetapi aplikasi yang kurang baik. Sementara itu, 28 orang responden pula 28 mempunyai pengetahuan dan tindakan yang baik, manakala 13 orang responden 13 pula didapati mempunyai pengetahuan yang sedang dan tindakan yang kurang baik terhadap pola hidup sehat. Analisa chi – square pula mendapatkan hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.9. Tabel 5.9 Uji Chi – square Value df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi – Square 32.594 a 4 .000 Likelihood Ratio 19.153 1 .001 Linear-by-linear association 15.996 1 .000 N of valid cases 100 Dari hasil uji chi – square pada Tabel 5.9, p value yang didapatkan adalah p .001. Hal ini berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan mahasiswa terhadap pola hidup sehat. Universitas Sumatera Utara

5.1.7 Analisa Hubungan Sikap dan Tindakan Mahasiswa terhadap Pola Hidup Sehat

Data sikap mahasiswa yang didapatkan dilakukan uji silang dengan data tindakan mahasiswa, kemudian dianalisa secara statistik dengan mengunakan uji chi square. Hasil yang didapatkan ditunjukkan dalam Tabel 5.10 berikut : Tabel 5.10 Uji Silang Sikap dengan Tindakan Mahasiswa terhadap Pola Hidup Sehat Tindakan Baik Kurang baik Tidak baik Total Sikap Baik 29 55 1 85 Cukup 10 3 13 Kurang 1 1 2 Total 29 66 5 100 Berdasarkan Tabel 5.10 diatas maka dapat dilihat bahwa 55 orang responden 55 mempunyai sikap yang baik terhadap pola hidup sehat, tetapi tindakan yang kurang baik. Sementara itu, 29 orang responden pula 29 mempunyai sikap dan tindakan yang baik, manakala 10 orang responden 10 pula didapati mempunyai sikap yang cukup dan tindakan yang kurang baik terhadap pola hidup sehat. Analisa chi – square pula mendapatkan hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.11. Tabel 5.11 Uji Chi – square Value df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi – Square 24.533 a 4 .000 Likelihood Ratio 20.643 4 .000 Linear-by-linear association 15.960 1 .000 N of valid cases 100 Dari hasil uji chi – square pada Tabel 5.11, p value yang didapatkan adalah p .001. Hal ini berarti terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan mahasiswa terhadap pola hidup sehat. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan pada sampel yang terdiri daripada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2007 tahun 2010, dengan data penelitian didapatkan secara mendistribusikan kuesioner kepada 100 orang responden. Penelitian ini terbatas terhadap faktor berikut : • Penelitian hanya dijalankan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2007 sahaja. Sehubungan itu, penelitian ini tidak seswai untuk digeneralisasikan kepada seluruh masyarakat Medan. • Akibat tempoh penelitian yang singkat, kaedah penelitian yang dipilih adalah dengan mendistribusikan kuesioner sahaja. Walaubagaimanapun, untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan tepat hendaklah dengan melakukan penelitian secara lebih menyeluruh seperti mewawancara, pemerhatian serta semakan rekod aktivitas mahasiswa. • Kejujuran responden sewaktu menjawab kuesioner ini adalah tidak dapat dikawal. Bagi meminimalisasikan faktor ini, responden telah diberi penjelasan tentang tujuan dan kepentingan penelitian ini dan seterusnya diharapkan dapat memberi jawaban yang ikhlas dan jujur. Data yang didapatkan diproses dan hasil akhirnya dinyatakan dalam pembahasan seperti yang berikut: 5.2.1 Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat Berdasarkan Tabel 5.1, didapati bahwa sebanyak 81 orang responden 81 mempunyai pengetahuan yang baik tentang pola hidup sehat manakala 16 orang Universitas Sumatera Utara responden 16 berpengetahuan sedang diikuti oleh 3 orang responden lagi 3 berpengetahuan kurang. Peningkatan pengetahuan mahasiswa tentang pola hidup sehat ini tentunya didukung oleh pemaparan tentang ilmu-ilmu kesehatan yang dipelajari setiap hari di kampus. Farooqi, Nagra, Edgar dan Khunti 2000 melalui penelitian yang dilakukan juga mendapati bahwa pengetahuan masyarakat dunia tentang gaya hidup sehat ini telah meningkat dari hari ke hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi dengan begitu pesat sehingga tahap pendidikan masyarakat menjadi lebih baik dan berkembang. Peran media massa juga yaitu internet, media cetak, serta media elektronik yang banyak memaparkan kepentingan dan pengaruh gaya hidup sehat kepada masyarakat juga membantu menjabarkan pengetahuan ini kepada masyarakat di seluruh dunia. Pengetahuan mahasiswa tentang makanan sehat dan seimbang juga adalah baik, seswai dengan penelitian yang dilakukan oleh McMahan, Hampl, dan Chikamoto 2003 yang mendapati bahawa terdapat peningkatan pengetahuan pemakanan di kalangan pelajar mahasiswa universitas di Amerika berbanding penelitian yang dilakukan pada tahun 1971. Sementara itu, pengetahuan tentang bahaya merokok juga baik dan hasil yang sama turut didapatkan oleh Aldinger, Dawood, Hanson, Lee dan Rinaldi 1999 yang melakukan penelitian tentang pengetahuan mahasiswa kolej terhadap bahaya merokok. Hasil penelitian tersebut mendapati bahwa tahap pengetahuan remaja tentang bahaya merokok adalah tinggi namun tidak dapat menghentikan kebiasaan merokok. 5.2.2 Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat Data penelitian yang didapatkan tentang sikap mahasiswa terhadap pola hidup sehat pula adalah baik, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 5.5. Notoatmodjo 2007 menyatakan bahwa sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup Universitas Sumatera Utara daripada seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan perlaksanaan motif tertentu. Sikap merupakan predesposisi tindakan suatu perilaku. Sikap adalah penilaian yang dilakukan setelah mengetahui sesuatu stimulus. Oleh itu, indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan Notoadmodjo, 2007. Maka, dapatlah dinyatakan bahwa dapatan daripada penelitian ini adalah seswai dengan pernyataan di atas. Pengetahuan mahasiswa yang baik tentang pola hidup sehat telah mempengaruhi penilaian dan reaksi terhadap pola hidup sehat sehingga hasil yang didapatkan adalah rata - rata mahasiswa mempunyai sikap yang baik terhadap pola hidup sehat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang didapat oleh mahasiswa secara langsung difakultas maupun secara tidak langsung melalui internet dan media massa telah cukup untuk membentuk sikap yang positif terhadap perilaku hidup sehat. Ini menjelaskan bahwa mahasiswa bersetuju dengan kepentingan mengadopsi perilaku hidup yang sehat untuk memelihara kondisi kesehatan tubuh. Sikap positif ini amat penting untuk menjadikan mahasiswa seorang ahli kesehatan yang peka dari segala aspek manajemen kesehatan, bukan sahaja untuk merawat dan mengobati penyakit tetapi juga mencegah kejadian penyakit, salah satunya dengan membudayakan perilaku sehat dikalangan masyarakat. 5.2.3 Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2007 terhadap Pola Hidup Sehat Daripada hasil penelitian yang dilakukan, didapati tindakan mahasiswa terhadap pola hidup sehat adalah kurang baik, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.7. Walaupun tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap pola hidup sehat adalah baik tetapi tindakan mahasiswa adalah kurang baik. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas Universitas Sumatera Utara Notoatmodjo, 2007. Daripada observasi yang dilakukan, didapati faktor yang menyebabkan mahasiswa kurang melakukan kebiasaan mencuci tangan yang benar mungkin disebabkan oleh fasilitas, yaitu sabun yang tidak tersedia. Selain itu, faktor pemilihan makanan yang kurang menitikberatkan makanan seimbang mungkin disebabkan oleh ketersediaan pilihan makanan segera yang lebih menarik dan sering dipromosikan berbanding makanan sehat. Makanan-makanan yang dijual dipinggir jalan oleh penjaja makanan pula rata – rata dijual dengan harga yang jauh lebih murah sehingga mahasiswa lebih memilih untuk membeli makanan daripada penjaja tersebut tanpa mempertimbangakan faktor kebersihan dan zat yang terkandung dalam makanan. Tindakan anti - merokok pula kurang baik, sesuai dengan hasil yang diperoleh Aditama 2007 yang mendapati bahwa sekitar 9,3 persen mahasiswa fakultas kedokteran di Indonesia merupakan perokok aktif. Hal ini mungkin disebabkan faktor harga rokok yang murah dan terjangkau serta pemaparan pada lingkungan yang merokok. Pengaruh rakan dan ahli keluarga yang merokok menyebabkan perilaku ini menjadi ‘budaya’ sehingga ramai mahasiswa turut merokok. Tindakan mahasiswa yang kurang berolahraga pula mungkin disebabkan oleh faktor pengurusan waktu yang tidak baik sehingga kesibukan belajar dijadikan faktor penghalang untuk berolahraga secara rutin. Hal ini seswai dengan dapatan daripada penelitian yang dilakukan oleh Wetter, Goldberg, King, Sigmant-Grant, al 2001 yang mendapati bahwa meskipun pelbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Amerika Serikat terhadap kebiasaan makan dan olahraga namun aplikasinya dalam kehidupan harian masih kurang. Dapatan ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Morrow, Krzewinski-Malone, Jackson, Bungum, Fitzgerald 2004 yang mendapati jumlah remaja yang berolahraga secara teratur masih rendah walaupun mempunyai pengetahuan yang baik. Sementara itu, manajemen stress yang kurang baik dikalangan mahasiswa juga harus diteliti faktor penyebabnya. Males dan Kerr 1996 mendapati bahwa Universitas Sumatera Utara tingkat stress pada golongan berpendidikan tinggi seperti mahasiswa atau golongan mempunyai kelayakan akademik yang baik adalah lebih tinggi. Hal ini mungkin dipicu oleh tuntutan untuk mencapai tingkat kelayakan yang baik serta mendapatkan nilai yang cemerlang dalam prestasi ujian sehingga tingkat stress adalah tinggi. Mahasiswa mungkin kurang memperhatikan masalah ini karena kurang pendedahan tentang bahaya stress yang berat dan berpanjangan serta kurang pemaparan dan pemahaman tentang langkah-langkah mengatasi stress yang baik dan benar.

5.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Mahasiswa