Kasus Bank Century di Mata Publik Survey versi Indo Barometer

3.2 Kasus Bank Century di Mata Publik Survey versi Indo Barometer

Kasus dana penyelamatan Bank Century merupakan isu yang sangat menyita perhatian publik. Hal ini terbukti dari tingkat pengetahuan publik yang sangat tertinggi terhadap kasus ini 77. Angka ini diatas pengetahuan masyarakat tentang Program 100 Hari Pemerintahan SBY-Boediono 49, dan penahanan Bibit Waluyo-Chandra Hamzah 69. Ia hanya kalah populer terhadap kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen 79. Asumsi tersebut dicek di masyarakat dengan beberapa pertanyaan, salah satunya dengan meminta mereka memilih di antara dua pendapat tentang dampak kebangkrutan Bank Century, yakni apakah: 1. harus dihindari agar masyarakat tetap percaya pada bank, atau: 2. kebangkrutan itu tidak akan membuat kepercayaan pada bank hilang. Jawaban terhadap pertanyaan itu seperti sudah dikupas pada, bahwa yang setuju pendapat pertama ada 26 dan yang setuju pendapat kedua 36. Dalam survei ini juga dicek persepsi masyarakat Indonesia tentang sebab kebangkrutan Bank Century, apakah karena krisis internasional atau salah kelola oleh pemilik bank. Untuk masalah tersebut, lebih banyak masyarakat yang menganggap salah kelola sebagai penyebab 58 ketimbang krisis internasional 10. Adapun tentang pihak yang dianggap mengambil keputusan terhadap kasus Bank Century, mayoritas 43 menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI waktu itu Boediono dan hanya 10 yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika ditanya lebih lanjut apakah Menkeu Sri Mulyani telah Universitas Sumatera Utara bertindak benar atau salah dalam kasus ini, 43 menyatakan Sri Mulyani salah dan 33 menyatakan benar. Untuk Gubernur BI Boediono, 46 menyatakan Boediono salah dan 30 menyatakan benar. Namun sebaliknya untuk Presiden SBY, 53 menyatakan SBY benar dan 25 menyatakan salah. Salah satu aspek penting dari kasus Bank Century adalah kecurigaan bahwa dana penyelamatan terhadap Bank Century mengalir ke Presiden SBY, keluarganya, Partai Demokrat dan tim sukses pilpres 2009. Ternyata kelompok masyarakat yang menilai SBY, keluarganya, Partai Demokrat dan timses tidak menerima persentasenya lebih banyak daripada kelompok yang berpendapat SBY, keluarganya, Partai Demokrat, dan timses menerima. Dari temuan-temuan di atas, terlihat bahwa kasus Bank Century cenderung berakibat lebih buruk terhadap Sri Mulyani dan Boediono ketimbang SBY. Hal ini juga terlihat dari tingkat kepuasan publik dan pilihan presiden dan wapres jika pemilu dilaksanakan pada hari ini. Publik yang puas pada kerja SBY masih dominan 75 dibandingkan dengan yang tidak puas 23. Bandingkan dengan yang puas pada Boediono 40, sementara yang tidak puas 44. Yang memilih kembali SBY sebagai presiden 55, sementara yang memilih Boediono kembali sebagai wapres hanya 18. Yang jelas, kasus Bank Century ini telah menjadi “lampu merah” bagi Boediono karena yang berpendapat kasus Bank Century dapat jadi alasan memakzulkan Wapres Boediono mencapai 33 . Angka ini lebih lebih tinggi daripada daripada yang berpendapat sebaliknya 26. Akhirnya, publik sangat menunggu penyelesaian kasus Bank Century oleh Pansus Bank Century di DPR. Universitas Sumatera Utara

3.3 Koalisi Partai Demokrat Dalam Pansus Century